Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, IOC Susun Jadwal Baru

Senin, 30 Maret 2020 - 12:45 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, IOC Susun Jadwal Baru
Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, IOC Susun Jadwal Baru
A A A
TOKYO - Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan tuan rumah Jepang segera bergerak cepat menyusul penundaan Olimpiade 2020 Tokyo dengan menyusun ulang jadwal baru. Dari hasil kesepakatan sementara, ajang olahraga multievent terbesar di dunia itu kemungkinan akan kembali digelar pada 23 Juli 2021.

Pandemi virus corona yang nyaris ke seluruh negara di dunia, membuat IOC dan panitia penyelenggara mendapatkan tekanan luas untuk menunda olimpiade setidaknya satu tahun ke depan. Meski sempat bersikeras untuk tetap menggelar olimpiade sesuai jadwal, kedua pihak akhirnya melunak dan memutuskan mencari tanggal baru untuk memulai olimpiade.

Meski begitu, penentuan jadwal masih membutuhkan pertimbangan dan pertemuan dengan beberapa pihak untuk membahas keputusan kapan waktu yang tepat untuk memulai ajang olahraga empat tahunan itu. Kabarnya, olimpiade kedua Jepang ini akan dimulai pada 23 Juli 2021 atau hampir tepat setahun dari rencana sebelumnya yang digelar pada 24 Juli­-9 Agustus 2020.

Keputusan untuk memilih tanggal yang hampir identik dengan acara tahun ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat hal tersebut merupakan tantangan untuk menggelar olimpiade dalam kalender olahraga yang padat. Bahkan, itu juga merupakan waktu terbaik bagi perusahaan broadcasting Amerika Serikat, NBC Universal, yang membayar lebih dari USD1 miliar untuk hak siar di AS pada setiap olimpiade.

Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Yoshiro Mori mengatakan, tidak mungkin Olimpiade Musim Panas 2020 yang dijadwalkan ulang akan berlangsung pada musim semi 2021. Bahkan, 23 Juli 2021 menjadi awal olimpiade dan 24 Juli sebagai opening ceremony bisa saja menjadi kenyataan.

“Saya ingin menawarkan beberapa kesimpulan setelah kami mempertimbangkannya. Pertandingan seharusnya diadakan pada musim panas, jadi kita harus memikirkan waktu antara Juni dan September,” kata Mori dilansir NHK.

Mori mencatat bahwa masalah logistik juga akan menghalangi olimpiade yang diadakan pada musim semi. Dia mengatakan, dengan olimpiade berlangsung pada musim panas, ada jadwal yang lebih lama untuk mengatur ulang jadwal kualifikasi dan mengamankan sukarelawan.

Sebelumnya, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, semua opsi bisa saja terjadi dengan penundaan olimpiade ini, termasuk menggelar pada musim semi. IOC pun berencana bertemu dengan 33 federasi olaharaga internasional untuk menentukan tanggal baru. “Ini adalah teka-teki gambar yang sangat besar dan setiap bagian harus sesuai. Jika satu potongan dikeluarkan, itu dapat menghancurkannya,” ungkap Bach.

Sekadar diketahui, ini adalah penundaan pertama olimpiade dalam 124 tahun lalu, meski sempat ada beberapa yang dibatalkan karena perang dunia, termasuk Olimpiade Tokyo 1940. Penundaan itu juga menjadi pukulan besar bagi Jepang yang telah menginvestasikan USD12 miliar dalam persiapan, meskipun pasar keuangan pada awalnya setuju atas keputusan tersebut karena beberapa investor sudah mengantisipasi rencana pembatalan itu.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan, pemerintah yang sekarang menyusun langkah-langkah stimulus ekonomi, menurut Abe, akan menjadi yang terbesar dan mempertimbangkan bahwa penundaan olimpiade akan mendorong kembali pendapatan sebesar beberapa triliun yen pada tahun depan.

“Jika permintaan didorong kembali hingga tahun depan, itu berarti jumlah permintaan yang sama akan menguap tahun ini. Kami akan mempertimbangkan in,” kata Nishimura. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9084 seconds (0.1#10.140)