Riwayat perseteruan PSSI v KPSI

Senin, 10 Desember 2012 - 23:52 WIB
Riwayat perseteruan...
Riwayat perseteruan PSSI v KPSI
A A A
Sindonews.com - Konflik dualisme kepemimpinan antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tak berujung. Kedua kubu sama-sama mengklaim paling berhak memimpin roda organisasi sepak bola tertinggi di Tanah Air.

Pada Maret 2012, badan sepak bola tertinggi di dunia, FIFA mengirimkan surat kepada PSSI. Isinya meminta PSSI untuk menyelenggarakan Kongres Tahunan sebelum melakukan rekonsiliasi dualisme kompetisi; Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).

Namun, hingga saat ini, rekonsiliasi antara PSSI dan KPSI tidak terwujud. Bahkan hubungan PSSI dan KPSI semakin memanas. Akibatnya, sepak bola Indonesia di ambang dijatuhi sanksi oleh FIFA karena tidak selesainya karut-marut sepak bola nasional.

Berikut kronologi konflik PSSI v KPSI:

Maret 2012 :

FIFA mengirimkan surat kepada PSSI untuk menyelenggarakan Kongres Tahunan sebelum 20 Maret untuk melakukan rekonsiliasi dualisme kompetisi (IPL dan ISL)

18 Maret ;
PSSI merespons dengan menggelar Kongres Tahunan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satu agendanya, mengubah status ISL menjadi kompetisi legal. Pada waktu yang sama, KPSI juga menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta. La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI versi KPSI.

23 Maret ;
AFC membentuk tim Task Force untuk menyelesaikan konflik PSSI dan KPSI.

Juni 2012 :
FIFA akan menjatuhkan sanksi jika hingga 15 Juni tidak ada penyelesaian masalah dualisme kompetisi.

7 Juni ; Task Force membentuk Joint Committee (JC) sebagai salah satu butir MoU antara PSSI dan KPSI yang disepakati di Kuala Lumpur, Malaysia.

Juli 2012 :
JC menggelar rapat perdana di Jakarta yang dihadiri langsung perwakilan AFC, tetapi pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi apa pun.

September 2012 :
20 September ;
JC menggelar rapat kedua di Kuala Lumpur. Dalam rapat kedua ini, menghasikan empat butir keputusan. Pertama penyatuan liga. Kedua, pengembalian jabatan empat Exco PSSI yang dipecat. Ketiga, revisi statuta. Keempat, kongres.

Oktober 2012 :
17 Oktober ; Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), mengakui tim nasional (timnas) bentukan PSSI yang berlaga diajang Piala AFF 2012. Sebelumnya, KPSI juga membentuk timnas tandingan yang juga bersiap untuk ambil bagian di ajang Piala AFF 2012.

November 2012 :
26 November ;
FIFA mengirimkan surat kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk turun tangan menengahi konflik PSSI dan KPSI. FIFA memberikan deadline penyelesaian pada 10 Desember. Jika tidak, masalah yang menimpa persepak bolaan Indonesia akan dibahas di rapat Exco FIFA pada 14 Desember.

Desember 2012 :

5 Desember ;
Menyikapi surat FIFA, Menpora Andi Mallarangeng memanggil PSSI dan KPSI. Hasilnya, kongres hanya ada satu yang akan dirumuskan oleh JC dengan agenda penyatuan liga dan revisi statuta.

10 Desember ;
Baik PSSI dan KPSI akhirnya menggelar kongres masing-masing. Jika PSSI menggelar KLB di Palangkara. KPSI menggelar hal serupa di Jakarta. Dengan adanya fakta tersebut, baik PSSI dan KPSI telah melewatkan kesempatan sepak bola Indonesia untuk tidak disanksi FIFA.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1087 seconds (0.1#10.24)