Laskar Wong Kito waspadai serangan balik Pesut Mahakam
A
A
A
Sindonews.com - Pertemuan di final Inter Island Cup (IIC) akhir tahun 2012 menjadi catatan Sriwijaya FC (SFC) bagaimana agresifnya permainan Persisam Samarinda. Lewat, permainan kolektivitas dan organisasi pertahanan yang baik, Laskar Wong Kito-julukan SFC, hanya mampu menang lewat adu penalti.
Sudah tentu atmosfer pertandingan saat final IIC tersebut, sangat berbeda ketika Ferry Rotinsulu dan kawan-kawan berada kandang Elang Borneo-julukan Persisam, di Stadion Segiri, Minggu (20/1). Agresivitas permainan M Robby dan kawan-kawan, dipastikan lebih dari pertemuan sebelumnya.
Enggan menjadi bulan-bulanan tuan rumah, nakhoda SFC Kas Hartadi telah menyiapkan strategi lain, guna menghalangi Pesut Mahakam --julukan Persisam-- mendapatkan tiga poin di hadapan penonton mereka sendiri. saat menjalani sesi latihan terakhir sebelum terbang ke Samarinda, Kamis (17/1) lalu, sang nakhoda telah memberikan materi latihan bagaimana mengantisipasi serangan pasukan Sartono Anwar.
''Counter Attack mereka sangat berbahaya. Pergerakan pemain muda mereka Bayu Gatra, serta Ferdinand Sinaga dan Kone menjadi ancaman besar kami. Tapi sebelum berangkat, kami sudah menyiapkan cara untuk mengantisipasi pergerakan pemain tersebut,” ujar Kas.
Pelatih yang telah memberikan gelar juara Liga Indonesia 2012 untuk publik sepakbola Sumsel ini, bahkan mencoba games simulasi pola 3-4-3 yang biasa dipakai Sartono Anwar kepada Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan.
Dengan membagi tim A dan tim B, Kas Hartadi menempatkan pemain-pemain dalm tim A yang merupakan pemain bayangan skuad utama dan tim B memainkan skema 3-4-3, seperti yang dipakai Persisam.
''Tentu games ini berbeda dengan pertandingan sebenarnya. Tapi paling tidak, saya mencoba mencari celah menyerang, mengantisipasi serangan balik lawan dan memperkuat organisasi pertahanan,” jelasnya.
Apalagi, tandas Kas, dirinya terus menyoroti kerja pemain belakang yang kerap kurang koordinasi, pada dua pertandingan sebelumnya. Walau tidak akan ada perubahan nama disektor pertahanan, namun dirinya telah mengultimatum para algojonya Abdul Rahman, Taufik Kasrun, Mahyadi Panggabean untuk lebih komunikatif di lapangan, terutama Diogo Santos.
''Jika pemain belakang kami mengulangi kesalahan seperti sebelumnya, akan sulit bagi SFC untuk mendapatkan angka di Samarinda,” tandasnya.
Pada simulasi tim bayangan utama tersebut, Kas Hartadi telah menempatkan Ponaryo Astaman dan Ahmad Jufrianto di sektor tengah. Kedua pemain ini berperan mendistribusikan bola dari belakang, ke barisan depan yang berisi Sultan Samma, Ramdhani Lestaluhu, Boakay Eddy Foday dan Hilton Moreira.
Sudah tentu atmosfer pertandingan saat final IIC tersebut, sangat berbeda ketika Ferry Rotinsulu dan kawan-kawan berada kandang Elang Borneo-julukan Persisam, di Stadion Segiri, Minggu (20/1). Agresivitas permainan M Robby dan kawan-kawan, dipastikan lebih dari pertemuan sebelumnya.
Enggan menjadi bulan-bulanan tuan rumah, nakhoda SFC Kas Hartadi telah menyiapkan strategi lain, guna menghalangi Pesut Mahakam --julukan Persisam-- mendapatkan tiga poin di hadapan penonton mereka sendiri. saat menjalani sesi latihan terakhir sebelum terbang ke Samarinda, Kamis (17/1) lalu, sang nakhoda telah memberikan materi latihan bagaimana mengantisipasi serangan pasukan Sartono Anwar.
''Counter Attack mereka sangat berbahaya. Pergerakan pemain muda mereka Bayu Gatra, serta Ferdinand Sinaga dan Kone menjadi ancaman besar kami. Tapi sebelum berangkat, kami sudah menyiapkan cara untuk mengantisipasi pergerakan pemain tersebut,” ujar Kas.
Pelatih yang telah memberikan gelar juara Liga Indonesia 2012 untuk publik sepakbola Sumsel ini, bahkan mencoba games simulasi pola 3-4-3 yang biasa dipakai Sartono Anwar kepada Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan.
Dengan membagi tim A dan tim B, Kas Hartadi menempatkan pemain-pemain dalm tim A yang merupakan pemain bayangan skuad utama dan tim B memainkan skema 3-4-3, seperti yang dipakai Persisam.
''Tentu games ini berbeda dengan pertandingan sebenarnya. Tapi paling tidak, saya mencoba mencari celah menyerang, mengantisipasi serangan balik lawan dan memperkuat organisasi pertahanan,” jelasnya.
Apalagi, tandas Kas, dirinya terus menyoroti kerja pemain belakang yang kerap kurang koordinasi, pada dua pertandingan sebelumnya. Walau tidak akan ada perubahan nama disektor pertahanan, namun dirinya telah mengultimatum para algojonya Abdul Rahman, Taufik Kasrun, Mahyadi Panggabean untuk lebih komunikatif di lapangan, terutama Diogo Santos.
''Jika pemain belakang kami mengulangi kesalahan seperti sebelumnya, akan sulit bagi SFC untuk mendapatkan angka di Samarinda,” tandasnya.
Pada simulasi tim bayangan utama tersebut, Kas Hartadi telah menempatkan Ponaryo Astaman dan Ahmad Jufrianto di sektor tengah. Kedua pemain ini berperan mendistribusikan bola dari belakang, ke barisan depan yang berisi Sultan Samma, Ramdhani Lestaluhu, Boakay Eddy Foday dan Hilton Moreira.
(aww)