Walau Ditunda, Api Olimpiade 2020 Tetap Dipajang di Fukushima
A
A
A
FUKUSHIMA - Walau Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan menunda pelaksanaan Oimpiade 2020, api olimpiade tetap dipajang di Fukushima. Pemajangan ini akan berlangsung sampai akhir April sebelum nantinya akan dipindahkan ke Tokyo.
Penempatan yang dilakukan di Pusat Pelatihan Sepak Bola Nasional J-Village, sejak awal memang sudah jadi rencana panitia. Api itu nantinya akan ditempatkan pada sebuah lentera besar dan publik bisa menyaksikannya. Panpel akan membuka area tersebut mulai pukul 09.00 pukul 16.00 waktu setempat.
Guna menghindari penyebaran virus corona, panpel telah mewanti-wanti pada semua pengunjung tetap menaati protokol kesehatan, di mana penggunaan masker sangat diutamana.
"Untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19, kami akan meminta anggota masyarakat mengenakan masker saat mengunjungi tempat itu. Kami akan berhak menolak masuk ke mereka yang tidak mengenakan masker," bunyi pernyataan panpel yang dikutip insidethagames.
"Kami juga akan meminta mereka yang tidak sehat atau menunjukkan gejala COVID-19, seperti demam atau batuk, untuk tidak hadir. Kami akan meminta mereka yang hadir untuk menjaga jarak tertentu dari orang lain untuk menghindari risiko penyebaran infeksi."
Nyala api yang kedatangannya disambut oleh Gubernur Prefektur Fukushima Masao Uchibori dan chief operating officer Tokyo 2020 Yukihiko Numomora adalah sebuah simbolisme baru sebagai suar harapan bagi semua negara di dunia selama masa-masa paling sulit ini.
Xanthi Georgiou, aktris Yunani yang memerankan tokoh pendeta wanita saat penyulutan api di Athena juga menyampaikan pesan khusus. "Api itu akan tetap menyala untuk mengingatkan bahwa ketika mengatasi masa-masa sulit yang harus dilalui, kita harus membangun dunia yang lebih baik, di mana kita melindungi lingkungan dan alam dan saling menghormati meskipun ada perbedaan," katanya.
"Masyarakat harus lebih manusiawi dan orang akan hidup dalam kedamaian dan harmoni. Saya berharap kesehatan yang baik di seluruh dunia."
Fukushima dipilih sebagai lokasi awal penyalaan api olimpiade ini karena penyelenggara ingin menggunakan Tokyo 2020 untuk mempromosikan pemulihan kawasan. Fukushima pernah didera gempa bumi dan tsunami yang dahsyat, yang menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir hancur, mengakibatkan hilangnya lebih dari 15.000 jiwa pada 2011.
Penempatan yang dilakukan di Pusat Pelatihan Sepak Bola Nasional J-Village, sejak awal memang sudah jadi rencana panitia. Api itu nantinya akan ditempatkan pada sebuah lentera besar dan publik bisa menyaksikannya. Panpel akan membuka area tersebut mulai pukul 09.00 pukul 16.00 waktu setempat.
Guna menghindari penyebaran virus corona, panpel telah mewanti-wanti pada semua pengunjung tetap menaati protokol kesehatan, di mana penggunaan masker sangat diutamana.
"Untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19, kami akan meminta anggota masyarakat mengenakan masker saat mengunjungi tempat itu. Kami akan berhak menolak masuk ke mereka yang tidak mengenakan masker," bunyi pernyataan panpel yang dikutip insidethagames.
"Kami juga akan meminta mereka yang tidak sehat atau menunjukkan gejala COVID-19, seperti demam atau batuk, untuk tidak hadir. Kami akan meminta mereka yang hadir untuk menjaga jarak tertentu dari orang lain untuk menghindari risiko penyebaran infeksi."
Nyala api yang kedatangannya disambut oleh Gubernur Prefektur Fukushima Masao Uchibori dan chief operating officer Tokyo 2020 Yukihiko Numomora adalah sebuah simbolisme baru sebagai suar harapan bagi semua negara di dunia selama masa-masa paling sulit ini.
Xanthi Georgiou, aktris Yunani yang memerankan tokoh pendeta wanita saat penyulutan api di Athena juga menyampaikan pesan khusus. "Api itu akan tetap menyala untuk mengingatkan bahwa ketika mengatasi masa-masa sulit yang harus dilalui, kita harus membangun dunia yang lebih baik, di mana kita melindungi lingkungan dan alam dan saling menghormati meskipun ada perbedaan," katanya.
"Masyarakat harus lebih manusiawi dan orang akan hidup dalam kedamaian dan harmoni. Saya berharap kesehatan yang baik di seluruh dunia."
Fukushima dipilih sebagai lokasi awal penyalaan api olimpiade ini karena penyelenggara ingin menggunakan Tokyo 2020 untuk mempromosikan pemulihan kawasan. Fukushima pernah didera gempa bumi dan tsunami yang dahsyat, yang menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir hancur, mengakibatkan hilangnya lebih dari 15.000 jiwa pada 2011.
(bbk)