Indonesia Tampil Tanpa Pemain Naturalisasi

Kamis, 20 Februari 2020 - 03:05 WIB
Indonesia Tampil Tanpa...
Indonesia Tampil Tanpa Pemain Naturalisasi
A A A
JAKARTA - Lester Prosper dan Brandon Jawato dipastikan belum bisa membela Indonesia pada kualifikasi FIBA Asia 2021 melawan Filipina serta Korea Selatan. Penyebabnya, surat keputusan naturalisasi pemain asal Inggris dan Amerika Serikat (AS) itu, tidak kunjung terbit.
Ketua PP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih menyatakan, timnas akan menjalani kualifikasi FIBA Asia 2021 tanpa pemain naturalisasi. Indonesia tergabung di Grup A bersama Filipina, Thailand, dan Korea Selatan.

Sesuai jadwal, Timnas Indonesia akan menghadapi Korea Selatan pada Kamis (20/2) dan Filipina pada 23 Februari. “Kita belum bisa menggunakan jasa pemain naturalisasi karena prosesnya belum selesai. Jadi untuk dua laga kualifikasi pertama masih akan mengandalkan unsur pemain lokal sepenuhnya,” jelas Danny Kosasih.

Namun, dia optimistis, Prosper dan Jawato sudah bisa masuk skuad Merah Putih saat menghadapi Thailand (27/11) dan Korea Selatan (30/11). Menurutnya, jeda waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk merampungkan proses naturalisasi dua pemain tersebut.

Sementara, Menpora Zainudin Amali berjanji akan memprioritaskan pembentukan timnas bola basket. Selain berjuang di kualifikasi FIBA Asia Cup, Indonesia juga ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket FIBA pada 2023 bersama Filipina dan Jepang.

Menurut dia, timnas tangguh harus dibentuk agar Indonesia dapat berprestasi di ajang tersebut. Untuk tahap pertama, dia berharap timnas dapat unjuk prestasi pada kualifikasi pertama FIBA Asia Cup sekaligus mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia.

“Tentu kita tidak mau hanya sebagai tuan rumah saja, tetapi juga kita menginginkan timnas kita harus berprestasi. Jadi kita mau sukses sebagai penyelenggara dan sukses sebagai timnas atau sukses prestasi,” katanya.

Zainudin pun tak menutup kemungkinan adanya naturalisasi pemain. Namun dia mengatakan tetap akan memaksimalkan pemain-pemain yang ada terlebih dahulu. Selain itu, dia berjanji membawa timnas berlatih di luar negeri untuk menambah pengalaman bertanding.

“Jadi dua hal ini yang akan kita tempuh. Baik naturalisasi ataupun memaksimalkan pemain-pemain lokal kita. Tetapi, kita akan bawa keluar untuk training supaya dia merasakan suasana pertandingan yang berbeda dengan yang ada di Indonesia,” tegasnya.

Tidak kalah penting, sambung Zainuddin, persiapan pelaksanaan Piala Dunia harus dikerjakan mulai dari sekarang. Paling utama adalah penyiapan infrastuktur lapangan bola basket, akomodasi atlet, serta transportasi.

Sesuai jadwal, FIBA World Cup 2023 akan digelar mulai 1 - 17 September 2023. Sebanyak 32 tim dari empat konfederasi akan berjibaku untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik di dunia. Indonesia Filipina dan Jepang terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Argentina dan Uruguay. Tuan rumah bersama ini menjadi pertama kalinya dalam penyelenggaraan Piala Dunia.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta Kemenpora untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi Piala Dunia Bola Basket. Jokowi memerintahkan agar pembentukan timnas segera dilakukan dan mempersiapkan diri menghadapi event tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin agar tim bola besket dipersiapkan secara baik sehingga dapat berkompetisi dengan tim-tim dari negara lain. “Saya juga minta disiapkan persiapan untuk timnas bola basket yang tangguh dan bermental dalam rangka 2023 yang akan datang,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar momentum tuan rumah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena itu, seluruh stakeholder terkait harus segera menyiapkan aturan hukum atau regulasi sebagai dasar bagi penyelenggaraan Piala Dunia Basket 2023. Termasuk anggaran persiapan dan penyelenggaraan harus dialokasikan sejak jauh hari.

“Disiapkan rancangan kegiatan secara komprehensif mulai dari perencanaan, penganggaran, kegiatan pra-event termasuk keamanan dan pengamanan, kesehatan, dan lain-lainnya. Juga di dalamnya dalam rangka mempromosikan wajah baru Indonesia, memperkenalkan pariwisata,” paparnya.

Jokowi juga meminta agar lokasi ajang empat tahunan tersebut harus dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh FIBA. Termasuk fasilitas-fasilitas pendukung bagi publik selama penyelenggaraan berlangsung. (abriandi/dita angga)
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8415 seconds (0.1#10.140)