Tiga pilar akumulasi, Arema pede menang lagi
A
A
A
Sindonews.com - Arema Cronous memiliki konfidensi tinggi jelang menantang Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (28/2). Setelah menjungkalkan Sriwijaya FC 4-1, Arema bakal tidak peduli dengan tiga pemainnya yang terkena akumulasi kartu kuning.
Tiga pemain utama harus beristirahat pada pertandingan nanti, yakni Munhar, Kayamba Gumbs, dan Egi Melgiansyah. Secara kasat mata, akumulasi kartu itu bakal mereduksi kekuatan Arema. Apalagi masih ada pemain yang berkutat dengan cedera seperti Greg Nwokolo dan Sunarto.
Kendati mengalami berkurangnya pemain, Pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan masih yakin kualitas timnya tak akan berkurang. Dia akan melakukan sejumlah pergeseran di sejumlah posisi dan disebutnya masih lebih baik dibanding kekuatan yang dimiliki PBR.
Munhar, yang belakangan menempati posisi kunci di tim utama, kemungkinan bakal diganti Thierry Gathuessy. Posisi Thierry sendiri sering digeser sebagai full back kiri yang masih bisa ditambal Alfarizi atau Benny Wahyudi. Secara teknis lini belakang masih bisa kukuh walau ditinggal Munhar.
''Saya yakin tak akan berpengaruh besar. Pemain lain sangat siap dimainkan sehingga bisa menutup hilangnya tiga pemain itu. Sebenarnya rugi juga kehilangan tiga pemain yang sebelumnya bermain bagus. Tapi bagaimana lagi, itu konsekuensi yang harus kami hadapi,” ungkap RD yang masih berduka dengan meninggalnya sang buah hati.
Mungkin hilangnya Egi Melgiansyah dan Kayamba Gumbs agak sedikit terasa. Terutama Egi yang di laga kontra Sriwijaya FC bermain luar biasa dan menjadi penguasa lini tengah lapangan. RD memiliki tiga pilihan, yakni Joko Sasongko, Gede Sukadana atau Dedi Kusnandar.
Tapi harus diakui duet Egi Melgiansyah dan Hendro Siswanto masih terbaik belakangan ini. Kolaborasi mereka sebagai gelandang bertahan mampu memberikan kemenangan timnya atas Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. ''Joko, Gede dan Dedi tipenya hampir sama dengan Egi. Jadi salah satu di antara mereka akan saya plih,” lanjut RD.
Terakhir adalah memikirkan pengganti Kayamba Gumbs. Menyingkirnya Sunarto karena cedera, membuat RD agak sulit membuat ramuan yang pas. Stok pemain masih ada Dendi Santoso, Qischil Gandrumminy, serta Muhammad Ridhuan. Dua nama terakhir belum menunjukkan permainan terbaiknya sejauh ini.
M Ridhuan lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti, sedangkan Qischil tiba-tiba terhapus dari skuat utama. Masih ada satu lagi pemain berposisi sama, yakni Reza Mustofa. Tapi peluangnya sangat kecil karena dia belum pernah mendapat kesempatan masuk tim utama sejak bergabung Singo Edan.
''Bagaimana pun komposisinya, kami harus mampu menunjukkan permainan seperti lawan Sriwijaya FC. Fokus, efektif dan tidak membiarkan lawan berkembang. Tim dalam kondisi mental dan kepercayaan diri yang sangat bagus,” tandasnya. Kekuatan PBR sendiri sesungguhnya jauh di bawah Arema.
Namun jika melihat bagaimana mereka mengalahkan Persegres akhir pekan lalu, klub kebanggaan Aremania tidak bisa meremehkan kekuatan mereka. Terutama jika melihat cara PBR yang sangat disiplin dalam merapatkan pemain bertahan dan susah ditembus penyerang-penyerang Persegres.
Pertahanan seperti itu hanya bisa ditembus dengan kreatifitas dan efektifitas seperti yang ditunjukkan kala mengalahkan Sriwijaya. Di sisi lain Arema layak gembira dengan kembalinya selera mencetak gol Beto Goncalves dan Christian Gonzales yang masing-masing menceploskan dua gol ke jala Sriwijaya FC.
