Finishing touch Persib bermasalah
Jum'at, 07 Desember 2012 - 14:10 WIB

Finishing touch Persib bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung berhasil menyapu bersih semua laga penyisihan grup turnamen Inter Island Cup (IIC) 2012, serta mampu melenggang lolos ke babak semifinal kompetisi pramusim tersebut. Di laga lanjutan, Maung Bandung akan menghadapi Persisam Putera Samarinda pada 15 dan 18 Desember 2012 mendatang dengan format home and away.
Lolos ke babak selanjutnya tampaknya tak cukup bagi Persib, torehan gol yang dicetak para pemain Persib pada fase grup IIC kemarin dianggap kurang maksimal. Pasalnya hampir di semua laga, para penggawa Maung Bandung banyak mendapat peluang emas. Namun hanya total delapan bola yang mampu dilesakkan Firman Utina dkk ke gawang lawan.
Kekurangan itu pun tampaknya menjadi pekerjaan utama bagi pelatih Djajang Nurjaman. Seakan mengamini, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut mengakui finishing touch sebagai salah satu kelemahan tim asuhannya saat ini. Dia pun berharap, saat bertarung melawan Persisam, Herman Dzumafo dkk mampu lebih mengefektifkan peluang emas di dalam area penalti lawan.
“Saya lihat, di tiga pertandingan grup B, sentuhan akhir memang masih menjadi hal yang perlu diperbaiki. Saat berada di daerah pertahanan lawan, para pemain terlalu terburu-buru ingin mencetak gol. Akibatnya, banyak peluang yang terbuang percuma. Kalau masalah teknis atau skil bermain, saya percaya lini depan kami memiliki itu semua. Ini hanya masalah kesabaran,” kata Djanur, Jumat (7/12/2012).
Selain efektivitas peluang yang dianggap belum maksimal, pelatih yang juga mantan pemain Persib dekade 80-an ini mengaku sudah mengantongi berbagai kelemahan lain performa anak asuhnya. Sejumlah kekurangan itu pun akan diperbaiki dalam masa rehat sebelum laga semi final IIC 2012 berlangsung.
Kendala lain yang juga disoroti Djanur adalah kerap terlambatnya para pemain turun ke daerah pertahanan saat menerima serangan balik. Tentu sangat berbahaya jika kekurangan ini masih dialami saat melakoni laga semi final IIC 2012. Terlebih, Persisam Putera Samarinda mengutamakan permainan kolektif yang sangat mungkin merepotkan barisan pertahanan Persib. “Itu juga menjadi salah satu yang masuk evaluasi,” kata Jajang.
Terkait strategi yang akan digunakan untuk menghadapi Persisam, Djanur belum berani membicarakannya. Namun hingga saat ini, dia mengaku terus mempelajari pola permainan anak-anak Samarinda. Hal itulah, ujar Djanur, yang nantinya akan menjadi dasar pemilihan strategi dan formasi Persib dalam melakoni laga semi final.
“Beberapa kali saya mempelajari skema permainan mereka, dan Persisam merupakan tim yang baik menurut saya. Mereka tidak mengandalkan satu atau dua pemain dalam bertanding, semua pemain mereka cenderung setara. Dan saya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapinya. Tapi untuk saat ini, evaluasi pertandingan kemarin harus didahulukan,” tutupnya.
Lolos ke babak selanjutnya tampaknya tak cukup bagi Persib, torehan gol yang dicetak para pemain Persib pada fase grup IIC kemarin dianggap kurang maksimal. Pasalnya hampir di semua laga, para penggawa Maung Bandung banyak mendapat peluang emas. Namun hanya total delapan bola yang mampu dilesakkan Firman Utina dkk ke gawang lawan.
Kekurangan itu pun tampaknya menjadi pekerjaan utama bagi pelatih Djajang Nurjaman. Seakan mengamini, pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut mengakui finishing touch sebagai salah satu kelemahan tim asuhannya saat ini. Dia pun berharap, saat bertarung melawan Persisam, Herman Dzumafo dkk mampu lebih mengefektifkan peluang emas di dalam area penalti lawan.
“Saya lihat, di tiga pertandingan grup B, sentuhan akhir memang masih menjadi hal yang perlu diperbaiki. Saat berada di daerah pertahanan lawan, para pemain terlalu terburu-buru ingin mencetak gol. Akibatnya, banyak peluang yang terbuang percuma. Kalau masalah teknis atau skil bermain, saya percaya lini depan kami memiliki itu semua. Ini hanya masalah kesabaran,” kata Djanur, Jumat (7/12/2012).
Selain efektivitas peluang yang dianggap belum maksimal, pelatih yang juga mantan pemain Persib dekade 80-an ini mengaku sudah mengantongi berbagai kelemahan lain performa anak asuhnya. Sejumlah kekurangan itu pun akan diperbaiki dalam masa rehat sebelum laga semi final IIC 2012 berlangsung.
Kendala lain yang juga disoroti Djanur adalah kerap terlambatnya para pemain turun ke daerah pertahanan saat menerima serangan balik. Tentu sangat berbahaya jika kekurangan ini masih dialami saat melakoni laga semi final IIC 2012. Terlebih, Persisam Putera Samarinda mengutamakan permainan kolektif yang sangat mungkin merepotkan barisan pertahanan Persib. “Itu juga menjadi salah satu yang masuk evaluasi,” kata Jajang.
Terkait strategi yang akan digunakan untuk menghadapi Persisam, Djanur belum berani membicarakannya. Namun hingga saat ini, dia mengaku terus mempelajari pola permainan anak-anak Samarinda. Hal itulah, ujar Djanur, yang nantinya akan menjadi dasar pemilihan strategi dan formasi Persib dalam melakoni laga semi final.
“Beberapa kali saya mempelajari skema permainan mereka, dan Persisam merupakan tim yang baik menurut saya. Mereka tidak mengandalkan satu atau dua pemain dalam bertanding, semua pemain mereka cenderung setara. Dan saya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapinya. Tapi untuk saat ini, evaluasi pertandingan kemarin harus didahulukan,” tutupnya.
(akr)