Muhammad Ali terima Medali Kebebasan
Jum'at, 06 Juli 2012 - 20:01 WIB

Muhammad Ali terima Medali Kebebasan
A
A
A
Sindonews.com – Kharisma legendaris tinju dunia, Muhammad Ali, tidak pernah pudar. Petinju yang dulu bernama Cassius Marcellus Clay, Jr. selalu dikenang sepanjang hidupnya oleh para penggemar tinju di dunia.
Sejumlah penghargaan atas dedikasi sang maestro tinju dunia itu telah diterima Ali. Kini, Ali mendapat tambahan medali kehormatan berupa Medali Kebebasan (Liberty Medal). Medali kehormatan itu akan diterima legendaris tinju yang kini berusia 70 tahun itu dalam seremoni pada 13 September di Pusat Konstitusi Nasional, Independence Mall, Philadelphia.
Saat pengumuman penerimaan Medali Kebebasan itu, petinju yang tiga kali juara dunia kelas berat tersebut tidak hadir. ''Ali mewujudkan spirit dari Medali Kebebasan yang merupakan semangat Konstitusi –Kebebasan, pemerintahan sendiri, kesetaraan, dan pemberdayaan—di seluruh dunia,’’kata mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang menjadi ketua Pusat Konstitusi Nasional.
Medali Kebebasan menjadi representasi sosok Ali yang mewakili golongan minoritas di Amerika Serikat. ’’Muhammad Ali menjadi simbol yang membuat Amerika menjadi besar. Ali mendorong orang dan bangsa ini menjadi hebat,’’kata CEO dan Presiden Pusat Konstitusi Nasional David Eisner.
Ali mengawali karir tinju di usia 12 tahun dengan perjuangan yang sangat berat. Ia pernah menjadi petinju top amatir dan peraih medali emas Olimpiade. Ali merebut gelar juara dunia kelas berat untuk kali pertama pada 1964. Kala itu, Ali menaklukkan Sonny Liston.
Ali kemudian menjadi pemeluk Islam dan mengganti namanya. Pada 1967, gelar juara dunia milik Ali dilucuti karena ia menolak wajib militer saat pecah Perang Vietnam. Ia menolak karena memerangi orang lain bertentangan dengan keyakinan barunya.
Tiga tahun setelah ia pensiun dari dunia tinju pada 1981, Ali mengumumkan terkena Parkinson. Penyakit itu membuat Ali mengalami penurunan fungsi syaraf yang membuat geraknya terbatas. Pada 2005, Ali menerima Medali Kehormatan dari Presiden.
Sejumlah penghargaan atas dedikasi sang maestro tinju dunia itu telah diterima Ali. Kini, Ali mendapat tambahan medali kehormatan berupa Medali Kebebasan (Liberty Medal). Medali kehormatan itu akan diterima legendaris tinju yang kini berusia 70 tahun itu dalam seremoni pada 13 September di Pusat Konstitusi Nasional, Independence Mall, Philadelphia.
Saat pengumuman penerimaan Medali Kebebasan itu, petinju yang tiga kali juara dunia kelas berat tersebut tidak hadir. ''Ali mewujudkan spirit dari Medali Kebebasan yang merupakan semangat Konstitusi –Kebebasan, pemerintahan sendiri, kesetaraan, dan pemberdayaan—di seluruh dunia,’’kata mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang menjadi ketua Pusat Konstitusi Nasional.
Medali Kebebasan menjadi representasi sosok Ali yang mewakili golongan minoritas di Amerika Serikat. ’’Muhammad Ali menjadi simbol yang membuat Amerika menjadi besar. Ali mendorong orang dan bangsa ini menjadi hebat,’’kata CEO dan Presiden Pusat Konstitusi Nasional David Eisner.
Ali mengawali karir tinju di usia 12 tahun dengan perjuangan yang sangat berat. Ia pernah menjadi petinju top amatir dan peraih medali emas Olimpiade. Ali merebut gelar juara dunia kelas berat untuk kali pertama pada 1964. Kala itu, Ali menaklukkan Sonny Liston.
Ali kemudian menjadi pemeluk Islam dan mengganti namanya. Pada 1967, gelar juara dunia milik Ali dilucuti karena ia menolak wajib militer saat pecah Perang Vietnam. Ia menolak karena memerangi orang lain bertentangan dengan keyakinan barunya.
Tiga tahun setelah ia pensiun dari dunia tinju pada 1981, Ali mengumumkan terkena Parkinson. Penyakit itu membuat Ali mengalami penurunan fungsi syaraf yang membuat geraknya terbatas. Pada 2005, Ali menerima Medali Kehormatan dari Presiden.
(aww)