Pesepakbola gampang kena serangan jantung

Sabtu, 15 Desember 2012 - 11:22 WIB
Pesepakbola gampang kena serangan jantung
Pesepakbola gampang kena serangan jantung
A A A
Sindonews.com - Klub sepak bola tidak hanya berkewajiban membayar gaji atau bonus para pemain.Mereka juga harus terus memantau kesehatan armadanya. Pasalnya,pesepak bola rentan terserang penyakit berbahaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain sepak bola berpotensi terkena serangan jantung dan Alzheimer. Penyakit itu bisa menyerang kapan saja sekalipun para pemain rutin menjaga kebugaran tubuhnya.Ini berdasarkan laporan Owen Anderson dalam artikelnya yang berjudul “Heart attack risks are greater for athletes who compete in endurance sports”.

Dalam tulisannya,Owen menyebutkan 1 dari 50.000 atlet olahraga ketahanan (seperti maraton,triatlon,dll) berisiko tinggi mengalami serangan jantung.Penemuan ini diperoleh setelah meneliti kandungan enzim cardiac troponin I pada 38 atlet sepeda yang mengikuti kompetisi Tyrolean Otztaler Radmarathon pada 1999. Enzim cardiac troponin adalah enzim yang lazim terkandung dengan jumlah yang tinggi pada darah seseorang yang terdeteksi mengalami serangan jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa kandungan cardiac troponin I meningkat pada 13 pesepeda (34%) setelah mengikuti kompetisi tersebut. Faktor-faktor yang menjadi pemicunya antara lain usia (makin muda makin “buruk”),catatan waktu (makin cepat,risiko bertambah tinggi),dan jarak yang ditempuh saat latihan.Melakukan latihan dan pertandingan dengan volume tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan myocardial.

Menurut Owen,ini berlaku pula pada atlet sepak bola.Pesepakbola profesional rata-rata menempuh total 9-12 km per pertandingan.Belum lagi banyaknya aktivitas di lapangan,sebut saja sprint. Bila dikalkulasi,pesepak bola bisa melakukan sprint sejauh 2,1 km.Ini tentunya mengeluarkan banyak energi. “Sepak bola tidak ubahnya dengan olahraga lain.

Olahraga ini membutuhkan mobilitas tinggi.Itu membuat para pemain mengeluarkan energi lebih banyak,”kata Owen,dilansir Sportinglife. Berdasarkan data tersebut,pemain sepak bola memiliki risiko yang sama tingginya untuk terkena serangan jantung. Bahkan,mungkin pesepak bola profesional memiliki risiko lebih tinggi lagi.Hal ini diakibatkan intensitas latihan dan pertandingan yang dilakoninya jauh lebih tinggi. Pemain profesional umumnya bermain sekali dalam sepekan.

Bandingkan dengan maraton yang memiliki aturan membatasi atletnya bertanding hanya dua kali dalam setahun. Risiko lain yang berpotensi menyerang pesepak bola adalah Alzheimer.Penyakit ini biasanya menyerang petinju.Mereka kesulitan bergerak karena sarafnya terganggu akibat sering terkena pukulan.Pesepak bola juga tidak jauh berbeda dengan petinju.Pasalnya,mereka sering mengalami benturan fisik.

Kepala juga kerap terkena benturan saat duel udara, menghalau atau menyundul bola.Bila kondisi itu terjadi terus-menerus dalam waktu lama,bisa merusak sistem saraf,khususnya yang mengatur motorik. Karena itu,setiap klub semestinya waspada dengan kondisi kesehatan pemainnya.Apalagi,mereka adalah aset besar mereka untuk menjadi juara.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5631 seconds (0.1#10.140)