Murray berambisi cetak sejarah di AS terbuka
Rabu, 22 Agustus 2012 - 09:12 WIB

Murray berambisi cetak sejarah di AS terbuka
A
A
A
Sindonews.com - Andy Murray mengaku akan lebih berbahagia lagi jika mampu meraih gelar grand slam tahun ini. Pasalnya ia memang belum beruntung di kancah grand slam .Dari empat final turnamen grand slam yang dijalaninya sepanjang karier, petenis Inggris Raya tersebut selalu kalah.
Pada final Wimbledon 2012 lalu ia ditundukkan Federer, kini Murray lebih optimistis bisa meraih gelar grand slam. Dan pasti, dia membidik grand slam penutup tahun,yakni Amerika Serikat Terbuka yang dimulai 27 Agustus mendatang.
Dia yakin akan mampu menyelesaikan urusan yang belum selesai, yakni meraih gelar grand slam. Apalagi, dia sangat termotivasi dengan kesuksesan besarnya merebut medali emas pada Olimpiade 2012 London. Faktanya setelah menguasai London, Murray memang menjadi salah satu kandidat kuat juara di AS Terbuka selain tiga petenis papan atas lainnya seperti Federer (Swiss), Novak Djokovic (Serbia), dan Rafael Nadal (Spanyol).
Apalagi,dia juga punya cacatan bagus di Flushing Meadows, New York, AS saat menjadi runner-up pada 2008. Saat itu, petenis nomor satu Inggris tersebut kalah dari Federer. Jadi,ini memang momentum terbesar Murray untuk mencetak sejarah. Sebab, jika mampu menebus kegagalan 2008, dia akan menjadi petenis Inggris pertama yang mampu meraih gelar AS Terbuka di era Terbuka.
Dia juga akan menjadi penerus Fred Perry yang menjadi petenis Inggris terakhir yang merebut gelar di turnamen tersebut pada 1936. Yang jelas, petenis berusia 25 tahun ini sangat berharap bisa menunjukkan penampilan cemerlangnya di Flushing Meadows. Dan dia optimistis akan mampu menorehkan sejarah terbesar Inggris pada turnamen grand slam tersebut.
”Saya merasa hampir meraih gelar grand slam pada turnamen-turnamen sebelumnya. Jelas,ini adalah turnamen terbesar dalam karier saya. Karena itu, saya harus mampu memanfaatkan peluang tersebut saat ini,” kata Murray, seperti dilansir bbc.
Murray sendiri memang sangat optimistis menghadapi AS Terbuka kali ini. Terlepas dengan medali emas yang diraihnya di London,dia makin percaya diri dengan kemenangannya atas petenis-petenis papan atas pada ajang Olimpiade tersebut.
Sebab, sebelum menundukkan Federer di final, dia juga menghabisi mantan petenis nomor satu dunia Djokovic pada semifinal. Pencapaian itu membuatnya makin yakin bisa meraih peluang emas di AS Terbuka.
”Saya optimistis dengan peluang saya. Itu yang akan saya perjuangkan di Amerika Serikat nanti. Apalagi, kepercayaan diri saya juga tengah meningkat menyusul performa bagus saya di Olimpiade. Bisa mengalahkan Federer dan Djokovic pada ajang prestisius seperti Olimpiade tersebut, tentu sebuah kebanggaan,” kata Murray.
Keyakinan Murray tersebut tentunya menjadi ancaman besar bagi para petenis papan atas macam Federer, Djokovic, dan Nadal. Dan pastinya, persaingan empat besar akan kembali mewarnai penyelenggaraan AS Terbuka tahun ini. Bisa jadi pula, juara baru di Flushing Meadows akan benar-benar muncul seperti yang diharapkan Murray.
Bahkan, mustahil pula petenis lain macam David Ferrer (Spanyol), Jo-Wilfried Tsonga (Pracis), dan Juan Martín del Potro (Argentina) akan menjadi kuda hitam lainnya pada turnamen tersebut.
Pada final Wimbledon 2012 lalu ia ditundukkan Federer, kini Murray lebih optimistis bisa meraih gelar grand slam. Dan pasti, dia membidik grand slam penutup tahun,yakni Amerika Serikat Terbuka yang dimulai 27 Agustus mendatang.
Dia yakin akan mampu menyelesaikan urusan yang belum selesai, yakni meraih gelar grand slam. Apalagi, dia sangat termotivasi dengan kesuksesan besarnya merebut medali emas pada Olimpiade 2012 London. Faktanya setelah menguasai London, Murray memang menjadi salah satu kandidat kuat juara di AS Terbuka selain tiga petenis papan atas lainnya seperti Federer (Swiss), Novak Djokovic (Serbia), dan Rafael Nadal (Spanyol).
Apalagi,dia juga punya cacatan bagus di Flushing Meadows, New York, AS saat menjadi runner-up pada 2008. Saat itu, petenis nomor satu Inggris tersebut kalah dari Federer. Jadi,ini memang momentum terbesar Murray untuk mencetak sejarah. Sebab, jika mampu menebus kegagalan 2008, dia akan menjadi petenis Inggris pertama yang mampu meraih gelar AS Terbuka di era Terbuka.
Dia juga akan menjadi penerus Fred Perry yang menjadi petenis Inggris terakhir yang merebut gelar di turnamen tersebut pada 1936. Yang jelas, petenis berusia 25 tahun ini sangat berharap bisa menunjukkan penampilan cemerlangnya di Flushing Meadows. Dan dia optimistis akan mampu menorehkan sejarah terbesar Inggris pada turnamen grand slam tersebut.
”Saya merasa hampir meraih gelar grand slam pada turnamen-turnamen sebelumnya. Jelas,ini adalah turnamen terbesar dalam karier saya. Karena itu, saya harus mampu memanfaatkan peluang tersebut saat ini,” kata Murray, seperti dilansir bbc.
Murray sendiri memang sangat optimistis menghadapi AS Terbuka kali ini. Terlepas dengan medali emas yang diraihnya di London,dia makin percaya diri dengan kemenangannya atas petenis-petenis papan atas pada ajang Olimpiade tersebut.
Sebab, sebelum menundukkan Federer di final, dia juga menghabisi mantan petenis nomor satu dunia Djokovic pada semifinal. Pencapaian itu membuatnya makin yakin bisa meraih peluang emas di AS Terbuka.
”Saya optimistis dengan peluang saya. Itu yang akan saya perjuangkan di Amerika Serikat nanti. Apalagi, kepercayaan diri saya juga tengah meningkat menyusul performa bagus saya di Olimpiade. Bisa mengalahkan Federer dan Djokovic pada ajang prestisius seperti Olimpiade tersebut, tentu sebuah kebanggaan,” kata Murray.
Keyakinan Murray tersebut tentunya menjadi ancaman besar bagi para petenis papan atas macam Federer, Djokovic, dan Nadal. Dan pastinya, persaingan empat besar akan kembali mewarnai penyelenggaraan AS Terbuka tahun ini. Bisa jadi pula, juara baru di Flushing Meadows akan benar-benar muncul seperti yang diharapkan Murray.
Bahkan, mustahil pula petenis lain macam David Ferrer (Spanyol), Jo-Wilfried Tsonga (Pracis), dan Juan Martín del Potro (Argentina) akan menjadi kuda hitam lainnya pada turnamen tersebut.
(akr)