PSPS dipusingkan dengan memblenya striker
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih kepala PSPS Pekanbaru, Mundari Karya, berharap striker asingnya, Pape Latyr Ndiaye, bisa mempertontonkan ketajaman di kandang Sriwijaya FC.
''Kami masih dipersoalkan dengan ketajaman para pemain depan. Baik striker asing (Pape Latyr Ndiaye ) maupun lokal belum sama sekali menunjukkan perkembangan yang berarti,” katanya, saat ditemui di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya, Selasa (5/2).
Hanya saja, dengan kondisi seperti itu Mundari Karya tidak bisa membuat pilihan lain. Jika mereka ingin mendongkrak posisi di klasemen sementara, maka semua pemain harus memperbaiki kinerja dan finishing touch.
''Dari empat laga yang sudah kami lewati, para striker kami masih minim mencetak gol. Itu pun bukan dari kaki striker,melainkan dari pemain lain. seperti Jibby Wuwungan pada laga kontra Persisam Putra Samarinda (12/1), dan Makan Kanote saat maindi kandang Pelita Bandung Raya (2/2) lalu,”ujarnya.
Selain mengoreksi striker asing, Mundari juga memperbaiki kerja sama antar pemain depan, karena barisan strikernya mulai dari Pape, Isnaini, Jibby Wuwungan dan Rudi Widodo terlihat belum kompak satu sama lain. ''Kita biasa menerapkan pola offensif dengan 4-3-3, dan memang terlihat barisan depan ini belum nyetel,” pungkasnya
''Kami masih dipersoalkan dengan ketajaman para pemain depan. Baik striker asing (Pape Latyr Ndiaye ) maupun lokal belum sama sekali menunjukkan perkembangan yang berarti,” katanya, saat ditemui di lapangan Stadion Gelora Sriwijaya, Selasa (5/2).
Hanya saja, dengan kondisi seperti itu Mundari Karya tidak bisa membuat pilihan lain. Jika mereka ingin mendongkrak posisi di klasemen sementara, maka semua pemain harus memperbaiki kinerja dan finishing touch.
''Dari empat laga yang sudah kami lewati, para striker kami masih minim mencetak gol. Itu pun bukan dari kaki striker,melainkan dari pemain lain. seperti Jibby Wuwungan pada laga kontra Persisam Putra Samarinda (12/1), dan Makan Kanote saat maindi kandang Pelita Bandung Raya (2/2) lalu,”ujarnya.
Selain mengoreksi striker asing, Mundari juga memperbaiki kerja sama antar pemain depan, karena barisan strikernya mulai dari Pape, Isnaini, Jibby Wuwungan dan Rudi Widodo terlihat belum kompak satu sama lain. ''Kita biasa menerapkan pola offensif dengan 4-3-3, dan memang terlihat barisan depan ini belum nyetel,” pungkasnya
(aww)