Liga Inggris Bukan tentang Liverpool, Pikirkan Nasib Aston Villa
A
A
A
LONDON - Perdebatan tentang trofi juara Liga Inggris 2019/2020 masih memanas setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan The Football League (EFL) selaku operator Liga Inggris sepakat untuk menangguhkan sementara pertandingan hingga awal April mendatang. Akibatnya, Liverpool pun harus menunda merayakan gelar.
Liverpool sendiri saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 82 poin atau unggul 25 angka dari pesaing terdekatnya Manchester City. Menurut hitung-hitungan, klub berjuluk The Reds bakal berada di panggung juara dengan merebut dua kemenangan lagi.
Jika tidak ada halangan, Liverpool dapat merayakan gelar juara di depan penggemarnya saat menjamu Crystal Palace di Stadion Anfield. Namun demikian, situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi kapan laga Liga Inggris kembali digelar. (Baca juga: Persekongkolan 14 Klub Liga Inggris Ancam Status Juara Liverpool )
Menanggapi situasi ini, pakar dan kolumnis sepak bola Paul Merson memahami perasaan penggemar dan klub (Liverpool) yang sangat merindukan trofi juara mengingat sudah 30 tahun mereka tak merayakannya. Sehingga ini akan menjadi momentum yang tepat untuk merayakannya tetapi dia menggarisbawahi memberi Liverpool gelar juara tanpa memenangkannya secara matematis merupakan sesuatu yang salah.
"Anda benar-benar merasakannya, menunggu 30 tahun untuk mendapatkan gelar. Jika itu keunggulan 25 poin yang dimiliki Manchester City, maka tidak ada yang akan peduli! Karena mereka sudah memenangkannya. Tetapi berbeda ketika berbicara tentang tim ini mengingat mereka belum memenangkannya selama 30 tahun! Ini seperti sebuah film," jelas Merson dikutip dari Sky Sports, Selasa (17/3).
"Tetapi jika Anda memberi mereka trofi liga sekarang, secara matematis itu tidak dimenangkan. Saya tahu mereka (Liverpool) pada dasarnya telah memenangkannya, kita semua tahu itu, tetapi tidak sama," tambah Merson.
Dalam penjelasannya Merson memaparkan solusinya sangat sederhana memainkan jumlah permainan yang sama dengan tanpa penonton sebelum otoritas sepak bola Inggris menutup liga. Sebab, ini tidak hanya berbicara tentang Liverpool saja, ada nasib Aston Villa juga yang sedang berjuang untuk lolos dari zona merah.
Jika Aston Villa memenangkan laga tunda melawan Sheffield United, maka mereka akan lolos dari jurang degradasi. Sebab, dua kesebelasan sama-sama baru mengumpulkan 28 pertandingan. Karena itu, pertandingan harus tetap dijalankan dengan jumlah laga yang sama.
"Jika kami memastikan semua tim memainkan jumlah pertandingan yang sama, kami tidak akan memiliki masalah. Semua orang akan bermain di 29 pertandingan, tim bagus ada di puncak, dan tim buruk ada di bawah. Itu saja.
Keputusan tentang kelanjutan Liga Inggris baru akan diketahui pada Kamis (19/3). FA dan EFL bakal mengundang perwakilan dari 20 klub di Liga Inggris dalam pertemuan darurat untuk membahas mengenai rencana pertandingan sisa musim ini. Hasil pertemuan UEFA hari ini akan dijadikan sebagai tolok ukur mengenai nasib Liga Inggris.
"Jika mereka menyatakan musim batal dan tidak berlaku, apa yang akan mereka lakukan, mengembalikan tiket musiman kepada semua orang karena musim pada dasarnya tidak pernah terjadi?" pungkas Merson.
Liverpool sendiri saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 82 poin atau unggul 25 angka dari pesaing terdekatnya Manchester City. Menurut hitung-hitungan, klub berjuluk The Reds bakal berada di panggung juara dengan merebut dua kemenangan lagi.
Jika tidak ada halangan, Liverpool dapat merayakan gelar juara di depan penggemarnya saat menjamu Crystal Palace di Stadion Anfield. Namun demikian, situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi kapan laga Liga Inggris kembali digelar. (Baca juga: Persekongkolan 14 Klub Liga Inggris Ancam Status Juara Liverpool )
Menanggapi situasi ini, pakar dan kolumnis sepak bola Paul Merson memahami perasaan penggemar dan klub (Liverpool) yang sangat merindukan trofi juara mengingat sudah 30 tahun mereka tak merayakannya. Sehingga ini akan menjadi momentum yang tepat untuk merayakannya tetapi dia menggarisbawahi memberi Liverpool gelar juara tanpa memenangkannya secara matematis merupakan sesuatu yang salah.
"Anda benar-benar merasakannya, menunggu 30 tahun untuk mendapatkan gelar. Jika itu keunggulan 25 poin yang dimiliki Manchester City, maka tidak ada yang akan peduli! Karena mereka sudah memenangkannya. Tetapi berbeda ketika berbicara tentang tim ini mengingat mereka belum memenangkannya selama 30 tahun! Ini seperti sebuah film," jelas Merson dikutip dari Sky Sports, Selasa (17/3).
"Tetapi jika Anda memberi mereka trofi liga sekarang, secara matematis itu tidak dimenangkan. Saya tahu mereka (Liverpool) pada dasarnya telah memenangkannya, kita semua tahu itu, tetapi tidak sama," tambah Merson.
Dalam penjelasannya Merson memaparkan solusinya sangat sederhana memainkan jumlah permainan yang sama dengan tanpa penonton sebelum otoritas sepak bola Inggris menutup liga. Sebab, ini tidak hanya berbicara tentang Liverpool saja, ada nasib Aston Villa juga yang sedang berjuang untuk lolos dari zona merah.
Jika Aston Villa memenangkan laga tunda melawan Sheffield United, maka mereka akan lolos dari jurang degradasi. Sebab, dua kesebelasan sama-sama baru mengumpulkan 28 pertandingan. Karena itu, pertandingan harus tetap dijalankan dengan jumlah laga yang sama.
"Jika kami memastikan semua tim memainkan jumlah pertandingan yang sama, kami tidak akan memiliki masalah. Semua orang akan bermain di 29 pertandingan, tim bagus ada di puncak, dan tim buruk ada di bawah. Itu saja.
Keputusan tentang kelanjutan Liga Inggris baru akan diketahui pada Kamis (19/3). FA dan EFL bakal mengundang perwakilan dari 20 klub di Liga Inggris dalam pertemuan darurat untuk membahas mengenai rencana pertandingan sisa musim ini. Hasil pertemuan UEFA hari ini akan dijadikan sebagai tolok ukur mengenai nasib Liga Inggris.
"Jika mereka menyatakan musim batal dan tidak berlaku, apa yang akan mereka lakukan, mengembalikan tiket musiman kepada semua orang karena musim pada dasarnya tidak pernah terjadi?" pungkas Merson.
(bbk)