Penggawa Singo Edan perlu 'tamparan'
A
A
A
Sindonews.com - Kecewa dengan kekalahan dari tuan rumah Barito Putra, Arema Cronous kini mencoba berpikir positif. Kekalahan itu dianggap sebagai ‘tamparan’ untuk semua elemen tim agar lebih fokus dan meningkatkan kinerja di pertandingan berikutnya.
Kekalahan tersebut terbilang mengejutkan. Idealnya, Arema Cronous bisa minimal membawa pulang satu angka. Tapi proses di lapangan tak sesuai yang dimaui pelatih, sehingga lima striker yang sempat diturunkan pelatih Rahmad ‘RD’ Darmawan tak sanggul membelah jala Barito Putra.
CEO Arema Cronous Iwan Budianto mengungkapkan, kekalahan itu harus tetap disikapi positif sebagai pijakan di laga berikutnya. Dia mengatakan idealnya tim harus memberikan respons bagus karena di pertandingan kontra Barito memang kurang maksimal.
''Kadang perlu sebuah ‘tamparan’ untuk bisa lebih maju dan mawas diri. Semoga kekalahan itu menjadi pelajaran berharga bahwa masih perlu kerja yang lebih keras. Saya mengharapkan ada respons positif dari pemain setelah kekalahan itu,” kata Iwan Budianto.
Dia juga menyebut Arema maupun Aremania tidak memandang kekalahan itu sebagai sebuah aib, mengingat status lawan sebagai tim promosi. Sebab, bagaimana pun tim debutan memang berpotensi memberikan kejutan terhadap tim yang lebih mapan.
Klub yang tebentuk pada 11 Agustus 1987 harus secepatnya bangkit dan melupakan kekalahan di Martapura, Kalimantan Selatan. Sebab lawan yang dihadapi berikutnya secara teknis lebih baik, yakni Persiba Balikpapan. Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Rahmad Darmawan.
''Kesalahan di Barito secepatnya kami perbaiki. Saya rasa pemain memiliki kapasitas memadai untuk bangkit dan memberikan hasil lebih baik di Balikpapan. Benar jika dikatakan kekalahan kemarin adalah tamparan bagi kami untuk lebih baik,” cetus RD.
RD menitikberatkan kepada lini pertahanan agar tidak terlalu longgar dalam mengawal pemain lawan. Sebab gol tunggal Barito via tendangan voli Coulibaly Djibril menjadi bukti Victor Igbonefo dkk terlalu murah memberikan peluang kepada pemain lawan.
Salah satu pemain yang juga menjadi perhatian adalah Hasyim Kipuw. Pemain full back kanan yang baru kembali dari cedera ini bermain sangat buruk. Kendati cukup intens dalam menyerang, nyatanya tak satu pun crossing mengarah ke target.
Permainannya justru masih di bawah Hendro Siswanto yang malah bukan berposisi asli sebagai full back. Di dua pertandingan home sebelumnya, Hendro selalu diplot sebagai full back kanan menggantikan Hasyim. Soal posisi ini, RD belum mau membuat sebuah kesimpulan.
''Hasyim baru kembali dari cedera dan tampaknya belum kembali ke permainan terbaiknya. Saya lihat dulu siapa nanti yang lebih siap menghadapi Persiba. Yang jelas semuanya menjadi fokus evaluasi dan tetap ada kemungkinan komposisi akan berubah,” tandasnya.
Kekalahan tersebut terbilang mengejutkan. Idealnya, Arema Cronous bisa minimal membawa pulang satu angka. Tapi proses di lapangan tak sesuai yang dimaui pelatih, sehingga lima striker yang sempat diturunkan pelatih Rahmad ‘RD’ Darmawan tak sanggul membelah jala Barito Putra.
CEO Arema Cronous Iwan Budianto mengungkapkan, kekalahan itu harus tetap disikapi positif sebagai pijakan di laga berikutnya. Dia mengatakan idealnya tim harus memberikan respons bagus karena di pertandingan kontra Barito memang kurang maksimal.
''Kadang perlu sebuah ‘tamparan’ untuk bisa lebih maju dan mawas diri. Semoga kekalahan itu menjadi pelajaran berharga bahwa masih perlu kerja yang lebih keras. Saya mengharapkan ada respons positif dari pemain setelah kekalahan itu,” kata Iwan Budianto.
Dia juga menyebut Arema maupun Aremania tidak memandang kekalahan itu sebagai sebuah aib, mengingat status lawan sebagai tim promosi. Sebab, bagaimana pun tim debutan memang berpotensi memberikan kejutan terhadap tim yang lebih mapan.
Klub yang tebentuk pada 11 Agustus 1987 harus secepatnya bangkit dan melupakan kekalahan di Martapura, Kalimantan Selatan. Sebab lawan yang dihadapi berikutnya secara teknis lebih baik, yakni Persiba Balikpapan. Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Rahmad Darmawan.
''Kesalahan di Barito secepatnya kami perbaiki. Saya rasa pemain memiliki kapasitas memadai untuk bangkit dan memberikan hasil lebih baik di Balikpapan. Benar jika dikatakan kekalahan kemarin adalah tamparan bagi kami untuk lebih baik,” cetus RD.
RD menitikberatkan kepada lini pertahanan agar tidak terlalu longgar dalam mengawal pemain lawan. Sebab gol tunggal Barito via tendangan voli Coulibaly Djibril menjadi bukti Victor Igbonefo dkk terlalu murah memberikan peluang kepada pemain lawan.
Salah satu pemain yang juga menjadi perhatian adalah Hasyim Kipuw. Pemain full back kanan yang baru kembali dari cedera ini bermain sangat buruk. Kendati cukup intens dalam menyerang, nyatanya tak satu pun crossing mengarah ke target.
Permainannya justru masih di bawah Hendro Siswanto yang malah bukan berposisi asli sebagai full back. Di dua pertandingan home sebelumnya, Hendro selalu diplot sebagai full back kanan menggantikan Hasyim. Soal posisi ini, RD belum mau membuat sebuah kesimpulan.
''Hasyim baru kembali dari cedera dan tampaknya belum kembali ke permainan terbaiknya. Saya lihat dulu siapa nanti yang lebih siap menghadapi Persiba. Yang jelas semuanya menjadi fokus evaluasi dan tetap ada kemungkinan komposisi akan berubah,” tandasnya.
(aww)