Bintang Arema Cronous frustrasi
A
A
A
Sindonews.com —Gugusan pemain bintang di tim Arema Cronous semakin dalam tekanan besar. Kekalahan tipis 1-0 di kandang PSPS Pekanbaru membuat supporter Aremania semakin frustrasi dengan catatan away tim kesayangannya. Selalu kalah di luar kandang dianggap belum setimpal dengan status sebagai tim bertabur bintang.
Rekor Arema di tiga pertandingan away menyajikan fakta unik, karena selalu kalah dengan skor sama 1-0. Sebelumnya Arema juga menderita kekalahan dengan skor sama di kandang Barito Putra dan Persiba Balikpapan. Bukan itu saja, hasil itu sekaligus menjadi kemenangan pertama bagi tim yang mengalahkan Arema.
Barito Putra meraih kemenangan perdana musim ini saat menghadapi Arema di Stadion Indrasari, Martapura, tiga pekan silam. Persiba Balikpapan juga menang atas Arema setelah sebelumnya diliputi rentetan hasil buruk, bahkan kalah di kandang sendiri dari Persegres Gresik di pekan sebelumnya.
Arema Cronous kembali menjadi sasaran empuk bagi tim yang tak pernah menang. PSPS Pekanbaru yang sebelumnya maksimal hanya meraup hasil seri, secara mengejutkan memulangkan Arema dengan tangan hampa. Fakta lain, Arema tidak pernah bisa bangkit setelah tertinggal lebih dulu. Status jago kandang pun semakin tercium tajam di tim kebangaan Aremania.
“Hasil pertandingan away sangat buruk. Kami tidak menuntut terlalu tinggi, tapi dengan komposisi pemain seperti itu idealnya Arema tidak sampai kalah. Apalagi lawan yang dihadapi kualitasnya jauh di bawah Arema. Kami cemas dengan hasil itu,” kata Muhamad Arfan, Aremania dari Korwil Singosari.
Ekspektasi tinggi Aremania sebenarnya memiliki latar belakang kuat. Bagaimana tidak, klub berlogo kepala Singa memiliki penyerang sekelas Christian Gonzalez, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, serta Kayamba Gumbs. Tapi amunisi itu bahkan tidak mencetak satu gol pun di kandang lawan.
Statistik di luar Malang sangat mengecewakan. Dari tiga laga Arema belum pernah mencetak satu gol pun. Bandingkan dengan rekor kandang yang sangat menjanjikan dan Arema mencetak enam gol pada dua laga terakhir di Stadion Kanjuruhan. “Jadi pantas kalau kami menilai ada yang tidak beres,” tambah Arfan.
Tekanan dari supporter yang semakin besar sangat disadari pelatih Rahmad Darmawan. Dirinya mengakui timnya tidak cukup efektif kala bermain di kandang lawan walau performa di kandang PSPS sejatinya jauh lebih bagus dibanding dua pertandingan away sebelumnya.
“Kami menekan, menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Tapi tidak ada gol yang tercipta. Secara permainan sebenarnya sudah jauh lebih bagus, persoalannya kami tidak bisa menciptakan gol. Lawan unggul lebih dulu kemudian bertahan total, itu jauh lebih sulit bagi kami,” papar Rahmad Darmawan.
Terkait tekanan soal buruknya hasil laga away, pelatih dengan sapaan akrab RD ini meminta pemain tidak semakin terbebani. Dia ingin ekspektasi dari Aremania dijadikan motivasi untuk memecah kebuntuan selama ini. Apalagi lawan yang dihadapi berikutnya juga cukup berbobot, yakni Persija Jakarta.
Menghadapi Persija Jakarta akhir pekan nanti jelas menjadi lebih sulit bagi Kurnia Meiga dkk. Sebab pertandingan bakal resmi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelumnya Persija harus mengungsi ke Stadion Manahan, Solo, kala menjamu Persegres Gresik.
