Jateng berambisi juara umum silat tanding

Selasa, 18 September 2012 - 04:22 WIB
Jateng berambisi juara umum silat tanding
Jateng berambisi juara umum silat tanding
A A A
Sindonews.com - Jawa Tengah mengincar gelar juara umum di cabang pencak silat nomor tanding PON XVIII/Riau. Di partai final yang akan digelar di GOR Bangkinang, Kampar, tim Jawa Tengah menempatkan enam wakilnya di babak final.

Ambisi menyabet gelar juara umum di nomor tanding ini semakin kuat setelah hasil pada nomor seni kurang menggembirakan. Dari total lima emas yang disediakan panitia, semuanya disapu bersih kontingen Bali.

Peluang untuk menjadi juara umum memang sangat besar. Mengingat, Jawa Tengah menjadi satu dari dua daerah dengan atlet terbanyak di partai final, yakni enam atlet. Selain Jawa Tengah, Jawa Barat juga menempatkan enam atletnya di partai final. Sedangkan Jawa Timur berharap dari tiga atletnya.

Pelatih kepala pencak silat Jawa Tengah Indro Catur Haryono meminta atlet-atletnya waspada selama pertandingan. Terkait peluang, seluruh anak asuhnya memiliki kans yang sama besar. Satu hal yang juga patut menjadi perhatian adalah atlet harus menyiapkan mental untuk menghadapi segala kemungkinan.

Kewaspadaan ekstra harus dimiliki oleh Rahmat Fitroh yang akan bertemu pesilat dari Riau. ”Tidak bisa dimungkiri, bertemu dengan atlet tuan rumah terkadang faktor nonteknisnya lebih besar. Apalagi sampai saat ini Riau belum mendapat medali dari cabang pencak silat,” kata Indro Catur.

Keenam pesilat yang berpeluang mendulang emas untuk kontingen Jawa Tengah adalah Wida Wijaya di kelas B putrid. Di partai final dia akan melayani tantangan pesilat asal Sumatera Barat. Di kelas D putri, Dwi Purwanigsih akan menghadapi pesilat Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya Aris Haryadi (kelas B pa) akan bertemu pesilat Sumatera Selatan. Sedangkan Slamet Riyadi (kelas E pa) akan menghadapi wakil Sumatera Utara. Di Kelas F putra, Rahmat Fitroh Ramdani berhadapan dengan andalan tuan rumah Riau, dan Bagaskoro Sulistyo Wibowo (kelas I pa) akan melawan pesilat dari Jawa Timur.

”Jika melihat nama-nama tersebut, potensi terjadinya kejutan sangat besar. Sebut saja Sapto Purnomo (kelas D pa) yang tahun 2011 lalu keluar sebagai juara dunia ternyata gagal melewati babak penyisihan. Pesilat peluang medali emas lain yang juga sudah lebih dahulu kandas adalah Annisa Pangestina (kelas C pi). Annisa kalah di semifinal sehingga hanya kebagian medali perunggu.
Saat ini Jawa Tengah sudah mengumpulkan tiga keping medali perunggu. Medali tersebut datang dari Alif Al Munanti (kelas A pi) dan Fitriyadi (kelas C pa). Sedangkan dari nomor seni yang sudah menyelesaikan semua mata lomba, Jateng kebagian perunggu melalui pesilatnya Linggar Uji Nugroho.”Memang ada beberapa pesilat yang sebelumnya punya peluang medali namun lebih dahulu kandas. Dalam hal ini meskipun ia tidak mau menjadikan sebagai alasan utama, faktor nonteknis juga ikut berperan,” ujar dia.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4276 seconds (0.1#10.140)