IPW minta Polri panggil BOPI dan BLI
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, menghimbau kepada Mabes Polri agar segera memanggil Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Badan Liga Indonesia (BLI), untuk mengklarifikasi sudah sejauh mana masalah tunggakan gaji para pemain yang belum dilunasi klub-klub Indonesia Super league (ISL).
Menurutnya, Polri harus bertanggungjawab secara moral untuk mengawasi pembayaran gaji yang hingga kini terus menjadi pembicaraan hangat di sejumlah media. Pasalnya, permasalahan pembayaran gaji ini merupakan salah satu syarat hingga Polri mengeluarkan ijin keramaian bagi kompetisi ISL musim 2012-2013 ini.
Dari data yang didapatkan IPW, ketika penyelenggaraan kompetisi ISL di gelar, masih ada enam klub yang masih menunggak gaji pemain di musim 2012 lalu. Klub tersebut yakni, Persija 5 bulan, PSPS Pekanbaru 10 bulan, Persisafon 9 bulan , PSMS Medan 8 bulan, Persela 7 bulan, dan Deltras 6 bulan. Sementara untuk kompetisi 2013, klub tersebut baru membayar sekitar 25 juta dari kontrak yg disepakati antara 500 juta sampai Rp 1,2 miliar. Sehingga, sejauh ini belum ada kepastian proses pembayaran sisanya.
IPW memperkirakan masalah gaji pemain ini akan tetap berkepanjangan. Inilah yg hrs diantisipasi Polri agar tidak menjadi gejolak atau konflik. Sebab, dari pendataan yang dilakukan IPW, masing-masing klub mendapat bantuan dari BLI sekitar Rp 3 miliar.
"Polri, Menpora, dan Menakertrans perlu segera memanggil BOPI dan BLI untuk meminta klarifikasi dari mereka, agar perbudakan gaya baru ataupun penipuan di sepakbola nasional bisa dihindarkan. Jika soal gaji ini tidak dituntaskan bukan mustahil pertandingan ISL akan menjadi arena perjudian terselubung dan suap menyuap yang akan menimbulkan kemarahan suporter. Untuk itu Mabes Polri perlu memrintahkan polda-polda mencermati dinamika di ISL," tulisnya dalam rilis yang diterima Sindonews.com, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, Polri harus bertanggungjawab secara moral untuk mengawasi pembayaran gaji yang hingga kini terus menjadi pembicaraan hangat di sejumlah media. Pasalnya, permasalahan pembayaran gaji ini merupakan salah satu syarat hingga Polri mengeluarkan ijin keramaian bagi kompetisi ISL musim 2012-2013 ini.
Dari data yang didapatkan IPW, ketika penyelenggaraan kompetisi ISL di gelar, masih ada enam klub yang masih menunggak gaji pemain di musim 2012 lalu. Klub tersebut yakni, Persija 5 bulan, PSPS Pekanbaru 10 bulan, Persisafon 9 bulan , PSMS Medan 8 bulan, Persela 7 bulan, dan Deltras 6 bulan. Sementara untuk kompetisi 2013, klub tersebut baru membayar sekitar 25 juta dari kontrak yg disepakati antara 500 juta sampai Rp 1,2 miliar. Sehingga, sejauh ini belum ada kepastian proses pembayaran sisanya.
IPW memperkirakan masalah gaji pemain ini akan tetap berkepanjangan. Inilah yg hrs diantisipasi Polri agar tidak menjadi gejolak atau konflik. Sebab, dari pendataan yang dilakukan IPW, masing-masing klub mendapat bantuan dari BLI sekitar Rp 3 miliar.
"Polri, Menpora, dan Menakertrans perlu segera memanggil BOPI dan BLI untuk meminta klarifikasi dari mereka, agar perbudakan gaya baru ataupun penipuan di sepakbola nasional bisa dihindarkan. Jika soal gaji ini tidak dituntaskan bukan mustahil pertandingan ISL akan menjadi arena perjudian terselubung dan suap menyuap yang akan menimbulkan kemarahan suporter. Untuk itu Mabes Polri perlu memrintahkan polda-polda mencermati dinamika di ISL," tulisnya dalam rilis yang diterima Sindonews.com, Selasa (15/1/2013).
(wbs)