Akibat Wabah Corona, Jumlah Seri Formula 1 Diprediksi 15 Balapan
A
A
A
PARIS - Wacana mengurangi jumlah seri balapan Formula One (F1) menguat seiring meluasnya pandemi corona di seluruh dunia. Jumlah race musim ini diprediksi bisa berlangsung hanya 15 seri setelah dua Grand Prix, yakni Australia dan Monako dibatalkan.
Sejatinya, F1 2020 dijadwalkan berlangsung 22 balapan. Namun, situasi tidak memungkinkan karena penularan virus corona sudah memasuki area paddock tim. Hal ini rawan menimbulkan masalah kesehatan bagi pembalap, kru tim, pihak penyelenggara, dan penonton. Karena itu, F1 dipastikan berlangsung kurang dari 20 balapan pada tahun ini.
CEO F1 Chase Carey memprediksi jumlah balapan F1 2020 akan berlangsung 15-18 balapan. Pasalnya, sudah ada delapan balapan yang ditangguhkan akibat virus corona. GP Australia dan GP Monako dibatalkan karena persebaran corona semakin luas. Enam balapan lainnya ditunda, yakni GP Bahrain, GP Vietnam, GP China, GP Belanda, GP Spanyol, dan GP Azerbaijan.
Selain itu, Carey juga menjelaskan jika otoritas F1 kini tengah berusaha menyusul ulang jadwal yang sudah ada. Mereka akan menggeser libur musim panas di Maret atau April sehingga balapan bisa terus digelar tanpa jeda.
Hal ini untuk mengantisipasi molornya pergelaran F1 di musim ini yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 29 November 2020. Bahkan, dari enam seri yang tertunda kemungkinan ada juga yang tidak digelar.
“Selama sepekan terakhir, F1, sepuluh tim F1, dan FIA telah berkumpul dan mengambil tindakan cepat serta tegas sebagai bagian dari respons awal kami terhadap pandemi Covid-19,” ucap Carey, dilansir motorsport.
“Kami menyadari ada potensi besar adanya balapan yang harus ditunda lagi. Namun, kami sepenuhnya berharap musim akan dimulai di musim panas ini dengan jadwal yang direvisi antara 15-18 balapan,” katanya.
Meski saat ini tidak ada yang bisa memastikan kapan situasi akan membaik, Carey tetap yakin itu akan terjadi. Jika keadaan global sudah mulai menunjukkan pemulihan, dia langsung menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait, mulai dari F1, tim F1, dan pihak penyelenggara. Yang pasti, F1 akan berusaha untuk tetap melangsungkan balapan F1 2020 untuk para penggemarnya di seluruh dunia.
“Kami akan memanfaatkan liburan musim panas yang dimajukan ke Maret atau April untuk bisa menggelar balapan saat musim panas. Ini mengantisipasi waktu berakhirnya musim yang akan molor dari yang dijadwalkan, yaitu 27-29 November. Urutan dan jadwal untuk balapan yang baru akan berbeda secara signifikan dari kalender awal untuk musim 2020,” ujarnya.
Direktur Olahraga F1 Ross Brawn meyakini seluruh tim dapat mengatasi dengan baik permasalahan di tengah wabah virus korona, meski dipastikan mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat penundaan balapan. Mereka tidak bisa mendapatkan dana segar dari hasil balapan ataupun kerja sama mereka dengan sponsor. Tapi, hal ini dianggap sebagai masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat oleh Brawn.
Tidak hanya dari segi finansial, semua tim F1 diyakini memiliki strategi untuk menjaga kesehatan semua kru dengan baik. McLaren saja sudah mampu menyembuhkan beberapa krunya yang positif Covid-19 beberapa hari lalu. “Tim-tim bertahan dengan pendanaan mereka dari balapan sehingga ini akan berdampak pada anggaran tim untuk masa depan dan itu akan berdampak pada ekonomi kami sebagai sebuah perusahaan,” ucap Brawn. (Raikhul Amar)
Sejatinya, F1 2020 dijadwalkan berlangsung 22 balapan. Namun, situasi tidak memungkinkan karena penularan virus corona sudah memasuki area paddock tim. Hal ini rawan menimbulkan masalah kesehatan bagi pembalap, kru tim, pihak penyelenggara, dan penonton. Karena itu, F1 dipastikan berlangsung kurang dari 20 balapan pada tahun ini.
CEO F1 Chase Carey memprediksi jumlah balapan F1 2020 akan berlangsung 15-18 balapan. Pasalnya, sudah ada delapan balapan yang ditangguhkan akibat virus corona. GP Australia dan GP Monako dibatalkan karena persebaran corona semakin luas. Enam balapan lainnya ditunda, yakni GP Bahrain, GP Vietnam, GP China, GP Belanda, GP Spanyol, dan GP Azerbaijan.
Selain itu, Carey juga menjelaskan jika otoritas F1 kini tengah berusaha menyusul ulang jadwal yang sudah ada. Mereka akan menggeser libur musim panas di Maret atau April sehingga balapan bisa terus digelar tanpa jeda.
Hal ini untuk mengantisipasi molornya pergelaran F1 di musim ini yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada 29 November 2020. Bahkan, dari enam seri yang tertunda kemungkinan ada juga yang tidak digelar.
“Selama sepekan terakhir, F1, sepuluh tim F1, dan FIA telah berkumpul dan mengambil tindakan cepat serta tegas sebagai bagian dari respons awal kami terhadap pandemi Covid-19,” ucap Carey, dilansir motorsport.
“Kami menyadari ada potensi besar adanya balapan yang harus ditunda lagi. Namun, kami sepenuhnya berharap musim akan dimulai di musim panas ini dengan jadwal yang direvisi antara 15-18 balapan,” katanya.
Meski saat ini tidak ada yang bisa memastikan kapan situasi akan membaik, Carey tetap yakin itu akan terjadi. Jika keadaan global sudah mulai menunjukkan pemulihan, dia langsung menggelar rapat dengan berbagai pihak terkait, mulai dari F1, tim F1, dan pihak penyelenggara. Yang pasti, F1 akan berusaha untuk tetap melangsungkan balapan F1 2020 untuk para penggemarnya di seluruh dunia.
“Kami akan memanfaatkan liburan musim panas yang dimajukan ke Maret atau April untuk bisa menggelar balapan saat musim panas. Ini mengantisipasi waktu berakhirnya musim yang akan molor dari yang dijadwalkan, yaitu 27-29 November. Urutan dan jadwal untuk balapan yang baru akan berbeda secara signifikan dari kalender awal untuk musim 2020,” ujarnya.
Direktur Olahraga F1 Ross Brawn meyakini seluruh tim dapat mengatasi dengan baik permasalahan di tengah wabah virus korona, meski dipastikan mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat penundaan balapan. Mereka tidak bisa mendapatkan dana segar dari hasil balapan ataupun kerja sama mereka dengan sponsor. Tapi, hal ini dianggap sebagai masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat oleh Brawn.
Tidak hanya dari segi finansial, semua tim F1 diyakini memiliki strategi untuk menjaga kesehatan semua kru dengan baik. McLaren saja sudah mampu menyembuhkan beberapa krunya yang positif Covid-19 beberapa hari lalu. “Tim-tim bertahan dengan pendanaan mereka dari balapan sehingga ini akan berdampak pada anggaran tim untuk masa depan dan itu akan berdampak pada ekonomi kami sebagai sebuah perusahaan,” ucap Brawn. (Raikhul Amar)
(ysw)