RD lebih suka menciptakan pemain bintang
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) yang berencana merger dengan Pelita Jaya, sedikit berbeda musim ini. Perbedaan paling mencolok adalah tidak ada istilah defisit keuangan yang selalu menghantui Arema dalam tiga musim terakhir.
Ya, tampaknya upaya menyatukan Arema FC dengan Pelita Jaya memberikan dampak signifikan pada Singo Edan. Di tangan pelatih sekelas Rahmad ‘RD’ Darmawan, Arema-Pelita tinggal tunjuk pemain sebelum melakukan transfer.
Artinya, klub kesayangan Aremania memunyai dana ‘unlimited’ alias tak terbatas untuk membangun tim jempolan. Kendati tak terkuak berapa dana yang dikucurkan Bakrie Group untuk Arema-Pelita, yang pasti belanja pemain sama sekali tak memperhitungkan harga.
Pelatih Rahmad Darmawan sendiri mengakui dirinya tidak mendapatkan batasan dalam belanja pemain. Manajemen tidak memberikan batas harga kepada pelatih saat menginginkan pemain. Artinya, RD tinggal pilih pemain yang dia inginkan.
Walau demikian, RD tidak mau gelap mata dan merekrut setiap pemain yang berstatus bintang. Baginya, walau tidak ada pembatasan transfer pemain, dirinya berupaya bijak dalam melakukan perekrutan skuad anyar. RD hanya akan mendatangkan pemain yang dibutuhkan tim.
''Kami mungkin mempunyai kemampuan belanja, tapi bukan itu poin utamanya. Saya lebih suka tim yang efektif dan efisien, terutama dalam mendatangkan pemain. Pemain bintang pun kalau tidak sesuai kebutuhan tim tidak akan saya rekomendasikan,” ucap RD, dihubungi Kamis (11/10).
Gabungan tim Arema ISL dan Pelita Jaya menurutnya sudah menjadikan tim tangguh karena kedua klub sebelumnya memiliki pemain berkualitas. RD hanya perlu menambah beberapa pemain yang sangat dibutuhkan di posisi yang dianggap belum kokoh.
Untuk pemain lokal saja belum ada rencana perekrutan pemain baru. Rencana penambahan kekuatan justru pada pemain asing yang baru diwakili tiga nama, yakni Keith Kayamba Gumbs, Safee Sali, dan Alberto ‘Beto’ Goncalves.
''Pemain lokal stop dulu. Saya konsentrasi pada penambahan pemain asing yang masih menyisakan dua slot. Ada beberapa pilihan, baik pemain yang masih fresh atau pernah berlaga di Indonesia,” cetus Rahmad.
Pemain fresh yang diincar Arema-Pelita adalah kapten timnas Malaysia Safiq Bin Rahim. Sedangkan dua pemain non-Asia yang masih dijajaki kemungkinan bergabung adalah Precious Emuejeraye dan Thierry Gathuessi. Dua pemain ini kebetulan pernah menjadi anak asuh RD semasa masih melatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta.
RD memiliki proyeksi lebih mengembangkan beberapa pemain muda di tim dibanding menggantikan dengan pemain bintang. ''Beberapa pemain saya mempunyai kapasitas untuk menjadi bintang di masa depan. Jadi tim ini tak harus mendatangkan pemain bintang yang harganya tentu mahal,” tandasnya.
Ya, tampaknya upaya menyatukan Arema FC dengan Pelita Jaya memberikan dampak signifikan pada Singo Edan. Di tangan pelatih sekelas Rahmad ‘RD’ Darmawan, Arema-Pelita tinggal tunjuk pemain sebelum melakukan transfer.
Artinya, klub kesayangan Aremania memunyai dana ‘unlimited’ alias tak terbatas untuk membangun tim jempolan. Kendati tak terkuak berapa dana yang dikucurkan Bakrie Group untuk Arema-Pelita, yang pasti belanja pemain sama sekali tak memperhitungkan harga.
Pelatih Rahmad Darmawan sendiri mengakui dirinya tidak mendapatkan batasan dalam belanja pemain. Manajemen tidak memberikan batas harga kepada pelatih saat menginginkan pemain. Artinya, RD tinggal pilih pemain yang dia inginkan.
Walau demikian, RD tidak mau gelap mata dan merekrut setiap pemain yang berstatus bintang. Baginya, walau tidak ada pembatasan transfer pemain, dirinya berupaya bijak dalam melakukan perekrutan skuad anyar. RD hanya akan mendatangkan pemain yang dibutuhkan tim.
''Kami mungkin mempunyai kemampuan belanja, tapi bukan itu poin utamanya. Saya lebih suka tim yang efektif dan efisien, terutama dalam mendatangkan pemain. Pemain bintang pun kalau tidak sesuai kebutuhan tim tidak akan saya rekomendasikan,” ucap RD, dihubungi Kamis (11/10).
Gabungan tim Arema ISL dan Pelita Jaya menurutnya sudah menjadikan tim tangguh karena kedua klub sebelumnya memiliki pemain berkualitas. RD hanya perlu menambah beberapa pemain yang sangat dibutuhkan di posisi yang dianggap belum kokoh.
Untuk pemain lokal saja belum ada rencana perekrutan pemain baru. Rencana penambahan kekuatan justru pada pemain asing yang baru diwakili tiga nama, yakni Keith Kayamba Gumbs, Safee Sali, dan Alberto ‘Beto’ Goncalves.
''Pemain lokal stop dulu. Saya konsentrasi pada penambahan pemain asing yang masih menyisakan dua slot. Ada beberapa pilihan, baik pemain yang masih fresh atau pernah berlaga di Indonesia,” cetus Rahmad.
Pemain fresh yang diincar Arema-Pelita adalah kapten timnas Malaysia Safiq Bin Rahim. Sedangkan dua pemain non-Asia yang masih dijajaki kemungkinan bergabung adalah Precious Emuejeraye dan Thierry Gathuessi. Dua pemain ini kebetulan pernah menjadi anak asuh RD semasa masih melatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta.
RD memiliki proyeksi lebih mengembangkan beberapa pemain muda di tim dibanding menggantikan dengan pemain bintang. ''Beberapa pemain saya mempunyai kapasitas untuk menjadi bintang di masa depan. Jadi tim ini tak harus mendatangkan pemain bintang yang harganya tentu mahal,” tandasnya.
(aww)