Pertahankan kontestan IPL

Jum'at, 17 Agustus 2012 - 14:34 WIB
Pertahankan kontestan...
Pertahankan kontestan IPL
A A A
Sindonews.com - Rencana bakal menyeberangnya sejumlah klub Indonesian Premier League (IPL) ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) membuat sejumlah klub gelisah. Dikhawatirkan kepindahan itu bakal menurunkan kualitas IPL sebagai kompetisi yang resmi dijalankan PSSI.

Sebelumnya PT Liga Indonesia selaku operator ISL mengklaim ada sejumlah klub yang ingin bergabung yakni Semen Padang, Persiba Bantul, serta Persijap Jepara. Kehilangan tiga klub sekaligus diperkirakan bakal menenggelamkan kualitas IPL, apalagi Semen Padang adalah klub elit yang menyandang gelar juara musim lalu.

Beberapa manajemen klub menuntut PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) harus melakukan segala cara agar kontestan IPL tidak berkurang. Jika sampai berkurang, maka bakal sulit mencari klub pengganti yang sepadan dengan ketiga klub tersebut.

"Memang hingga sekarang belum ada kepastian apakah klub-klub itu serius pindah ke kompetisi lain. Tapi yang pasti PT LPIS harus cepat mengambil langkah antisipasi untuk melindungi klub peserta kompetisi IPL," terang Manajer Persema Malang Asmuri.

Jika sampai ada anggota IPL yang menyeberang ke kompetisi lain, maka bakal berefek tidak bagus. Misalnya, sebut Asmuri, klub-klub IPL bakal meragukan kemampuan PT LPIS dalam menjaga soliditas di tubuh IPL. Selain itu kepercayaan klub kepada operator liga juga bakal tereduksi.

Di Jawa Timur, tiga klub yang tergabung IPL hingga saat ini tergolong masih loyal, yakni Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan Arema FC. Paling tidak belum ada rencana berganti kompetisi walau dalam semusim terakhir Persema dan Persibo dilanda krisis keuangan hebat karena dana dari konsorsium belum kunjung cair.

"Jujur harus diakui antara IPL dan ISL sekarang saling beradu pengaruh. Dukungan klub menjadi kekuatan bagi operator liga. Klub sudah selayaknya menjadi aset bagi operator liga yang keberadaannya harus dilindungi. Apa pun caranya," tambah mantan anggota dewan di Kota Malang ini.

Pendapat seirama juga dilontarkan Persibo Bojonegoro yang memilih tetap setia ke kompetisi IPL. Menurut Manajer Persibo Nur Yahya, saatnya PT LPIS menambah jumlah kontestan di IPL, bukan malah menguranginya dengan membiarkan klub ikut kompetisi lain.

"Idealnya kompetisi musim depan jumlah anggotanya sudah pas, karena musim kemarin masih kurang. Jadi, sudah jelas PT LPIS tidak boleh membiarkan ada klub yang pindah ke kompetisi lain dengan alasan apa pun. Itu akan berbahaya untuk kualitas kompetisi," ujarnya.

Persoalannya, lanjut Yahya, sekarang ini tidak ada operator liga yang mempunyai kekuatan untuk menahan klub agar tidak pindah ke kompetisi lain. Bahkan ancaman sanksi saja tidak akan membuat klub takut. Fakta itulah yang membuat operator liga juga kesulitan menahan klub agar tidak menyeberang ke kompetisi lain.

"Persoalannya tidak mudah. Seakan sekarang ini semua klub bebas menentukan langkahnya sendiri-sendiri tanpa takut ada ancaman dari induk olahraga yang resmi sekalipun. Jadi PT LPIS dituntut mempunyai langkah atau strategi untuk menahan klub keluar dari IPL," tandas Yahya.

Dalam sejarahnya, Persema dan Persibo adalah dua klub yang menjadi aset penting bagi IPL yang dulunya berlabel LPI. Persibo dan Persema adalah dua klub yang diprotes kubu ISL sebagai pihak yang menerima sanksi dan seharusnya tidak diperbolehkan berlaga di kompetisi level tertinggi. Namun PT PSSI rezim Djohar Arifin menyelamatkan keduanya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4190 seconds (0.1#10.140)