Tak sesuai ekspektasi
A
A
A
Sindonews.com — Stadion Demang Lehman, Martapura, sah disebut sebagai kuburan bagi klub-klub asal Jawa Timur. Bagaimana tidak, empat klub terkubur di sana tanpa ada yang memperoleh satu angka pun. Terakhir adalah Persela Lamongan yang harus menyerah 3-2 dari tuan rumah Barito Putra pada Minggu (24/2) malam.
Sebelumnya, Arema Cronous, Persegres Gresik. Persepam Madura United, juga terjungkal di sana. Sangat menarik karena semuanya dikalahkan dengan margin satu gol saja. Kala tamu tak bisa mencetak gol, Barito Putra hanya menceploskan sebiji gol, misalnya kala mengalahkan Arema dan Persegres 1-0.
Saat lawan berhasil mencetak gol, Barito bisa menciptakan gol lebih banyak pula. Seperti yang terlihat pada laga lawan Persepam yang berakhir 2-1 dan kontra Persela dengan skor 3-2. Sebagai klub pendatang baru, Barito Putra memang cukup mengejutkan musim ini.
Sedangkan bagi Persela Lamongan, kekalahan di kandang Barito menjadikan situasi tim semakin kritis. Target mengulang prestasi musim lalu di papan atas Indonesia Super League (ISL) sedikit demi sedikit tergerus rentetan hasil negatif. Hasil yang jelas di luar ekspektasi supporter fanatik Persela, LA Mania.
Dari tujuh pertandingan awal, Laskar Joko Tingkir hanya menabung enam angka dan masih mendengkur di papan bawah. Ini menjadi salah satu start terburuk Persela sepanjang berkiprah di ISL. Satu yang paling dikhawatirkan adalah terus memburuknya mental tim di pertandingan selanjutnya.
“Harus diakui kekalahan ini memang berefek tidak bagus. Kami akan mencoba mengambil langkah yang dipandang perlu untuk memperbaiki situasi. Tentu saja ada evaluasi besar karena hasil ini di luar harapan kami semua,” ungkap Asisten Manajer Persela Lamongan Yuhronur Efendi.
Persela Lamongan mengawali ISL 2013 dengan konfidensi tinggi, terutama dengan bertahannya Gustavo Lopez serta kedatangan Samsul Arif. Sayang dalam perjalan sejauh ini keduanya belum menunjukkan kontribusi berarti. Gustavo Lopez tak memiliki tandem sepadan di lapangan tengah.
Sementara Samsul Arif koleksi golnya macet total setelah mencetak dua gol di laga perdana kontra Persepam Madura United. Bahkan di sejumlah pertandingan, Pelatih Gomes de Oliviera sudah meletakkanya di bangku cadangan karena efisiensi permainan yang sangat rendah.
“Kami akan menghadapi dua pertandingan tak kalah berat. Tim harus tetap fokus walau situasinya sulit, agar bisa memanfaatkan dua pertandingan nanti dengan angka penuh. Saya pribadi masih yakin para pemain bisa merespons positif kondisi yang ada,” urai Yuhronur.
Di awal Maret nanti, dua lawan yang berkunjung ke Stadion Surajaya, Lamongan, termasuk lawan yang berat. Dimulai Persisam Samarinda yang datang pada 2 Maret 2013, disusul dengan pemuncak klasemen Mitra Kukar pada 6 Maret 2013. Benar-benar ujian berat bagi Laskar Joko Tingkir.
Sebab untuk berharap angka sempurna di kandang pun Persela juga belum benar-benar menjanjikan. Catatan membuktikan, laga kandang sudah ternoda kala dikalahkan Persiram Raja Ampat 1-3 dua pekan silam. Sangat wajar jika supporter mulai gelisah dengan fakta yang terjadi di timnya.
Gomes tampaknya harus melakukan perubahan signifikan untuk memperbaiki performa timnya. Jika melihat hasil di lapangan, strategi yang dipasangnya selama ini relatif mudah terbaca lawan. Bahkan tak jarang alur permainan Persela sangat monoton.
Sebelumnya, Arema Cronous, Persegres Gresik. Persepam Madura United, juga terjungkal di sana. Sangat menarik karena semuanya dikalahkan dengan margin satu gol saja. Kala tamu tak bisa mencetak gol, Barito Putra hanya menceploskan sebiji gol, misalnya kala mengalahkan Arema dan Persegres 1-0.
Saat lawan berhasil mencetak gol, Barito bisa menciptakan gol lebih banyak pula. Seperti yang terlihat pada laga lawan Persepam yang berakhir 2-1 dan kontra Persela dengan skor 3-2. Sebagai klub pendatang baru, Barito Putra memang cukup mengejutkan musim ini.
Sedangkan bagi Persela Lamongan, kekalahan di kandang Barito menjadikan situasi tim semakin kritis. Target mengulang prestasi musim lalu di papan atas Indonesia Super League (ISL) sedikit demi sedikit tergerus rentetan hasil negatif. Hasil yang jelas di luar ekspektasi supporter fanatik Persela, LA Mania.
Dari tujuh pertandingan awal, Laskar Joko Tingkir hanya menabung enam angka dan masih mendengkur di papan bawah. Ini menjadi salah satu start terburuk Persela sepanjang berkiprah di ISL. Satu yang paling dikhawatirkan adalah terus memburuknya mental tim di pertandingan selanjutnya.
“Harus diakui kekalahan ini memang berefek tidak bagus. Kami akan mencoba mengambil langkah yang dipandang perlu untuk memperbaiki situasi. Tentu saja ada evaluasi besar karena hasil ini di luar harapan kami semua,” ungkap Asisten Manajer Persela Lamongan Yuhronur Efendi.
Persela Lamongan mengawali ISL 2013 dengan konfidensi tinggi, terutama dengan bertahannya Gustavo Lopez serta kedatangan Samsul Arif. Sayang dalam perjalan sejauh ini keduanya belum menunjukkan kontribusi berarti. Gustavo Lopez tak memiliki tandem sepadan di lapangan tengah.
Sementara Samsul Arif koleksi golnya macet total setelah mencetak dua gol di laga perdana kontra Persepam Madura United. Bahkan di sejumlah pertandingan, Pelatih Gomes de Oliviera sudah meletakkanya di bangku cadangan karena efisiensi permainan yang sangat rendah.
“Kami akan menghadapi dua pertandingan tak kalah berat. Tim harus tetap fokus walau situasinya sulit, agar bisa memanfaatkan dua pertandingan nanti dengan angka penuh. Saya pribadi masih yakin para pemain bisa merespons positif kondisi yang ada,” urai Yuhronur.
Di awal Maret nanti, dua lawan yang berkunjung ke Stadion Surajaya, Lamongan, termasuk lawan yang berat. Dimulai Persisam Samarinda yang datang pada 2 Maret 2013, disusul dengan pemuncak klasemen Mitra Kukar pada 6 Maret 2013. Benar-benar ujian berat bagi Laskar Joko Tingkir.
Sebab untuk berharap angka sempurna di kandang pun Persela juga belum benar-benar menjanjikan. Catatan membuktikan, laga kandang sudah ternoda kala dikalahkan Persiram Raja Ampat 1-3 dua pekan silam. Sangat wajar jika supporter mulai gelisah dengan fakta yang terjadi di timnya.
Gomes tampaknya harus melakukan perubahan signifikan untuk memperbaiki performa timnya. Jika melihat hasil di lapangan, strategi yang dipasangnya selama ini relatif mudah terbaca lawan. Bahkan tak jarang alur permainan Persela sangat monoton.
(wbs)