Koki kandidat peraih Ballon d'Or
A
A
A
Skill mumpuni, jenius, matang, tenang, dan berpengalaman. Lima hal ini dimiliki oleh Andrea Pirlo. Skill mumpuni yang ditunjang kejeniusan, kematangan mental, ketenangan, serta jam terbang tinggi menjadi senjata ampuh bagi Pirlo untuk melambungkan Italia ke final Piala Eropa 2012.
Boleh dibilang, Piala Eropa 2012 menjadi panggung kebintangan seorang Pirlo yang saat ini memasuki usia 33 tahun. Sejak penyisihan Grup C hingga semifinal, peran Pirlo sangat sentral di lini tengah Gli Azzurri. Sosok Pirlo tidak tergantikan sebagai jenderal lapangan tengah tim biru tersebut. Hingga tak heran muncul kalimat, ’’Hentikan Andre Pirlo jika mau menghentikan Italia.’’
Ya, jika ingin mengalahkan Italia, jalan terbaik adalah menghentikan pergerakan Pirlo ketika sedang menguasai bola. Harus diakui, di usianya ke-33, Pirlo semakin matang sebagai ‘’koki’’ penyuplai bola bagi rekan-rekannya di lini depan. Performa Pirlo bakal mencapai klimaksnya menjelang final antara Italia melawan Spanyol dini hari nanti.
Aksi Pirlo begitu dominan untuk membuat Italia bermain lebih menyerang di Polandia dan Ukraina. Pergerakannya yang lincah sering merepotkan benteng musuh-musuh Italia. Jika pun tidak mencetak gol, Pirlo mampu membuka jalan bagi rekan-rekannya untuk mencetak gol. Pirlo pun menunjukkan jika dirinya mampu mencetak gol mesikupun dari titik putih.
Namun, gol yang dicetak Pirlo dalam adu penalti melawan Portugal sangat indah. Gol tendangan chip yang mengecoh kiper Portugal Rui Patricio itu masuk dalam lima gol terbaik di Piala Eropa 2012. Gol itu menunjukkan ketenangan dan kematangan mental Pirlo dalam meredam tekanan dalam babak adu penalti.
Bila dicermati, performa Pirlo meningkat dalam setahun terakhir. Diawali dengan membawa Juventus menjuarai Serie A Italia 2011/2012, pesona Pirlo makin moncer di Piala Eropa 2012. Tidak heran jika namanya menjadi kandidat peraih Ballon d’Or alias Pemain Terbaik Eropa. Ia bersaing dengan bomber Real Madrid Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, striker Barcelona asal Argentina.
Jika Italia menjadi juara Piala Eropa 2012, sudah selayaknya Pirlo merebut trofi Ballon d’Or. Satu-satunya handicap Pirlo adalah ia tidak tampil di Liga Champions, kompetisi paling elite di Eropa. Biasanya, pemain terbaik Eropa identik dengan membawa klubnya menjuarai Liga Champions. Mari kita lihat apakah Pirlo mampu memungkasi performa gemilangnya tahun ini dengan mengantarkan Italia menjuarai Piala Eropa 2012.
Boleh dibilang, Piala Eropa 2012 menjadi panggung kebintangan seorang Pirlo yang saat ini memasuki usia 33 tahun. Sejak penyisihan Grup C hingga semifinal, peran Pirlo sangat sentral di lini tengah Gli Azzurri. Sosok Pirlo tidak tergantikan sebagai jenderal lapangan tengah tim biru tersebut. Hingga tak heran muncul kalimat, ’’Hentikan Andre Pirlo jika mau menghentikan Italia.’’
Ya, jika ingin mengalahkan Italia, jalan terbaik adalah menghentikan pergerakan Pirlo ketika sedang menguasai bola. Harus diakui, di usianya ke-33, Pirlo semakin matang sebagai ‘’koki’’ penyuplai bola bagi rekan-rekannya di lini depan. Performa Pirlo bakal mencapai klimaksnya menjelang final antara Italia melawan Spanyol dini hari nanti.
Aksi Pirlo begitu dominan untuk membuat Italia bermain lebih menyerang di Polandia dan Ukraina. Pergerakannya yang lincah sering merepotkan benteng musuh-musuh Italia. Jika pun tidak mencetak gol, Pirlo mampu membuka jalan bagi rekan-rekannya untuk mencetak gol. Pirlo pun menunjukkan jika dirinya mampu mencetak gol mesikupun dari titik putih.
Namun, gol yang dicetak Pirlo dalam adu penalti melawan Portugal sangat indah. Gol tendangan chip yang mengecoh kiper Portugal Rui Patricio itu masuk dalam lima gol terbaik di Piala Eropa 2012. Gol itu menunjukkan ketenangan dan kematangan mental Pirlo dalam meredam tekanan dalam babak adu penalti.
Bila dicermati, performa Pirlo meningkat dalam setahun terakhir. Diawali dengan membawa Juventus menjuarai Serie A Italia 2011/2012, pesona Pirlo makin moncer di Piala Eropa 2012. Tidak heran jika namanya menjadi kandidat peraih Ballon d’Or alias Pemain Terbaik Eropa. Ia bersaing dengan bomber Real Madrid Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, striker Barcelona asal Argentina.
Jika Italia menjadi juara Piala Eropa 2012, sudah selayaknya Pirlo merebut trofi Ballon d’Or. Satu-satunya handicap Pirlo adalah ia tidak tampil di Liga Champions, kompetisi paling elite di Eropa. Biasanya, pemain terbaik Eropa identik dengan membawa klubnya menjuarai Liga Champions. Mari kita lihat apakah Pirlo mampu memungkasi performa gemilangnya tahun ini dengan mengantarkan Italia menjuarai Piala Eropa 2012.
(aww)