Jalan masih panjang
A
A
A
Sindonews.com — Menggamit empat angka dari dua pertandingan awal kompetisi Divisi Utama KPSI, Persik Kediri langsung diliputi konfidensi tinggi. Terlebih empat angka itu diperoleh dari dua pertandingan away, kontra PSIM Yogyakarta dan PPSM Magelang pekan lalu.
Koleksi itu menempatkan Persik sebagai pimpinan klasemen sementara Grup V, yang dihuni PSIM Yogyakarta, PPSM Magelang, PS Mojokerto Putra, Persis Solo, Persewangi Banyuwangi, serta Madiun Putra FC. Lebih menggimbirakan, performa ini sangat kontras dibanding musim lalu.
Di awal kompetisi Divisi Utama PSSI 2011-2012, klub berjuluk Macan Putih juga melakoni dua laga away di awal musim. Hasilnya, Persik terjungkap 3-0 di kandang PSIS Semarang dan kalah tipis 2-1 di markas Persis Solo. Jelas saja musim ini langsung disambut gairah Persikmania, supporter fanatik Persik.
Sentuhan pelatih anyar Aris Budi Sulistyo memberikan perubahan besar pada teknik maupun mental pemain. Memaksimalkan sebagian skuat musim lalu dan sejumlah pemain anyar, Aris dianggap mampu membawakan karakter khas permainan tim yang bermarkas di Stadion Brawijaya.
Kendati mengawali kompetisi dengan menjanjikan, Aris justru meminta anak asuhnya tidak terbawa euforia. Dia memandang perjalanan timnya masih sangat jauh dan belum bisa diukur dari dua pertandingan saja. “Saya gembira dengan hasil yang dicapai tim di Yogyakarta dan Magelang,” cetusnya.
“Tapi saya perlu mengingatkan perjalanan masih sangat jauh. Masih banyak tantangan yang mungkin tak terduga. Saya selama ini terus menekankan bahwa Persik adalah klub besar dan pernah menjuarai Divisi Utama dua kali. Kami harus percaya diri tapi tidak kelewat percaya diri,” urai mantan pemain Persik ini.
Aris sepakat bahwa Persik selayaknya memiliki kualitas sekaligus mental lebih baik dibanding kontestan di Grup V lainnya. Jika diukur dari sisi pengalaman, Persik merupakan satu-satunya klub yang pernah tampil di kompetisi level tertinggi sekaligus berpredikat gelar juara.
Karena latar belakang itulah Aris Budi Sulistyo menginginkan timnya bisa mengambil keuntungan. “Tim lain juga banyak mengalami perubahan, sementara kami bisa mempertahankan skuat musim lalu. Saya rasa itu menjadi keuntungan lain bagi Persik,” imbuhnya.
Target terdekat Aris adalah membawa timnya memenangi laga kontra PS Mojokerto Putra (26 Februari) serta Persewangi Banyuwangi (2 Maret). Di atas kertas Persik bisa mengatasi perlawanan dua klub yang juga asal Jawa Timur itu, karena bakal berstatus tuan rumah.
Pekerjaan yang patut diselesaikan adalahmengatasi tumpulnya lini depan seperti musim lalu. Oliver Makor sebagai gelandang serang justru menjadi penentu angka timnya di Yogyakarta dan Magelang lali. Aris pun ditantang untuk memungkasi catatan musim lalu yang tidak bagus.
Pada musim 2011-2012 silam, Persik menciptakan mayoritas gol dari pemain tengah yakni mencapai 32 gol. Sedangkan pemain depan atau striker hanya menyumbang tujuh gol. Keseimbangan produktifitas tentunya juga harus dipikirkan jika Persik berharap sempurna musim ini.
Koleksi itu menempatkan Persik sebagai pimpinan klasemen sementara Grup V, yang dihuni PSIM Yogyakarta, PPSM Magelang, PS Mojokerto Putra, Persis Solo, Persewangi Banyuwangi, serta Madiun Putra FC. Lebih menggimbirakan, performa ini sangat kontras dibanding musim lalu.
Di awal kompetisi Divisi Utama PSSI 2011-2012, klub berjuluk Macan Putih juga melakoni dua laga away di awal musim. Hasilnya, Persik terjungkap 3-0 di kandang PSIS Semarang dan kalah tipis 2-1 di markas Persis Solo. Jelas saja musim ini langsung disambut gairah Persikmania, supporter fanatik Persik.
Sentuhan pelatih anyar Aris Budi Sulistyo memberikan perubahan besar pada teknik maupun mental pemain. Memaksimalkan sebagian skuat musim lalu dan sejumlah pemain anyar, Aris dianggap mampu membawakan karakter khas permainan tim yang bermarkas di Stadion Brawijaya.
Kendati mengawali kompetisi dengan menjanjikan, Aris justru meminta anak asuhnya tidak terbawa euforia. Dia memandang perjalanan timnya masih sangat jauh dan belum bisa diukur dari dua pertandingan saja. “Saya gembira dengan hasil yang dicapai tim di Yogyakarta dan Magelang,” cetusnya.
“Tapi saya perlu mengingatkan perjalanan masih sangat jauh. Masih banyak tantangan yang mungkin tak terduga. Saya selama ini terus menekankan bahwa Persik adalah klub besar dan pernah menjuarai Divisi Utama dua kali. Kami harus percaya diri tapi tidak kelewat percaya diri,” urai mantan pemain Persik ini.
Aris sepakat bahwa Persik selayaknya memiliki kualitas sekaligus mental lebih baik dibanding kontestan di Grup V lainnya. Jika diukur dari sisi pengalaman, Persik merupakan satu-satunya klub yang pernah tampil di kompetisi level tertinggi sekaligus berpredikat gelar juara.
Karena latar belakang itulah Aris Budi Sulistyo menginginkan timnya bisa mengambil keuntungan. “Tim lain juga banyak mengalami perubahan, sementara kami bisa mempertahankan skuat musim lalu. Saya rasa itu menjadi keuntungan lain bagi Persik,” imbuhnya.
Target terdekat Aris adalah membawa timnya memenangi laga kontra PS Mojokerto Putra (26 Februari) serta Persewangi Banyuwangi (2 Maret). Di atas kertas Persik bisa mengatasi perlawanan dua klub yang juga asal Jawa Timur itu, karena bakal berstatus tuan rumah.
Pekerjaan yang patut diselesaikan adalahmengatasi tumpulnya lini depan seperti musim lalu. Oliver Makor sebagai gelandang serang justru menjadi penentu angka timnya di Yogyakarta dan Magelang lali. Aris pun ditantang untuk memungkasi catatan musim lalu yang tidak bagus.
Pada musim 2011-2012 silam, Persik menciptakan mayoritas gol dari pemain tengah yakni mencapai 32 gol. Sedangkan pemain depan atau striker hanya menyumbang tujuh gol. Keseimbangan produktifitas tentunya juga harus dipikirkan jika Persik berharap sempurna musim ini.
(wbs)