Transfer efektif Klub ISL Jawa Timur

Minggu, 20 Januari 2013 - 15:17 WIB
Transfer efektif Klub...
Transfer efektif Klub ISL Jawa Timur
A A A
Sindonews.com--Bursa transfer Indonesia Super League (ISL) akhirnya ditutup pada Minggu (20/1) pukul 00.00. Klub harus menunggu hingga putaran kedua nanti jika ingin menambah pemain. Cukup menarik mengulas hasil transfer yang dilakukan klub-klub ISL di Jawa Timur.

Kecuali Persepam Madura United (P-MU) yang belum kelihatan tajinya, tiga klub lain boleh tertawa melihat hasil transfer musim ini. Arema Cronous, Persela Lamongan dan Persegres Gresik, menunjukkan mereka telah melakukan transfer yang efektif jika diukur dari laga awal yang telah dilakukan.

Arema Cronous harus bertepuk tangan pada Christian Gonzales yang tiba-tiba menabung empat gol dalam dua laga. Kiprah pemain bersapa El Loco ini menjadi momen paling menarik di awal ISL. Saya pun akhirnya menyimpulkan dia pemain berkualitas yang berada di tim yang pas.

Arema menggaet El Loco sebenarnya bukan rencana yang dipersiapkan dalam waktu panjang. Dia didatangkan untuk mengganjal posisi striker Malaysia Safee Sali yang meminta dipinjamkan ke Johor FA karena ruwetnya sepakbola Indonesia. Keberuntungan yang tak terduga.

Dari Lamongan, Samsul Arif membuat supporter LA Mania 'orgasme' dengan dua golnya ke gawang P-MU. Ini debut terbaik pemain asal Mojodelik, Bojonegoro, tersebut sepanjang karirnya. Singkirkan dulu soal kualitas P-MU, karena yang jelas itu come back sempurna Samsul yang dua musim lalu sempat berada di Persela.

Pemain ini bisa menjadi aset berharga di Lamongan, itu prediksi saya. Bukan semata soal gol. Tapi melihat bagaimana caranya bermain, menunjukkan dia pemain yang selalu antusias dan berambisi. Jika boleh menggambarkan, saya mencomot nama Carlos Teves di Manchester City. Seluruh lapangan dijelajahi tanpa kehabisan energi.

Samsul bukan seorang finisher sejati, itu harus diakui. Dia lebih suka memburu bola dan tidak puas hanya dengan berdiri di kotak enambelas. Justru inilah yang dibutuhkan Persela karena di sana ada Mario Costas yang lebih lamban dan cenderung menunggu bola. Sekarang tinggal menunggu bagaimana kontribusi pemain ini selanjutnya.

Saya juga tertarik pada sosok Inkyun Oh. Pemain asal Korea Selatan ini turut mewakili debutan yang sukses di klub anyar. Agresifitas dan golnya saya rasa menunjukkan potensi sekaligus prospeknya di Stadion Surajaya. Walau tertutup kiprah Samsul Arif, pemain ini cukup menyita perhatian.

Sekarang ke Persegres Gresik. Pembaca tentu sudah tahu saya bakal menyebut nama Aldo Baretto. Ya, tidak ada nama lain yang lebih menonjol saat ini di Persegres selain dia. Striker yang efektif dan sangat berharga bahkan sejak penampilan perdananya di Stadion Tri Dharma.

Walau masih harus membuktikan dia punya dua kaki, -dua golnya lewat kepala-, pemain Paraguay ini sementara sudah layak dibilang transfer sukses Persegres. Banyak yang bilang Laskar Joko Samudro rugi tidak mendatangkan Christian Gonzales untuk dipasangkan dengan Aldo Baretto.

Saya pikir tidak sesederhana itu. Aldo dan El Loco punya karakter nyaris sama. Saya memperkirakan keduanya tak bisa saling melayani dan hanya saling menunggu bola saat dimainkan secara bersamaan. Sangat bisa dipahami jika Pelatih Persegres Gresik Suharno lebih memilih Risky Novriansyah.

Skenario Suharno memasangkan Aldo dengan Risky Novriansyah sebenarnya sudah sangat benar. Aldo sebagai target man yang berkeliaran di kotak pinalti, sedangkan Risky berputar-putar memecah konsentrasi pertahanan lawan. Tipikal duet ini sama persis dengan Samsul Arif-Mario Costas milik Persela.

Sayang Risky Novriansyah belum mempertontonkan golnya. Saya paham supporter Ultras sebenarnya ingin menyaksikan lebih dari permainan agresif dari dia. Jadi, mungkin sekali-kali Risky perlu sedikit mendekat ke gawang, lebih tenang dan mencetak gol. Itu akan lebih disukai supporter.

Lupakan dulu Risky. Dia belum waktunya ditulis panjang di sini. Saya malah senang mengamati Park Chul Hyung. Defender yang ditransfer dari Persela Lamongan ini cukup menjanjikan. Bukan soal golnya ke gawang Persidafon Dafonsoro, tapi antisipasi dan keberaniannya menjadikannya dia salah satu bek terbaik di awal musim ini.

Sebenarnya rugi Persela melepas pemain ini dan hanya mendapatkan ganti sekelas Han Sang Min. Park yang juga tangguh di bola atas menurut saya bisa berkembang dan lebih solid karena memiliki tandem sekelas Sasa Zecevic. Sayang posisi full back Persegres masih kurang meyakinkan untuk mendukung keduanya.*
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2504 seconds (0.1#10.140)