Tiga pemain utama harus beristirahat pada pertandingan nanti, yakni Munhar, Kayamba Gumbs, dan Egi Melgiansyah. Secara kasat mata, akumulasi kartu itu bakal mereduksi kekuatan Arema. Apalagi masih ada pemain yang berkutat dengan cedera seperti Greg Nwokolo dan Sunarto.
Kendati mengalami berkurangnya pemain, Pelatih Arema Rahmad 'RD' Darmawan masih yakin kualitas timnya tak akan berkurang. Dia akan melakukan sejumlah pergeseran di sejumlah posisi dan disebutnya masih lebih baik dibanding kekuatan yang dimiliki PBR.
Munhar, yang belakangan menempati posisi kunci di tim utama, kemungkinan bakal diganti Thierry Gathuessy. Posisi Thierry sendiri sering digeser sebagai full back kiri yang masih bisa ditambal Alfarizi atau Benny Wahyudi. Secara teknis lini belakang masih bisa kukuh walau ditinggal Munhar.
''Saya yakin tak akan berpengaruh besar. Pemain lain sangat siap dimainkan sehingga bisa menutup hilangnya tiga pemain itu. Sebenarnya rugi juga kehilangan tiga pemain yang sebelumnya bermain bagus. Tapi bagaimana lagi, itu konsekuensi yang harus kami hadapi,” ungkap RD yang masih berduka dengan meninggalnya sang buah hati.
Mungkin hilangnya Egi Melgiansyah dan Kayamba Gumbs agak sedikit terasa. Terutama Egi yang di laga kontra Sriwijaya FC bermain luar biasa dan menjadi penguasa lini tengah lapangan. RD memiliki tiga pilihan, yakni Joko Sasongko, Gede Sukadana atau Dedi Kusnandar.
Tapi harus diakui duet Egi Melgiansyah dan Hendro Siswanto masih terbaik belakangan ini. Kolaborasi mereka sebagai gelandang bertahan mampu memberikan kemenangan timnya atas Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. ''Joko, Gede dan Dedi tipenya hampir sama dengan Egi. Jadi salah satu di antara mereka akan saya plih,” lanjut RD.
Terakhir adalah memikirkan pengganti Kayamba Gumbs. Menyingkirnya Sunarto karena cedera, membuat RD agak sulit membuat ramuan yang pas. Stok pemain masih ada Dendi Santoso, Qischil Gandrumminy, serta Muhammad Ridhuan. Dua nama terakhir belum menunjukkan permainan terbaiknya sejauh ini.
M Ridhuan lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti, sedangkan Qischil tiba-tiba terhapus dari skuat utama. Masih ada satu lagi pemain berposisi sama, yakni Reza Mustofa. Tapi peluangnya sangat kecil karena dia belum pernah mendapat kesempatan masuk tim utama sejak bergabung Singo Edan.
''Bagaimana pun komposisinya, kami harus mampu menunjukkan permainan seperti lawan Sriwijaya FC. Fokus, efektif dan tidak membiarkan lawan berkembang. Tim dalam kondisi mental dan kepercayaan diri yang sangat bagus,” tandasnya. Kekuatan PBR sendiri sesungguhnya jauh di bawah Arema.
Namun jika melihat bagaimana mereka mengalahkan Persegres akhir pekan lalu, klub kebanggaan Aremania tidak bisa meremehkan kekuatan mereka. Terutama jika melihat cara PBR yang sangat disiplin dalam merapatkan pemain bertahan dan susah ditembus penyerang-penyerang Persegres.
Pertahanan seperti itu hanya bisa ditembus dengan kreatifitas dan efektifitas seperti yang ditunjukkan kala mengalahkan Sriwijaya. Di sisi lain Arema layak gembira dengan kembalinya selera mencetak gol Beto Goncalves dan Christian Gonzales yang masing-masing menceploskan dua gol ke jala Sriwijaya FC.
(aww)