Kecaman Messi Ingatkan Publik Barcelona dengan Pemberontakan Hesperia
A
A
A
BARCELONA - Lionel Messi memberikan pesan jelas kepada dewan direksi Barcelona dalam pernyataan yang bisa dilihat ratusan juta orang di media sosial. Ucapan La Pulga seperti memiliki kekuatan tersendiri, yaitu mengingatkan lagi dengan semangat revolusi 1988.
Periode itu dikenal pula dengan Pemberontakan Hesperia, dimana seluruh pemain Barcelona bersatu melawan Presiden Jose Luis Nunez dan jajarannya. Ketidaksepakatan mengenai kontrak, gaji dan pajak memicu pemberontakan dari seluruh pemain tim utama. Mereka akhirnya sepakat menulis manifesto bersama pelatih Luis Aragones di hotel Hesperia.
Manifesto itu berisi tujuh poin dan juga kritikan tajam kepada Nunez yang dibacakan bek tengah, Jose Ramon Alexanko. “Profesionalisme dan kejujuran skuad tidak boleh diragukan oleh siapapun,” bacanya saat itu, yang dimuat marca.
“Kami sudah hilang kepercayaan kepada presiden (Jose Luis Nunez). Kami benar-benar merasa dibohongi oleh presiden. Presiden tidak memiliki rasa hormat kepada fans. Dia selalu mencoba menyuap kami dan memecah belah kami,”.
“Klub bersejarah (Barcelona) ini, dengan nilai-nilai yang selalu diwakili orang-orang Katalan, telah dikotori dalam bentuk ini. Kesimpulannya, walau petisi pengunduran diri [presiden] adalah hak anggota klub, skuad menyarankan pengunduran diri tersebut," tutup Alexanko.
Sebanyak 23 pemain Barcelona secara kolektif menandatangani manifesto tersebut, walau Gary Lineker dan Bernd Schuster tidak hadir dalam pertemuan. Beberapa jam kemudian, Lineker dan Schuster mencabut namanya dari manifesto dan mengaku tidak setuju dengan anggota tim lainnya.
Para fans yang kala itu kesal dengan prestasi buruk Barcelona pada musim 1987/1988 lantaran finish di posisi enam klasemen akhir La Liga, mendukung dewan direksi. "Kami bukan pencuri uang. Kami tidak ingin mendapatkan lebih banyak uang," kata para pemain sepekan kemudian.
Pada akhir musim itu, Nunez tetap menjadi presiden dan mengumumkan kalau Johan Cruyff diangkat sebagai pelatih. Imbasnya, sebanayk 14 pemain hengkang pada musim panas karena kurangnya kepercayaan antara skuad dan dewan direksi, dengan Lineker diantara yang tetap tinggal.
Cruyff pada akhirnya berhasil membangun tim impiannya dan memenangi kompetisi Eropa empat musim kemudian. Sekarang, banyak yang mengaitkan pernyataan Messi soal pemotongan gaji dengan Pemberontakan Hesperia.
“Ini tidak mengejutkan kami kalau klub ingin menyoroti kami lagi dan mencoba menekan kami untuk melakukan sesuatu yang selalu akan kami lakukan,” ujar Messi, beberapa waktu lalu.
Periode itu dikenal pula dengan Pemberontakan Hesperia, dimana seluruh pemain Barcelona bersatu melawan Presiden Jose Luis Nunez dan jajarannya. Ketidaksepakatan mengenai kontrak, gaji dan pajak memicu pemberontakan dari seluruh pemain tim utama. Mereka akhirnya sepakat menulis manifesto bersama pelatih Luis Aragones di hotel Hesperia.
Manifesto itu berisi tujuh poin dan juga kritikan tajam kepada Nunez yang dibacakan bek tengah, Jose Ramon Alexanko. “Profesionalisme dan kejujuran skuad tidak boleh diragukan oleh siapapun,” bacanya saat itu, yang dimuat marca.
“Kami sudah hilang kepercayaan kepada presiden (Jose Luis Nunez). Kami benar-benar merasa dibohongi oleh presiden. Presiden tidak memiliki rasa hormat kepada fans. Dia selalu mencoba menyuap kami dan memecah belah kami,”.
“Klub bersejarah (Barcelona) ini, dengan nilai-nilai yang selalu diwakili orang-orang Katalan, telah dikotori dalam bentuk ini. Kesimpulannya, walau petisi pengunduran diri [presiden] adalah hak anggota klub, skuad menyarankan pengunduran diri tersebut," tutup Alexanko.
Sebanyak 23 pemain Barcelona secara kolektif menandatangani manifesto tersebut, walau Gary Lineker dan Bernd Schuster tidak hadir dalam pertemuan. Beberapa jam kemudian, Lineker dan Schuster mencabut namanya dari manifesto dan mengaku tidak setuju dengan anggota tim lainnya.
Para fans yang kala itu kesal dengan prestasi buruk Barcelona pada musim 1987/1988 lantaran finish di posisi enam klasemen akhir La Liga, mendukung dewan direksi. "Kami bukan pencuri uang. Kami tidak ingin mendapatkan lebih banyak uang," kata para pemain sepekan kemudian.
Pada akhir musim itu, Nunez tetap menjadi presiden dan mengumumkan kalau Johan Cruyff diangkat sebagai pelatih. Imbasnya, sebanayk 14 pemain hengkang pada musim panas karena kurangnya kepercayaan antara skuad dan dewan direksi, dengan Lineker diantara yang tetap tinggal.
Cruyff pada akhirnya berhasil membangun tim impiannya dan memenangi kompetisi Eropa empat musim kemudian. Sekarang, banyak yang mengaitkan pernyataan Messi soal pemotongan gaji dengan Pemberontakan Hesperia.
“Ini tidak mengejutkan kami kalau klub ingin menyoroti kami lagi dan mencoba menekan kami untuk melakukan sesuatu yang selalu akan kami lakukan,” ujar Messi, beberapa waktu lalu.
(mir)