Suporter dukung jatuhnya sanksi FIFA

Kamis, 13 Desember 2012 - 22:07 WIB
Suporter dukung jatuhnya sanksi FIFA
Suporter dukung jatuhnya sanksi FIFA
A A A
Sindonews.com - Puluhan anggota suporter Persis Solo yang tergabung Pasoepati menggelar aksi simpatik mendukung FIFA agar segera menjatuhkan sanksi kepada PSSI dan persepakbolaan Indonesia di Bundaran Tugu Obor, Manahan, Solo, Kamis (13/12). Aksi tersebut sebagai respons terhadap rencana FIFA dalam menyikapi kondisi sepak bola Indonesia.

Ya, besok nasib sepak bola Indonesia bakal ditentukan oleh FIFA karena akan menjadi hari penghakiman, akankah terkena sanksi atau tidak. Keputusan FIFA tak lepas dari kondisi karut-marutnya dualisme kepengurusan, baik oleh PSSI dan KPSI yang tak kunjung usai.

Karena itu, dalam aksinya Pasoepati membentangkan spanduk bertuliskan ''Tiji Tibeh, Mati Siji Mati Kabeh” (Mati satu mati semua) dan dua poster wajah Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti yang disilang pada mulutnya. Aksi mereka menggambarkan bahwa kedua organisasi tersebut harus musnah. Keduanya dianggap sebagai perusak sepak bola Indonesia sekarang ini.

''Sanksi dari FIFA kita artikan dengan isitilah “tiji tibeh, mati siji mati kabeh”. Sanksi dijatuhkan untuk mematikan generasi-generasi di tubuh PSSI dan KPSI saat ini. Biarkan organisasi PSSI-nya itu tetap ada, tapi pengurus seluruhnya harus benar-benar diganti dengan generasi-generasi baru yang benar-benar peduli terhadap sepakbola nasional. Kami berharap sanksi segera segera turun, agar konflik benar-benar selesai,” tukas koordinator aksi yang juga mantan Presiden Pasoepati, Mayor Haristanto.

Menurut Mayor sanksi berupa pembekuan sepak bola dari FIFA diibaratkan sama seperti meminum pil pahit. Obat yang begitu pahit rasanya, namum untuk menyembuhkan. “Jika sanksi turun pasti persepakbolaan nasional akan mati suri. Tapi ini tidak masalah,” tukasnya.

Terpisah, Presiden Pasoepati Bimo Putranto menyatakan bahwa sanksi yang tegas dari FIFA akan mampu setidaknya menyelesaikan dualisme, apabila masalah tersebut tak kunjung selesai.

Dia menilai, pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) saat itu Andi Mallarangeng seharusnya ikut memikirkan nasib sepakbola Indonesia. ”Menpora seharusnya melaporkan masalah di PSSI langsung kepada FIFA. Sanksi yang tegas diyakininya akan membuat jera,” tegas Bimo.

''Saya yakin FIFA tentu sudah mengetahui masalah ini, tapi Menpora belum pernah melaporkannya secara langsung. Jika nantinya sanksi dijatuhkan, kami kira tidak masalah,” tegasnya.

Dikatakannya, Menpora yang merupakan wakil dari presiden dan pemerintah terutama di bidang olahraga tak perlu takut apabila terlalu ikut campur menyelesaikan masalah PSSI. ''Intervensi dalam bentuk positif tak masalah karena jika ada unsur pembiaraan dari lembaga yang lebih tinggi (Menpora) dampaknya justru semakin tidak baik,” imbuhnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3268 seconds (0.1#10.140)