Antirasis bawa keberuntungan

Kamis, 29 November 2012 - 11:28 WIB
Antirasis bawa keberuntungan
Antirasis bawa keberuntungan
A A A
Sindonews.com - Proyek rehabilitasi nama baik Lazio berjalan mulus. Mengenakan kostum bertuliskan ”No Racism” sebagai respons atas anggapan negatif dan arogan yang ditempelkan sejumlah media massa, Biancocelesti sukses menggunduli Udinese 3-0 pada laga Seri A di Stadio Olimpico, dini hari kemarin.

Trio Lazio, Alvaro Gonzalez, Mirolsav Klose, dan Hernanes memastikan tiga angka lewat gol yang dikemas masing-masing pada menit ke-17, 31, dan 59. Berkat kemenangan itu, La - zio semakin dekat ke zona 3 besar dengan pe - r olehan 26 poin, atau hanya selisih dua ang - ka dengan Fiorentina dan Inter Milan yang mengoleksi 28 poin di peringkat 3 dan 4.

Namun lebih dari itu, Biancocelesti sukses menarik simpati atas kampanye antirasis yang diusungnya di lapangan. Pasukan Vladimir Petkovic itu mendapat dukungan dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Sebelumnya, citra Biancoceleste sempat tercoreng akibat ulah sejumlah orang tak bertanggung jawab yang menyerang pendukung Tottenham Hotspur pada pertandingan kandang dalam lanjutan Liga Europa, Sabtu (22/11).

Pesan yang secara khusus ditujukan kepada suporter Ultras Lazio dan seluruh pencinta sepak bola Italia itu secara tidak langsung membangkitkan semangat juang Klose dkk di lapangan. ”Kami ingin mengungkapkan rasa hormat untuk orangorang yang mempertaruhkan hidupnya untuk datang dan melihat pertandingan sepak bola,” ungkap Presiden Lazio Claudio Lotito, dilansir AFP.

”Saya menegaskan bahwa klub ini berjuang melawan rasisme, begitu pula dengan pendukung kami. Mereka tidak ada hubungannya dengan serangan itu (kepada fansTottenham). Saya berharap penggunaan kostum dengan slogan ini menggambarkan bagaimana kami merasa mengenai permasalahan ini,” tutur Lotito, antusias. Meski begitu, menurut laporan Euro Sport, penggunaan slogan antirasis dalam sepak bola itu tak memengaruhi sekitar 10.000 fans Lazio yang memenuhi tribune.

Di tengah pertandingan, Laziale––julukan fans––fanatik Lazio tetap mengumandangkan lagu-lagu khas Ultras yang bernuansa rasis dengan menolak berdamai bersama klub seteru sekota AS Roma. Persaingan klasik klub ibu kota yang diperuncing dengan keikutsertaan fans Roma dalam kerusuhan Liga Europa lalu membuat fans Lazio kian berang dengan Romanisti, julukan fansRoma.

Namun, lepas dari itu, Lazio tampil garang saat menjamu Udinese. Menurut Petkovic, pasukannya menunjukkan permainan yang mengagumkan dengan mengendalikan permainan secara cemerlang. ”Meski Cristian Ledesma sempat gagal mengeksekusi penalti (menit ke-12), secara umum kami mengontrol pertandingan sepanjang 90 menit, dengan sedikit kesalahan yang terjadi,” ujarnya seusai pertandingan, dilansir Football Italia.

Sementara itu, dengan kekalahan ini, Little Zebras––julukan Udinese––makin tergusur ke papan tengah klasemen. Jika sebelumnya Udinese sempat unggul dari poin AC Milan dan Cagliari, kini pasukan Francesco Guidolin itu harus puas menghuni klasemen 12 dengan poin 16. Karena kekalahan ini, kinerja Guidolin pun semakin disorot. Itu lantaran klub belum meraih kemenangan di tujuh pertandingan terakhir mereka.

”Ini pertandingan dimana kami merasa benar-benar salah dalam pendekatan dan strategi permainan. Jadi, saya harap ini jadi yang terakhir dengan kondisi seperti ini. Jika kami terus bermain dengan gaya, semangat, dan pola seperti ini, kami tak akan mendapatkan tempat di kompetisi Eropa,” ungkap Guidolin seusai pertandingan.

Pelatih berusia 57 tahun itu juga menyatakan absennya sejumlah pemain inti karena cedera seperti Andrea Coda memengaruhi kinerja tim. Karena itu, Guidolin ingin fokus memperbaiki kinerja pemain bertahan yang makin merosot performanya. Bagaimana tidak, Udinese tercatat sebagai salah satu klub dengan jumlah kebobolan terbanyak, yaitu 23 kali.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8438 seconds (0.1#10.140)