Satu gol Persegres bikin puas
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik mengawali laga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) dengan sempurna. Menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Tri Dharma, Selasa (8/1), Persegres mencatat kemenangan tipis 1-0 berkat gol Aldo Baretto di menit ke-55.
Gol semata wayang sejatinya belum memuaskan bagi suporter Ultras. Sebab Persegres pantas menang dengan skor lebih besar jika melihat banyaknya peluang yang dibuka. Namun, hasil itu tetap pantas diapresiasi karena laga perdana di mana mental dan teknik belum benar-benar teruji.
Satu gol dari Aldo Baretto sudah cukup bagi Persegres untuk mengoleksi tiga angka. Gol hasil sontekan kepala setelah memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Gustavo Chena. Gol ini merupakan kesalahan pemain belakang Persiram yang membiarkan pemain-pemain tuan rumah berdiri bebas.
Gustavo Chena menjadi pemain yang menonjol di pertandingan tersebut karena pergerakan dan umpannya sangat dominan. Sedangkan biang kekalahan Persiram ada pada Seme Patrick. Pemain asal Kamerun ini selalu kerepotan membendung pergerakan Aldo Baretto.
''Secara umum belum begitu bagus. Tapi hasil ini sudah lumayan untuk pertandingan pertama di ISL. Maklumlah, pemain pasti akan mengalami nervous. Yang terpenting kami mendapatkan tiga angka dan itu sudah saya syukuri,” ujar Pelatih Persegres Suharno.
Dia mengakui masih banyak kelemahan yang harus ditambah sebelum laga kedua menjamu Persidafon Dafonsoro. Suharno menginginkan ada perkembangan lebih bagus di pertandingan kedua nanti setelah lepas dari tekanan laga perdana.
Sementara, Pelatih Persiram Jaya Hartono kecewa dengan penyelesaian peluang timnya yang sangat buruk. Mendapatkan setidaknya lima peluang bagus di dalam kotak pinalti Persegres, lini depan Persiram tak bisa menjebol gawang hery Prasetyo.
''Kelemahan kami ada di penyelesaian akhir. Jika bisa mencetak satu gol saja, situasi kemungkinan akan banyak berubah. Bagaimana pun saya memaklumi karena ini pertandingan pertama. Penampilan anak-anak sudah bagus,” ujar Jaya Hartono.
Pada babak pertama, tuan rumah terlihat tidak begitu gereget dan sedikit demam panggung. Permainan lepas dan terorganisir yang diharapkan pelatih Suharno tidak berjalan semestinya. Justru Persiram yang berani melakukan penetrasi ke daerah pertahanan Persegres.
Duet Rizky Novriansyah dan Aldo Baretto belum menjadi ancaman serius bagi tim tamu. Seretnya pelayanan dari lini tengah membuat duet striker Persegres itu kurang mendapatkan banyak kesempatan. Itu karena pemain tengah cenderung lebih bertahan.
Dirga Lasut dan Gustavo Chena tidak berani terlalu naik meninggalkan daerahnya karena Persiram berani melakukan serangan.Walau sama-sama bermain terbuka, sepanjang babak pertama nyaris tak ada peluang yang berpotensi menjadi gol.
Tuan rumah justru nyaris kebobolan di penghujung babak pertama setelah kiper Hery Prasetyo melakukan blunder. Bola yang lolos dari sergapannya meluncur ke dalam jala. Beruntung dia masih masih mampu mengejar bola dan menghalaunya sebelum melewati garis gawang.
Babak kedua, pertandingan berangsur menarik karena lebih banyak peluang yang tercipta. Persegres sedikit lebih percaya diri, terutama setelah gol Aldo Baretto di menit 55. Persegres diuntungkan dengan permainan buruk bek tengah Seme Patrick.
Mantan pemain Arema ini melakukan banyak kesalahan kala melakukan marking terhadap pemain depan Laskar Joko Samudro. Sayang banyaknya peluang tidak bisa dimanfaatkan untuk memperbesar skor. Tercatat sejumlah peluang dimiliki Risky Novriansyah dan Gustavo Chena.
Namun tak sampai menembus jala Jendry Pitoy untuk kedua kalinya. Persiram juga banyak menmberikan ancaman ke benteng Persegres yang rata-rata melalui serangan balik. Sayang permainan impresif kiper Hery Prasetyo membuat jala tuan rumah masih steril hingga peluit akhir.
