Olimpiade 2020 Ditunda, Beginilah Reaksi Atlet Jepang
A
A
A
TOKYO - Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo akibat pandemi virus corona ternyata ditanggapi beragam para atlet Jepang. Ada yang meratapi, tak sedikit yang lega lantaran pesta olahraga itu ditangguhkan sampai 2021 mendatang.
Keputusan IOC dan pemerintah Jepang itu pun tak lepas dari desakan beberapa negara. Para anggota IOC itu tak sudi bertanding di tengah bencana dunia.
Buat sebagian atlet Jepang, seperti atlet panjang tebing putri Akiyo Noguchi, penundaan sangat mengecewakan. Pasalnya atlet berusia 30 tahun itu berencana ingin menjadikan Olimpiade 2020 itu sebagai event terakhirnya sebelum pensiun.
"Saya telah menetapkan Olimpiade Tokyo pada bulan Agustus sebagai tahap akhir yang akan saya ikuti, jadi saya anggap positif bahwa saya akan dapat menghabiskan lebih banyak waktu sebagai atlet," katanya dikutip Japan Times, Kamis (26/3).
Rekannya, Tomoa Narasaki, atlet panjat tebing pria dan pemegang gelar juara dunia IFSC, tidak menutupi kebingungannya atas situasi tersebut. Ambisinya untuk menyandingkan medali emas olimpiade dengan gelar juara dunia harus kandas.
"Bagi atlet seperti kita, olimpiade adalah tujuan besar dan impian. Saya berharap situasi ini berakhir sedini mungkin dan berdoa agar para atlet dari seluruh dunia akan dapat bersaing dalam keadaan yang adil di olimpiade," kata Narasaki.
Sementara itu petenis Kei Nishikori menyambut berita itu dengan lega. Berbicara dari Florida dalam pesan video yang diposting di situs resminya, Nishikori juga mengatakan dia lega mengetahui olimpiade hanya ditunda.
Petenis berusia 30 tahun itu menambahkan bahwa mungkin sulit bagi beberapa atlet yang berusaha mencapai puncaknya untuk musim panas ini. Namun dia merasa bahwa, secara keseluruhan, penundaan adalah solusi yang paling adil bagi para atlet. Banyak di antara mereka belum mampu berlatih dengan cukup seperti yang biasa mereka lakukan karena situasi kacau di banyak bagian dunia.
"Jadi mudah-mudahan, saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga saya bisa memasuki permainan dalam kondisi yang lebih baik," kata Nishikori yang memenangkan medali perunggu di nomor tunggal putra pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Sikap mendukung penundaan juga disampaikan Ritsu Doan. Pesepak bola Timnas Jepang yang sekarang masih bergabung dengan PSV Eindhoven mengatakan dalam posting Instagram-nya bahwa ia tentu memiliki banyak pemikiran tentang penundaan tersebut, tetapi menghargai bahwa penyelenggara membuat keputusan lebih cepat daripada nanti.
"Saya menganggapnya sangat positif bahwa sekarang saya memiliki tujuan baru ke depan tahun depan. Tentu saja, ada reaksi yang berbeda untuk itu, tetapi dunia, bukan hanya Jepang, perlu berkumpul untuk mengatasi krisis ini. Dan kami para atlet akan memastikan kami akan berlatih keras menuju tahun depan dan mudah-mudahan kami akan memberikan beberapa emosi positif kepada Anda, para penggemar."
Keputusan IOC dan pemerintah Jepang itu pun tak lepas dari desakan beberapa negara. Para anggota IOC itu tak sudi bertanding di tengah bencana dunia.
Buat sebagian atlet Jepang, seperti atlet panjang tebing putri Akiyo Noguchi, penundaan sangat mengecewakan. Pasalnya atlet berusia 30 tahun itu berencana ingin menjadikan Olimpiade 2020 itu sebagai event terakhirnya sebelum pensiun.
"Saya telah menetapkan Olimpiade Tokyo pada bulan Agustus sebagai tahap akhir yang akan saya ikuti, jadi saya anggap positif bahwa saya akan dapat menghabiskan lebih banyak waktu sebagai atlet," katanya dikutip Japan Times, Kamis (26/3).
Rekannya, Tomoa Narasaki, atlet panjat tebing pria dan pemegang gelar juara dunia IFSC, tidak menutupi kebingungannya atas situasi tersebut. Ambisinya untuk menyandingkan medali emas olimpiade dengan gelar juara dunia harus kandas.
"Bagi atlet seperti kita, olimpiade adalah tujuan besar dan impian. Saya berharap situasi ini berakhir sedini mungkin dan berdoa agar para atlet dari seluruh dunia akan dapat bersaing dalam keadaan yang adil di olimpiade," kata Narasaki.
Sementara itu petenis Kei Nishikori menyambut berita itu dengan lega. Berbicara dari Florida dalam pesan video yang diposting di situs resminya, Nishikori juga mengatakan dia lega mengetahui olimpiade hanya ditunda.
Petenis berusia 30 tahun itu menambahkan bahwa mungkin sulit bagi beberapa atlet yang berusaha mencapai puncaknya untuk musim panas ini. Namun dia merasa bahwa, secara keseluruhan, penundaan adalah solusi yang paling adil bagi para atlet. Banyak di antara mereka belum mampu berlatih dengan cukup seperti yang biasa mereka lakukan karena situasi kacau di banyak bagian dunia.
"Jadi mudah-mudahan, saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga saya bisa memasuki permainan dalam kondisi yang lebih baik," kata Nishikori yang memenangkan medali perunggu di nomor tunggal putra pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Sikap mendukung penundaan juga disampaikan Ritsu Doan. Pesepak bola Timnas Jepang yang sekarang masih bergabung dengan PSV Eindhoven mengatakan dalam posting Instagram-nya bahwa ia tentu memiliki banyak pemikiran tentang penundaan tersebut, tetapi menghargai bahwa penyelenggara membuat keputusan lebih cepat daripada nanti.
"Saya menganggapnya sangat positif bahwa sekarang saya memiliki tujuan baru ke depan tahun depan. Tentu saja, ada reaksi yang berbeda untuk itu, tetapi dunia, bukan hanya Jepang, perlu berkumpul untuk mengatasi krisis ini. Dan kami para atlet akan memastikan kami akan berlatih keras menuju tahun depan dan mudah-mudahan kami akan memberikan beberapa emosi positif kepada Anda, para penggemar."
(bbk)