Dengan dukungan langsung puluhan ribu Jakmania, tentunya Persija memiliki semangat berlipat. Juga tak boleh dilupakan, Persija adalah tim yang belakangan belum tampil dalam performa terbaik dan memanfaatkan laga kontra Arema untuk mendulang tiga angka.
Rekor Arema di tiga pertandingan away menyajikan fakta unik, karena selalu kalah dengan skor sama 1-0. Sebelumnya Arema juga menderita kekalahan dengan skor sama di kandang Barito Putra dan Persiba Balikpapan. Bukan itu saja, hasil itu sekaligus menjadi kemenangan pertama bagi tim yang mengalahkan Arema.
Barito Putra meraih kemenangan perdana musim ini saat menghadapi Arema di Stadion Indrasari, Martapura, tiga pekan silam. Persiba Balikpapan juga menang atas Arema setelah sebelumnya diliputi rentetan hasil buruk, bahkan kalah di kandang sendiri dari Persegres Gresik di pekan sebelumnya.
Arema Cronous kembali menjadi sasaran empuk bagi tim yang tak pernah menang. PSPS Pekanbaru yang sebelumnya maksimal hanya meraup hasil seri, secara mengejutkan memulangkan Arema dengan tangan hampa. Fakta lain, Arema tidak pernah bisa bangkit setelah tertinggal lebih dulu. Status jago kandang pun semakin tercium tajam di tim kebangaan Aremania.
“Hasil pertandingan away sangat buruk. Kami tidak menuntut terlalu tinggi, tapi dengan komposisi pemain seperti itu idealnya Arema tidak sampai kalah. Apalagi lawan yang dihadapi kualitasnya jauh di bawah Arema. Kami cemas dengan hasil itu,” kata Muhamad Arfan, Aremania dari Korwil Singosari.
Ekspektasi tinggi Aremania sebenarnya memiliki latar belakang kuat. Bagaimana tidak, klub berlogo kepala Singa memiliki penyerang sekelas Christian Gonzalez, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, serta Kayamba Gumbs. Tapi amunisi itu bahkan tidak mencetak satu gol pun di kandang lawan.
Statistik di luar Malang sangat mengecewakan. Dari tiga laga Arema belum pernah mencetak satu gol pun. Bandingkan dengan rekor kandang yang sangat menjanjikan dan Arema mencetak enam gol pada dua laga terakhir di Stadion Kanjuruhan. “Jadi pantas kalau kami menilai ada yang tidak beres,” tambah Arfan.
Tekanan dari supporter yang semakin besar sangat disadari pelatih Rahmad Darmawan. Dirinya mengakui timnya tidak cukup efektif kala bermain di kandang lawan walau performa di kandang PSPS sejatinya jauh lebih bagus dibanding dua pertandingan away sebelumnya.
“Kami menekan, menguasai pertandingan dan menciptakan banyak peluang. Tapi tidak ada gol yang tercipta. Secara permainan sebenarnya sudah jauh lebih bagus, persoalannya kami tidak bisa menciptakan gol. Lawan unggul lebih dulu kemudian bertahan total, itu jauh lebih sulit bagi kami,” papar Rahmad Darmawan.
Terkait tekanan soal buruknya hasil laga away, pelatih dengan sapaan akrab RD ini meminta pemain tidak semakin terbebani. Dia ingin ekspektasi dari Aremania dijadikan motivasi untuk memecah kebuntuan selama ini. Apalagi lawan yang dihadapi berikutnya juga cukup berbobot, yakni Persija Jakarta.
Menghadapi Persija Jakarta akhir pekan nanti jelas menjadi lebih sulit bagi Kurnia Meiga dkk. Sebab pertandingan bakal resmi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebelumnya Persija harus mengungsi ke Stadion Manahan, Solo, kala menjamu Persegres Gresik.
Dengan dukungan langsung puluhan ribu Jakmania, tentunya Persija memiliki semangat berlipat. Juga tak boleh dilupakan, Persija adalah tim yang belakangan belum tampil dalam performa terbaik dan memanfaatkan laga kontra Arema untuk mendulang tiga angka.
(wbs)