Gol semata wayang sejatinya belum memuaskan bagi suporter Ultras. Sebab Persegres pantas menang dengan skor lebih besar jika melihat banyaknya peluang yang dibuka. Namun, hasil itu tetap pantas diapresiasi karena laga perdana di mana mental dan teknik belum benar-benar teruji.
Satu gol dari Aldo Baretto sudah cukup bagi Persegres untuk mengoleksi tiga angka. Gol hasil sontekan kepala setelah memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Gustavo Chena. Gol ini merupakan kesalahan pemain belakang Persiram yang membiarkan pemain-pemain tuan rumah berdiri bebas.
Gustavo Chena menjadi pemain yang menonjol di pertandingan tersebut karena pergerakan dan umpannya sangat dominan. Sedangkan biang kekalahan Persiram ada pada Seme Patrick. Pemain asal Kamerun ini selalu kerepotan membendung pergerakan Aldo Baretto.
''Secara umum belum begitu bagus. Tapi hasil ini sudah lumayan untuk pertandingan pertama di ISL. Maklumlah, pemain pasti akan mengalami nervous. Yang terpenting kami mendapatkan tiga angka dan itu sudah saya syukuri,” ujar Pelatih Persegres Suharno.
Dia mengakui masih banyak kelemahan yang harus ditambah sebelum laga kedua menjamu Persidafon Dafonsoro. Suharno menginginkan ada perkembangan lebih bagus di pertandingan kedua nanti setelah lepas dari tekanan laga perdana.
Sementara, Pelatih Persiram Jaya Hartono kecewa dengan penyelesaian peluang timnya yang sangat buruk. Mendapatkan setidaknya lima peluang bagus di dalam kotak pinalti Persegres, lini depan Persiram tak bisa menjebol gawang hery Prasetyo.
''Kelemahan kami ada di penyelesaian akhir. Jika bisa mencetak satu gol saja, situasi kemungkinan akan banyak berubah. Bagaimana pun saya memaklumi karena ini pertandingan pertama. Penampilan anak-anak sudah bagus,” ujar Jaya Hartono.
Pada babak pertama, tuan rumah terlihat tidak begitu gereget dan sedikit demam panggung. Permainan lepas dan terorganisir yang diharapkan pelatih Suharno tidak berjalan semestinya. Justru Persiram yang berani melakukan penetrasi ke daerah pertahanan Persegres.
Duet Rizky Novriansyah dan Aldo Baretto belum menjadi ancaman serius bagi tim tamu. Seretnya pelayanan dari lini tengah membuat duet striker Persegres itu kurang mendapatkan banyak kesempatan. Itu karena pemain tengah cenderung lebih bertahan.
Dirga Lasut dan Gustavo Chena tidak berani terlalu naik meninggalkan daerahnya karena Persiram berani melakukan serangan.Walau sama-sama bermain terbuka, sepanjang babak pertama nyaris tak ada peluang yang berpotensi menjadi gol.
Tuan rumah justru nyaris kebobolan di penghujung babak pertama setelah kiper Hery Prasetyo melakukan blunder. Bola yang lolos dari sergapannya meluncur ke dalam jala. Beruntung dia masih masih mampu mengejar bola dan menghalaunya sebelum melewati garis gawang.
Babak kedua, pertandingan berangsur menarik karena lebih banyak peluang yang tercipta. Persegres sedikit lebih percaya diri, terutama setelah gol Aldo Baretto di menit 55. Persegres diuntungkan dengan permainan buruk bek tengah Seme Patrick.
Mantan pemain Arema ini melakukan banyak kesalahan kala melakukan marking terhadap pemain depan Laskar Joko Samudro. Sayang banyaknya peluang tidak bisa dimanfaatkan untuk memperbesar skor. Tercatat sejumlah peluang dimiliki Risky Novriansyah dan Gustavo Chena.
Namun tak sampai menembus jala Jendry Pitoy untuk kedua kalinya. Persiram juga banyak menmberikan ancaman ke benteng Persegres yang rata-rata melalui serangan balik. Sayang permainan impresif kiper Hery Prasetyo membuat jala tuan rumah masih steril hingga peluit akhir.
(aww)