Ukraina belum mau menyerah
A
A
A
Sindonews.com - Timnas Ukraina belum mau menyerahkan dalam persaingan Grup D Piala Eropa 2012. Meski menuai kekalahan 0-2 dari Prancis di Donbass Arena, Donetsk, Ukraina. Tim berjuluk Zhovto-Blakytni ini mengaku tetap optimistis bisa melangkah ke perempat final dan belum mau mengibarkan bendera putih.
Dua gol Prancis yang dicetak Jeremy Menez (53) dan Yohan Cabaye (56) membuat posisi Ukraina dalam bahaya. Zhovto-Blakytni kini terancam hanya jadi penonton di negeri sendiri. Pasalnya, Prancis dan Inggris yang kini diyakini mewakili Grup C. Hal ini karena tambahan tiga poin membuat Prancis memuncaki klasemen sementara dengan empat poin, diikuti Inggris dengan perolehan sama setelah menundukkan Swedia 3-2.
Sementara Ukraina yang sebelumnya menempai posisi pertama berkat kemenangan 2-1 atas Swedia, turun ke urutan ketiga. “Inggris dan Prancis memang tim besar di dunia sepak bola. Mereka juga difavoritkan (melangkah ke babak gugur). Mungkin, kompetisi ini akan tetap menarik jika keduanya terus bertahan.Tapi, kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami juga punya misi melaju ke babak berikut,” ucap Oleg Blokhin, dikutip Newstrack.
Blokhin tidak menampik kalau Ukraina sekarang dianggap under dog. Pasalnya, cukup sulit bagi tuan rumah untuk bertahan. Andrey Voronin dkk wajib mengalahkan Inggris pada pertandingan berikutnya di Donbass Arena, Rabu (20/6). Yang pasti, itu bukan pekerjaan mudah. Inggris tentu tidak akan menyiakan-nyiakan kesempatan untuk merebut tiket ke fase selanjutnya.
Apalagi, The Three Lions, julukan tim Inggris akan tampil dengan kekuatan penuh mengingat Wayne Rooney sudah boleh merumput setelah menjalani skorsing dua laga. Langkah Ukraina makin berat karena harus memikul ekspektasi puluhan juta pendukungnya. Maklum, baru kali ini Ukraina kembali mengikuti Piala Eropa setelah berpisah dari Uni Soviet pada 1991. Mereka tidak ingin penantian selama 24 tahun berakhir dengan cerita pilu lantaran tersingkir lebih awal.
Tapi, Blokhin tidak gentar dengan semua itu. Dia percaya pasukannya dapat mematahkan prediksi yang ada. Optimisme itu muncul karena melihat seluruh armadanya belum kehilangan semangat juang.
“Sepertinya banyak orang yang tidak ingin kami (Ukraina) lolos. Tapi, kami akan tunjukkan kekuatan tim ini yang sebenarnya. Kami bukanlah tim yang berasal dari negeri antah berantah,” pungkas Blokhin.
Dua gol Prancis yang dicetak Jeremy Menez (53) dan Yohan Cabaye (56) membuat posisi Ukraina dalam bahaya. Zhovto-Blakytni kini terancam hanya jadi penonton di negeri sendiri. Pasalnya, Prancis dan Inggris yang kini diyakini mewakili Grup C. Hal ini karena tambahan tiga poin membuat Prancis memuncaki klasemen sementara dengan empat poin, diikuti Inggris dengan perolehan sama setelah menundukkan Swedia 3-2.
Sementara Ukraina yang sebelumnya menempai posisi pertama berkat kemenangan 2-1 atas Swedia, turun ke urutan ketiga. “Inggris dan Prancis memang tim besar di dunia sepak bola. Mereka juga difavoritkan (melangkah ke babak gugur). Mungkin, kompetisi ini akan tetap menarik jika keduanya terus bertahan.Tapi, kami tidak akan membiarkan itu terjadi. Kami juga punya misi melaju ke babak berikut,” ucap Oleg Blokhin, dikutip Newstrack.
Blokhin tidak menampik kalau Ukraina sekarang dianggap under dog. Pasalnya, cukup sulit bagi tuan rumah untuk bertahan. Andrey Voronin dkk wajib mengalahkan Inggris pada pertandingan berikutnya di Donbass Arena, Rabu (20/6). Yang pasti, itu bukan pekerjaan mudah. Inggris tentu tidak akan menyiakan-nyiakan kesempatan untuk merebut tiket ke fase selanjutnya.
Apalagi, The Three Lions, julukan tim Inggris akan tampil dengan kekuatan penuh mengingat Wayne Rooney sudah boleh merumput setelah menjalani skorsing dua laga. Langkah Ukraina makin berat karena harus memikul ekspektasi puluhan juta pendukungnya. Maklum, baru kali ini Ukraina kembali mengikuti Piala Eropa setelah berpisah dari Uni Soviet pada 1991. Mereka tidak ingin penantian selama 24 tahun berakhir dengan cerita pilu lantaran tersingkir lebih awal.
Tapi, Blokhin tidak gentar dengan semua itu. Dia percaya pasukannya dapat mematahkan prediksi yang ada. Optimisme itu muncul karena melihat seluruh armadanya belum kehilangan semangat juang.
“Sepertinya banyak orang yang tidak ingin kami (Ukraina) lolos. Tapi, kami akan tunjukkan kekuatan tim ini yang sebenarnya. Kami bukanlah tim yang berasal dari negeri antah berantah,” pungkas Blokhin.
(akr)