Persegres tak mau dipermalukan seperti Arema
A
A
A
Sindonews.com - Konfidensi Persegres melonjak setelah sukses meraih angka absolut di kandang Persiba Balikpapan. Aldo Baretto dkk percaya diri menatap laga kontra Barito Putra. Persegres pun tak ragu menetapkan target kemenangan di pertandingan Minggu (27/1) nanti.
Melihat progres yang dicatat klub berjuluk Laskar Joko Samudro, idealnya bakal bisa mengatasi perlawanan tuan rumah. Tapi Persegres tidak bisa menepuk dada saat memasuki Stadion Indrasari setelah apa yang dialami klub saudara sesama Jawa Timur, Arema Cronous.
Barito Putra akhir pekan lalu sukses besar dengan memulangkan Arema Cronous dengan kepala tertunduk. Kemenangan tipis 1-0 yang diraih Barito Putra menunjukkan mereka bukan tim yang mudah patah dan menyerah di tangan raksasa.
Pelatih Persegres Gresik Suharno menyadari situasi yang bakal dihadapi timnya. Untuk itu dia menginginkan timnya belajar banyak dari Arema Cronous yang gagal meraih poun di Martapura. “Kemenangan Barito atas Arema memberikan kami pandangan tersendiri,” ucapnya.
''Mungkin Persiba yang kami kalahkan kemarin kualitasnya di atas Barito Putra. Tapi tetap tidak bisa dihitung sederhana bahwa kami akan menang di Martapura. Apa yang terjadi pada Arema harus menjadi pelajaran bahwa semuanya bisa terjadi. Mereka lengah dan akhirnya kalah,” papar Suharno, Rabu (23/1).
Suharno yang sempat melihat penampilan Laskar Antasari kala memecundangi Arema, melihat tim debutan itu memiliki motivasi berlipat ketika tampil di kandang. Dia yakin itu bakal kembali ditunjukkan saat menyambut Persegres yang kini berstatus pemuncak klasemen.
Kekuatan pertahanan dan permainan cepat melalui counter attack menjadi catatan mantan pelatih Arema ISL dan Deltras Sidoarjo ini. ''Ada Yongki (Ariwibowo) yang cepat dan Djibril (Coulibaly) yang punya naluri bagus. Saya yakin mereka akan mengulang permainan seperti lawan Arema,” tuturnya.
Soal kondisi pemainnya, Suharno menilai tidak ada persoalan dengan kebugaran. Setelah merampungkan misi di Balikpapan, tim tidak langsung terbang ke Kalimantan Selatan, melainkan bertahan dua hari di Kota Minyak untuk memulihkan kondisi.
Pelatih yang selalu menggunakan topi ini sekaligus gembira dengan berjalannya perubahan strategi. Pada dua pertandingan awal di Gresik, dia memakai pola 4-4-2 dengan memasang dua penyerang yakni Aldo Baretto dan Risky Novriansyah.
Di Balikpapan, Suharno berubah ke pola 4-2-3-1 dengan menempatkan Aldo Baretto sebagai target man. Dia disokong tiga gelandang di belakangnya, yakni Gustavo Chena, Matsunaga Shihei dan April Hadi. Strategi ini ternyata manjur dan mendatangkan tiga angka.
''Secara umum sebenarnya tidak ada perbedaan besar, hanya saja saya ingin lini tengah lebih banyak pemain. Apalagi saya memiliki pemain dengan kualitas lengkap, sehingga bisa mengubah strategi sesuai kebutuhan. Syukurlah itu bisa dijalankan pemaind engan baik,” tandasnya.
Melihat progres yang dicatat klub berjuluk Laskar Joko Samudro, idealnya bakal bisa mengatasi perlawanan tuan rumah. Tapi Persegres tidak bisa menepuk dada saat memasuki Stadion Indrasari setelah apa yang dialami klub saudara sesama Jawa Timur, Arema Cronous.
Barito Putra akhir pekan lalu sukses besar dengan memulangkan Arema Cronous dengan kepala tertunduk. Kemenangan tipis 1-0 yang diraih Barito Putra menunjukkan mereka bukan tim yang mudah patah dan menyerah di tangan raksasa.
Pelatih Persegres Gresik Suharno menyadari situasi yang bakal dihadapi timnya. Untuk itu dia menginginkan timnya belajar banyak dari Arema Cronous yang gagal meraih poun di Martapura. “Kemenangan Barito atas Arema memberikan kami pandangan tersendiri,” ucapnya.
''Mungkin Persiba yang kami kalahkan kemarin kualitasnya di atas Barito Putra. Tapi tetap tidak bisa dihitung sederhana bahwa kami akan menang di Martapura. Apa yang terjadi pada Arema harus menjadi pelajaran bahwa semuanya bisa terjadi. Mereka lengah dan akhirnya kalah,” papar Suharno, Rabu (23/1).
Suharno yang sempat melihat penampilan Laskar Antasari kala memecundangi Arema, melihat tim debutan itu memiliki motivasi berlipat ketika tampil di kandang. Dia yakin itu bakal kembali ditunjukkan saat menyambut Persegres yang kini berstatus pemuncak klasemen.
Kekuatan pertahanan dan permainan cepat melalui counter attack menjadi catatan mantan pelatih Arema ISL dan Deltras Sidoarjo ini. ''Ada Yongki (Ariwibowo) yang cepat dan Djibril (Coulibaly) yang punya naluri bagus. Saya yakin mereka akan mengulang permainan seperti lawan Arema,” tuturnya.
Soal kondisi pemainnya, Suharno menilai tidak ada persoalan dengan kebugaran. Setelah merampungkan misi di Balikpapan, tim tidak langsung terbang ke Kalimantan Selatan, melainkan bertahan dua hari di Kota Minyak untuk memulihkan kondisi.
Pelatih yang selalu menggunakan topi ini sekaligus gembira dengan berjalannya perubahan strategi. Pada dua pertandingan awal di Gresik, dia memakai pola 4-4-2 dengan memasang dua penyerang yakni Aldo Baretto dan Risky Novriansyah.
Di Balikpapan, Suharno berubah ke pola 4-2-3-1 dengan menempatkan Aldo Baretto sebagai target man. Dia disokong tiga gelandang di belakangnya, yakni Gustavo Chena, Matsunaga Shihei dan April Hadi. Strategi ini ternyata manjur dan mendatangkan tiga angka.
''Secara umum sebenarnya tidak ada perbedaan besar, hanya saja saya ingin lini tengah lebih banyak pemain. Apalagi saya memiliki pemain dengan kualitas lengkap, sehingga bisa mengubah strategi sesuai kebutuhan. Syukurlah itu bisa dijalankan pemaind engan baik,” tandasnya.
(aww)