Olimpiade 2020 Ditunda, Inilah Reaksi Para Atlet Inggris
A
A
A
LONDON - Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo jadi berita hangat media di dunia. Namun tindakan tersebut dirasa perlu mengingat virus corona terus menggerogoti warga dunia.
Sejak merebak virus corona yang berawal dari Wuhan, China, hingga saat ini tercatat sudah 422.929 kasus dengan korban jiwa mencapai 18.907 orang. Tentu hal tersebut memaksa beberapa negara mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang menunda pelaksaan Olimpiade 2020.
Penundaan pesta olahraga dunia ini memancing reaksi dari para atlet, terutama Inggris, yang sudah jauh hari mempersiapkan diri. Seperti dikutip BBC, Rabu (25/3), para atlet ini bisa memahami kondisi yang terjadi sekarang ini.
Juara dunia heptathlon Katarina Johnson-Thompson mengatakan penundaan ini sangat memilukan. Sedangkan juara sepeda olimpiade nomor lintasan Elinor Barker menuturkan kalau olimpiade tetap berlangsung bisa menghancurkan semuanya.
Buat beberapa atlet, penundaan Olimpiade 2020 membuat mereka harus menunggu debut tampil. Di sisi lain, ada pula yang harus menunda pensiun satu tahun lagi.
Sebagian besar atlet menerima keputusan IOC ini dan mereka sekarang ini lega setelah mendapatkan kepastian, seperti yang dirasakan juara gaya dada 100m olimpiade Adam Peaty. "Banyak atlet sekarang bisa bernafas. Kami merasa di bawah tekanan untuk berlatih dan bersaing."
Dengan adanya wabah virus corona ini memaksa sejumlah atlet harus menunda latihan atau kalaupun berlatih dilakukan secara mandiri. Tak jarang mereka pun ikut memerangi virus corona ini dengan cara mereka sendiri-sendiri, seperti yang dilakukan atlet lompat jangkit Jazmin Sawyers.
Melalui unggahannya di media sosial Sawyers meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah. "Untuk saat ini kita harus tinggal di rumah untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain. Jaga satu sama lain, olahraga akan ada di sini saat ini selesai dan kami akan siap untuk memberikan semua pertunjukan terbesar di dunia."
Sejak merebak virus corona yang berawal dari Wuhan, China, hingga saat ini tercatat sudah 422.929 kasus dengan korban jiwa mencapai 18.907 orang. Tentu hal tersebut memaksa beberapa negara mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang menunda pelaksaan Olimpiade 2020.
Penundaan pesta olahraga dunia ini memancing reaksi dari para atlet, terutama Inggris, yang sudah jauh hari mempersiapkan diri. Seperti dikutip BBC, Rabu (25/3), para atlet ini bisa memahami kondisi yang terjadi sekarang ini.
Juara dunia heptathlon Katarina Johnson-Thompson mengatakan penundaan ini sangat memilukan. Sedangkan juara sepeda olimpiade nomor lintasan Elinor Barker menuturkan kalau olimpiade tetap berlangsung bisa menghancurkan semuanya.
Buat beberapa atlet, penundaan Olimpiade 2020 membuat mereka harus menunggu debut tampil. Di sisi lain, ada pula yang harus menunda pensiun satu tahun lagi.
Sebagian besar atlet menerima keputusan IOC ini dan mereka sekarang ini lega setelah mendapatkan kepastian, seperti yang dirasakan juara gaya dada 100m olimpiade Adam Peaty. "Banyak atlet sekarang bisa bernafas. Kami merasa di bawah tekanan untuk berlatih dan bersaing."
Dengan adanya wabah virus corona ini memaksa sejumlah atlet harus menunda latihan atau kalaupun berlatih dilakukan secara mandiri. Tak jarang mereka pun ikut memerangi virus corona ini dengan cara mereka sendiri-sendiri, seperti yang dilakukan atlet lompat jangkit Jazmin Sawyers.
Melalui unggahannya di media sosial Sawyers meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah. "Untuk saat ini kita harus tinggal di rumah untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain. Jaga satu sama lain, olahraga akan ada di sini saat ini selesai dan kami akan siap untuk memberikan semua pertunjukan terbesar di dunia."
(bbk)