Ogah malu, Persik pilih bertahan
A
A
A
Sindonews.com – Persik Kediri tak ingin dipermalukan saat menantang PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Senin (11/2/2013) sore. Macan Putih, julukan Persik memilih bermain defensif agar bisa pulang membawa poin dari lawatan perdananya.
“Kami akan lebih banyak bertahan. Sebagian pemain PSIM belum kami ketahui, namun berdasarkan informasi yang kami dapat tuan rumah banyak diisi pemain muda. Mereka punya semangat dan kami tidak ingin dipermalukan,” kata Aris Budi Sulistyo, Pelatih Persik, Minggu (10/2/2013).
Menurut Aris, meski bermain di luar kandang namun timnya sudah cukup siap. Selain akan turun dengan kekuatan penuh, Macan Putih juga bisa menurunkan dua legiun impornya, Oliver Makor dan Mohammadou El Hadji. Kondisi ini memberi tambahan semangat melawan tuan rumah yang diisi 100 % pemain lokal.
“Kami tidak tahu pasti apakah kehadiran pemain asing akan memberi dampak signifikan atau tidak, tapi kami cukup diuntungkan. Mereka siap jadi starter menantang PSIM. Kami tinggal menyiapkan skema untuk membendung Nova Zaenal, Eko Kancil dan pemain PSIM lainnya,” terang Aris.
Dia menambahkan, faktor lapangan di Stadion MAndaka krida sempat membuatnya khawatir. Namun simulasi di lapangan yang memiliki kontur keras seperti Mandala Krida cukup membantu anak asuhnya. Apalagi, kondisi mandala Krida, lanjut dia, tidak banyak berubah.
“Saya kenal betul Mandala Krida, karena saya pernah bermin di sini. Kami sudah simulasikan dengan berlatih di lapangan yang kondisinya nyaris sama. Kami yakin anak-anak bisa bermain maksimal,” pungkasnya.
“Kami akan lebih banyak bertahan. Sebagian pemain PSIM belum kami ketahui, namun berdasarkan informasi yang kami dapat tuan rumah banyak diisi pemain muda. Mereka punya semangat dan kami tidak ingin dipermalukan,” kata Aris Budi Sulistyo, Pelatih Persik, Minggu (10/2/2013).
Menurut Aris, meski bermain di luar kandang namun timnya sudah cukup siap. Selain akan turun dengan kekuatan penuh, Macan Putih juga bisa menurunkan dua legiun impornya, Oliver Makor dan Mohammadou El Hadji. Kondisi ini memberi tambahan semangat melawan tuan rumah yang diisi 100 % pemain lokal.
“Kami tidak tahu pasti apakah kehadiran pemain asing akan memberi dampak signifikan atau tidak, tapi kami cukup diuntungkan. Mereka siap jadi starter menantang PSIM. Kami tinggal menyiapkan skema untuk membendung Nova Zaenal, Eko Kancil dan pemain PSIM lainnya,” terang Aris.
Dia menambahkan, faktor lapangan di Stadion MAndaka krida sempat membuatnya khawatir. Namun simulasi di lapangan yang memiliki kontur keras seperti Mandala Krida cukup membantu anak asuhnya. Apalagi, kondisi mandala Krida, lanjut dia, tidak banyak berubah.
“Saya kenal betul Mandala Krida, karena saya pernah bermin di sini. Kami sudah simulasikan dengan berlatih di lapangan yang kondisinya nyaris sama. Kami yakin anak-anak bisa bermain maksimal,” pungkasnya.
(wbs)