Awas, jangan salah pasang starter
A
A
A
Sindonews.com - Kekalahan pertama yang dialami Sriwijaya FC (SFC) dari Persisam Samarinda Minggu (20/1) lalu, masih menjadi ingatan publik sepak bola Sumsel. Bukan soal skor atau partai tandang, namun lebih kepada skema permainan yang nyaris tak berjalan.
Padahal, jika merujuk dari materi pemain yang dimiliki Laskar Wong Kito musim ini, kekuatan SFC tidak terlalu jauh berbeda dengan kekuatan yang dimiliki beberapa kompetitor lainnya. Tapi, ketika sang nakhoda menurunkan pemain yang dinilai layak menjadi starter, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan seperti tak bisa berbuat banyak di kandang Elang Borneo-julukan Persisam.
Hadirnya tenaga baru seperti Ramdhani Lestaluhu dan Hilton Moreira, belum cukup ritme serangan Wong Kito jadi meningkat. Justru salah satu gol yang tercipta SFC datang dari pergerakan pemain penggantiTantan Dzalikha, yang kemudian dikonversikan Boakay Eddy Foday menjadi gol.
Tantan yang sedang on fire dan telah membuktikan di empat pertandingan sebelumnya saat dipercaya sebagai starter, tetap memberikan penampilan maksimal untuk SFC. Sekalipun dirinya kembali diparkir dan sang nakhoda lebih memilih Ramdhani.
Sementara pada barisan lini pertahanan, selain memiliki Diogo Santos, Abdul Rahman, Taufik Kasrun dan Mahyadi Panggabean, SFC pun memiliki pilar belakang senior Fandy Mochtar yang bisa diberdayakan membantu serangan. Sayangnya, selama 90 menit bermain di Stadion Segiri, mantan pemain Persisam tersebut hanya duduk manis di bench.
Menghadapi Mitra Kukar nanti, pelatih kepala SFC Kas Hartadi dituntut untuk tidak tergantung pada tenaga penghuni starting eleven. Tapi masih ada stok pemain lagi yang mungkin bisa lebih maksimal.
''Antara Tantan dan Ramdhani memiliki kelebihan yang berbeda. Tantan seorang striker tapi bisa di pasang di sektor sayap dan dia pemain yang kuat dan ngotot. Kalau Ramdhani, dia memang seorang pemain sayap, drible bolanya juga bagus,” jelas Kas Hartadi.
Hanya saja, pelatih yang telah memberikan gelar Liga Indonesia untuk SFC pada musim 2012 lalu ini enggan mengatakan, akan memilih siapa yang akan dipasangnya saat main tandang di Kutai Kartanegara nanti.
''Sampai hari ini saya terus memantapkan, siapa-siapa pemain yang akan diturunkan. Saya juga tidak bisa menentukan sekarang, apakah pemain itu bisa dipasang atau tidak,” tandasnya.
Sementara Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, menuturkan, semua pemain harus lebih bekerja keras untuk mendapatkan poin di kandang Mitra Kukar. ''Semua (pemain) sudah berbeda dan memang mereka baru bersama SFC. Tapi sebagai pemain, saya pikir mereka bisa dengan cepat bagaimana menjadikan tim itu padu,” tuturnya.
Hendri sendiri menyayangkan, mengapa tenaga Fandy Mochtar tidak terpakai ketika menghadapi Persisam kemarin. ''Mungkin pelatih lebih tahu alasannya, mengapa Fandy (Mochtar) tidak dimainkan. Karena sebagian pemain belakang kita kemarin sudah seperti kehabisan akal dengan permainan cepat mereka. Makanya, harus ada perubahan bermain jika ingin mendapatkan poin di Kutai Kartanegara,” pungkasnya
Padahal, jika merujuk dari materi pemain yang dimiliki Laskar Wong Kito musim ini, kekuatan SFC tidak terlalu jauh berbeda dengan kekuatan yang dimiliki beberapa kompetitor lainnya. Tapi, ketika sang nakhoda menurunkan pemain yang dinilai layak menjadi starter, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan seperti tak bisa berbuat banyak di kandang Elang Borneo-julukan Persisam.
Hadirnya tenaga baru seperti Ramdhani Lestaluhu dan Hilton Moreira, belum cukup ritme serangan Wong Kito jadi meningkat. Justru salah satu gol yang tercipta SFC datang dari pergerakan pemain penggantiTantan Dzalikha, yang kemudian dikonversikan Boakay Eddy Foday menjadi gol.
Tantan yang sedang on fire dan telah membuktikan di empat pertandingan sebelumnya saat dipercaya sebagai starter, tetap memberikan penampilan maksimal untuk SFC. Sekalipun dirinya kembali diparkir dan sang nakhoda lebih memilih Ramdhani.
Sementara pada barisan lini pertahanan, selain memiliki Diogo Santos, Abdul Rahman, Taufik Kasrun dan Mahyadi Panggabean, SFC pun memiliki pilar belakang senior Fandy Mochtar yang bisa diberdayakan membantu serangan. Sayangnya, selama 90 menit bermain di Stadion Segiri, mantan pemain Persisam tersebut hanya duduk manis di bench.
Menghadapi Mitra Kukar nanti, pelatih kepala SFC Kas Hartadi dituntut untuk tidak tergantung pada tenaga penghuni starting eleven. Tapi masih ada stok pemain lagi yang mungkin bisa lebih maksimal.
''Antara Tantan dan Ramdhani memiliki kelebihan yang berbeda. Tantan seorang striker tapi bisa di pasang di sektor sayap dan dia pemain yang kuat dan ngotot. Kalau Ramdhani, dia memang seorang pemain sayap, drible bolanya juga bagus,” jelas Kas Hartadi.
Hanya saja, pelatih yang telah memberikan gelar Liga Indonesia untuk SFC pada musim 2012 lalu ini enggan mengatakan, akan memilih siapa yang akan dipasangnya saat main tandang di Kutai Kartanegara nanti.
''Sampai hari ini saya terus memantapkan, siapa-siapa pemain yang akan diturunkan. Saya juga tidak bisa menentukan sekarang, apakah pemain itu bisa dipasang atau tidak,” tandasnya.
Sementara Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zainuddin, menuturkan, semua pemain harus lebih bekerja keras untuk mendapatkan poin di kandang Mitra Kukar. ''Semua (pemain) sudah berbeda dan memang mereka baru bersama SFC. Tapi sebagai pemain, saya pikir mereka bisa dengan cepat bagaimana menjadikan tim itu padu,” tuturnya.
Hendri sendiri menyayangkan, mengapa tenaga Fandy Mochtar tidak terpakai ketika menghadapi Persisam kemarin. ''Mungkin pelatih lebih tahu alasannya, mengapa Fandy (Mochtar) tidak dimainkan. Karena sebagian pemain belakang kita kemarin sudah seperti kehabisan akal dengan permainan cepat mereka. Makanya, harus ada perubahan bermain jika ingin mendapatkan poin di Kutai Kartanegara,” pungkasnya
(aww)