ISL berputar, pressure entrenador membesar

Kamis, 03 Januari 2013 - 15:29 WIB
ISL berputar, pressure entrenador membesar
ISL berputar, pressure entrenador membesar
A A A
Sindonews.com - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) bakal diputar akhir pekan ini. Kendati izin untuk kompetisi di bawah PT Liga Indonesia (PT LI) belum keluar, tapi klub-klub telah menyatakan siap tempur.

Ada empat klub di Jawa Timur yang bakal bertarung di kompetisi non-PSSI ini, yakni Arema Cronous, Persegres Gresik, Persepam Madura United (P-MU) serta Persela Lamongan. Keempatnya mengalami hasil nyaris sama selama pra musim; tidak ada yang benar-benar meyakinkan.

Hasil selama pra musim tentu berimbas langsung pada tekanan yang dirasakan entrenador alias pelatih. Walau memiliki target berbeda di kompetisi mendatang, namun pressure para juru taktik terhitung sama besar. Track record bukan menjadi sebuah jaminan pelatih langsung mapan.

Rahmad Darmawan misalnya. Siapa sangka pelatih dengan dua gelar ISL ini teramat dini mendapat gempuran dari suporter. Siapa pula yang menduga pelatih Mustaqim mundur dari Persepam Madura United justru sebelum kompetisi bergulir. Di sini terlihat jelas tekanan pada sosok pelatih sangat besar.

Bukan tidak mungkin di antara pelatih-pelatih tersebut nantinya harus angkat kopor dari timnya di tengah kompetisi jika tak bisa menjawab ekspektasi pendukung. Kemungkinan itu terbuka lebar karena semua klub ISL dari Jawa Timur memiliki target yang tidak main-main.

Arema Cronous berkoar ingin kembali menggamit trofi ISL untuk kedua kalinya, setelah diakuisisi Pelita Cronous pada September 2012 silam. Persegres Gresik dan Persela Lamongan bernafsu menembus papan atas dengan caranya masing-masing.

"Semua yang memiliki pekerjaan sudah pasti punya tekanan. Apalagi pelatih yang bertanggung jawab terhadap segerombolan orang (pemain) dan berperan besar menentukan prestasi klub. Tapi pada intinya semua pasti mempunyai satu tujuan, yakni menjalankan tugas sebaik mungkin," kata Pelatih Persegres Suharno. Lantas, bagaimana tekanan para pelatih di ISL nanti? Berikut ulasannya.

1. Rahmad Darmawan

Pelatih berpengalaman dengan segudang prestasi justru menempatkan Rahmad 'RD' Darmawan sebagai entrenador dengan tekanan paling besar. Memiliki modal skuad bertabur bintang belum menjamin langkahnya langsung mulus. Datang sebagai pujaan, kini RD justru diragukan. Gagal di dua turnamen pra musim, Inter Island Cup dan Piala Gubernur Jatim, membuat kesabaran Aremania menipis.

RD tidak boleh melakukan kesalahan besar lagi di ISL nanti jika ingin posisinya aman. Sebenarnya Arema tak terlalu buruk di rangkaian laga ujicoba pra musim. Tapi karena ekspektasi Aremania terlanjur menjulang, kegagalan di dua turnamen itu menjadi bermakna sangat negatif. Nama besar RD kini menjadi tak berarti di Stadion Kanjuruhan dan itu bisa semakin genting seandainya tak mampu memperbaiki hasil di pertarungan yang sebenarnya.

2. Daniel Roekito

Daniel memiliki reputasi yang lumayan bagus di persepakbolaan nasional. Dia tercatat melatih sejumlah klub tenar macam Arema Malang, Persik Kediri, Persib Bandung, hingga Persisam Samarinda. Sayang itu bisa tak berarti banyak di hadapan publik bola Madura. Persepam Madura United adalah klub yang sarat tekanan dan sudah terbukti dengan hengkangnya Mustaqim hanya dalam waktu dua bulan menjadi pelatij.

Diperkirakan tekanan yang sama bakal dirasakan Daniel jika tak sanggup memberikan hasil terbaik. Walau tak memiliki target menjulang di ISL, Persepam tidak ingin numpang lewat atau menjadi bulan-bulanan klub lain. Itu membuat klub ini berada dalam kekhawatiran yang berlebihan dan pelatih menjadi sosok paling logis untuk dijadikan sasaran. Daniel berada di peringkat kedua pelatih dengan tekanan terbesar.

3. Suharno

Selama menangani Persegres beberapa bulan terakhir, Suharno relatif tanpa tekanan berarti. Menakhodai tim kaya baru, posisinya masih stabil dan bisa dibilang belum goyah oleh hasil pra musim. Publik bola Gresik maupun manajemen masih memberikan dukungan kepada mantan pelatih Deltras Didoarjo dan Persiwa Wamena ini. Sampai kapan? Itulah masalahnya.

Target Persegres adalah papan atas ISL dan itu bukan sebuah destinasi yang sembarangan. Walau Suharno relatif aman hingga sekarang, itu tetap tergantung hasil awal di kompetisi mendatang. Suharno masih perlu menebalkan kepercayaan supporter dan manajemen agar posisinya aman hingga akhir musim. Apalagi dia sudah diberi modal besar untuk membangun tim.

4. Gomes de Oliviera

Pelatih asal Brasil Gomes de Oliviera memiliki tugas tak kalah berat di Persela Lamongan. Dia diminta menyamai pencapaian Laskar Joko Tingkir musim lalu sebagai klub papan atas. Fakta di luar sana, LA Mania masih sangat percaya dengan kemampuan mantan pelatih Persiwa Wamena ini.

Itu terlihat dari bagaimana mereka menyambut gelar Piala Gubernur, walau tak pernah mencatat hasil impresif di pra musim sebelumnya. Kepercayaan publik maupun manajemen menjadi pertanda Gomes berpeluang langgeng hingga akhir musim.

Itu ditambah budaya berganti pelatih sangat jarang dilakukan Persela Lamongan. Contoh, dua musim lalu tim Biru Laut tetap mempertahankan Subangkit hingga musim walau posisi Persela tak pernah beranjak dari papan tengah dan finish di level tengah-bawah. Bisa jadi musim ini manajemen dan supporter tetap sabar menunggu hasil kerja Gomes hingga kompetisi benar-benar berakhir.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4956 seconds (0.1#10.140)