Diego Mendieta meninggal dengan merana

Selasa, 04 Desember 2012 - 19:36 WIB
Diego Mendieta meninggal dengan merana
Diego Mendieta meninggal dengan merana
A A A
Sindonews.com - Awan duka menyelimuti sepak bola Indonesia. Mantan striker asing Persis asal Paraguay yang merumput di PT Liga Indonesia (LI), Diego Mendieta telah meninggal dunia. Diego mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin malam (3/12) pukul 23.30 WIB di RS Moewardi Solo, setelah sebelumnya menjalani perawatan selama beberapa hari.

Terhitung, pemain berusia 32 tahun itu telah tiga kali berpindah rumah sakit. Pertama pada awal bulan November lalu, di RSI Yarsis Solo, Diego didiagnosis menderita Tifus dan dirawat hingga sepekan. Sempat keluar rumah sakit, empat hari kemudian dia kembali dibawa ke rumah
sakit lantaran kondisinya yang kembali melemah.

Kali ini, Diego dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. Namun, sayangnya, setelah lima hari pihak rumah sakit belum juga menemukan penyakit yang diderita Diego sehingga kemudian dirujuk ke RS dr Moewardi hingga mantan pemain Persitara Jakarta Utara tersebut pergi untuk selamanya.

''Tadi (kemarin) saya dapat kabar jam 10 malam, dia (Diego Mendieta) masuk ICU. Dan sekitar pukul setengah duabelas, Diego dinyatakan telah meninggal dunia,” ungkap rekan Diego yang juga kapten tim Persis, Andri Siswanto.

Menurut keterangan pihak medis Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM), Diego positif akibat terkena serangan Infeksi virus. Kondisi pemain berperawakan gempal tersebut diklaim akibat infeksi virus
Cytomegalovirus (CMV) yang disebabkan oleh jamur candidiasis.

Dokter yang menangani Diego Mendieta, Prof. Dr. Guntur Hermawan, dr., SpPD-KPTI, FINASIM menjelaskan bahwa kondisi Diego saat pertama kali dirujuk ke RSDM memang sudah dalam keadaan lemah dan tidak stabil. Diperparah dengan keadaan penyakitnya yang telah melalui proses
rujukan di beberapa rumah sakit juga tak kunjung menemui hasil.

Tak hanya kemungkinan besar virus CMV akibat jamur Candidiasis, Diego juga telah mengalami demam berdarah. ''Saya periksa matanya almarhum mengaku sakit sampai menembus otak belakang. Saya yakin ini terkena virus. Lalu saya panggil dokter mata dan memang yang paling
memungkinkan adalah terkena CMV. Apalagi jenis virusnya juga memang tergolong bergerak cepat,” jelas Prof. Guntur.

''Ketika berbicara dengan saya, dia bilang tak punya keluarga di sini. Jadi faktor psikis jelas ada, karena bilang ke saya seperti itu. Jadi ada sedikit kecemasan di dalam dirinya,” lanjutnya.

Sementara itu, kabar meninggalnya Diego Mendieta tersebar dengan cepat. Puluhan orang langsung memenuhi ruang ICU RS Dr. Moewardi (RSDM) Solo, dini hari kemarin. Para pelayat yang sejak lama memenuhi ruang ICU pun ikut mengantar mendiang Diego Mendieta dibawa ke ruang
jenazah RSDM.

Tampak para anggota suporter Pasoepati, manajemen, rekan Diego Mendieta yang bermain untuk Persiku Kudus Alejandro Tobar, pengurus Persis Solo, hingga Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga datang untuk melayat.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5862 seconds (0.1#10.140)