Disingkirkan Bilbao, Barcelona Ikuti Jejak Real Madrid
A
A
A
BILBAO - Copa del Rey musim ini dipastikan bakal berbeda dari biasannya. Untuk pertama kalinya selama hampir 12 tahun, tidak akan ada tiga klub papan atas Spanyol di laga pamungkas. Itu setelah Barcelona terhempas di peremat final.
Barcelona harusnya berpeluang besar terus bertahan di Copa del Rey lantaran Madrid takluk 3-4 saat menjamu Real Sociedad beberapa jam sebelumnya. Pasalnya, setelah melihat musuh bebuyutannya itu tumbang, El Azulgrana biasanya kerap meraih kemenangan.
Tapi, kal ini tidak terjadi. Bukannya melaju ke semifinal, Barcelona malah bernasib sama karena menelan kekalahan 0-1 di San Mames Barria, kandang Athletic Bilbao, Jumat (7/2). Ironisnya, El Azulgrana tersingkir saat injury time.
Pada laga itu pelatih Barcelona Quique Setien mengubah strategi dengan memakai skema 4-4-2. Ini terjadi lantaran Luis Suarez dan Ousmane Dembele masih absen karena cedera. Dia hanya menduetkan Lionel Messi dan Ansu Fati di lini depan, dan menyimpan Antoine Griezmann sebagai cadangan.
Mungkin ini yang menjadi blunder. Soalnya, Barcelona tidak mampu merobek gawang Bilbao. Walau menguasai bola hingga 68%, dan melakukan 15 upaya dimana empat menuju sasaran, tidak ada yang berujung gol.
Langkah Setien dengan memasukan Griezmann pada menit ke-57 menggantikan Fati juga tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Sebab, penyerang asal Prancis itu tidak mampu menaklukan kiper Unai Simon.
Justru Bilbao yang dinaungi dewi fortuna. Tuan rumah malah keluar sebagai pemenang lantaran mencetak gol penentu menjelang akhir laga. Inaki Wiliam berhasil memaksimalkan umpan Ibai Gomez pad menit ke-90+3 yang membuat Blaugrana menangis.
Alhasil, Barcelona harus mengubur harapannya untuk menjuarai Copa del Rey, yang sekaligus merusak misi membukukan treble winner. Padahal musim lalu mereka berhasil melaju ke partai final walau akhirnya dihajar Valencia 1-2.
Akibat kekalahan ini pula, Barcelona gagal di dua kompetisi dalam waktu berdekatan. Sebelumnya, mereka juga kandas saat semifinal Supercopa de Espana. Ini juga menjadi catatan tersendiri. Soalnya, seluruh tiga klub besar Spanyol kini sudah tesingkir.
Sebelumnya Atletico Madrid dikalahkan Cultural Leonesa 1-2 di fase 32 besar. Artinya, untuk pertama kalinya lagi sejak 2007/2008 tidak ada Atletico, Madrid atau Barcelona di final Copa del Rey. Saat itu Valencia dan Getafe yang sukses melaju ke partai puncak.
Barcelona harusnya berpeluang besar terus bertahan di Copa del Rey lantaran Madrid takluk 3-4 saat menjamu Real Sociedad beberapa jam sebelumnya. Pasalnya, setelah melihat musuh bebuyutannya itu tumbang, El Azulgrana biasanya kerap meraih kemenangan.
Tapi, kal ini tidak terjadi. Bukannya melaju ke semifinal, Barcelona malah bernasib sama karena menelan kekalahan 0-1 di San Mames Barria, kandang Athletic Bilbao, Jumat (7/2). Ironisnya, El Azulgrana tersingkir saat injury time.
Pada laga itu pelatih Barcelona Quique Setien mengubah strategi dengan memakai skema 4-4-2. Ini terjadi lantaran Luis Suarez dan Ousmane Dembele masih absen karena cedera. Dia hanya menduetkan Lionel Messi dan Ansu Fati di lini depan, dan menyimpan Antoine Griezmann sebagai cadangan.
Mungkin ini yang menjadi blunder. Soalnya, Barcelona tidak mampu merobek gawang Bilbao. Walau menguasai bola hingga 68%, dan melakukan 15 upaya dimana empat menuju sasaran, tidak ada yang berujung gol.
Langkah Setien dengan memasukan Griezmann pada menit ke-57 menggantikan Fati juga tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Sebab, penyerang asal Prancis itu tidak mampu menaklukan kiper Unai Simon.
Justru Bilbao yang dinaungi dewi fortuna. Tuan rumah malah keluar sebagai pemenang lantaran mencetak gol penentu menjelang akhir laga. Inaki Wiliam berhasil memaksimalkan umpan Ibai Gomez pad menit ke-90+3 yang membuat Blaugrana menangis.
Alhasil, Barcelona harus mengubur harapannya untuk menjuarai Copa del Rey, yang sekaligus merusak misi membukukan treble winner. Padahal musim lalu mereka berhasil melaju ke partai final walau akhirnya dihajar Valencia 1-2.
Akibat kekalahan ini pula, Barcelona gagal di dua kompetisi dalam waktu berdekatan. Sebelumnya, mereka juga kandas saat semifinal Supercopa de Espana. Ini juga menjadi catatan tersendiri. Soalnya, seluruh tiga klub besar Spanyol kini sudah tesingkir.
Sebelumnya Atletico Madrid dikalahkan Cultural Leonesa 1-2 di fase 32 besar. Artinya, untuk pertama kalinya lagi sejak 2007/2008 tidak ada Atletico, Madrid atau Barcelona di final Copa del Rey. Saat itu Valencia dan Getafe yang sukses melaju ke partai puncak.
(mir)