Beto hat-trick, Singo Edan terkam Pelita
A
A
A
Sindonews.com - Striker Arema Cronous Alberto Goncalves dan Christian Gonzales benar-benar menggoyang Stadion Kanjuruhan, Malang. Duo ‘Go-Go’ tersebut mengoyak jala lawan delapan kali hanya dalam dua pertandingan. Terakhir keduanya mengoyak jala Pelita Bandung Raya (PBR), Kamis (28/2) sore dengan kemenangan 4-2.
Beto malah mencetak hat-trick pertamanya untuk Singo Edan via gol menit 9, 51' dan 77'. Christian Gonzales menambah penderitaan tim tamu lewat gol di penghujung laga. Dua gol PBR yang diciptakan Gaston Castano dan Dane Milovanovic tak banyak berarti.
Pada pertandingan sebelumnya, ‘Go-Go’ juga menjadi penentu kemenangan Arema setelah masing-masing mencetak dua gol. Pada pertandingan kontra PBR, Beto Gonzalves memberikan warna tersendiri bagi tuan rumah yang tak bisa memainkan Kayamba Gumbs, Egi Melgiansyah dan Munhar.
Secara umum Arema mengalami penurunan permainan dibanding sebelumnya. Muhammad Ridhuan yang diplot di sayap kanan tidak mampu tampil optimal. Beruntung Dendi Santoso bermain impresif dengan menyodorkan bola-bola membahayakan ke pertahanan lawan.
Dua gol PBR yang diciptakan Gaston dan Milovanovic juga membuktikan Arema sangat kehilangan Munhar yang digantikan Purwaka Yudhi. Tim asuhan Simon McMenemmy juga tidak layak untuk terlalu kecewa karena mampu menembus jala Arema dua kali.
Itu berarti PBR menjadi klub pertama yang sukses menggoyang jala Kurnia Meiga lebih dari satu gol. Strategi yang diterapkan McMenemmy juga lumayan kompetitif walau pada akhirnya tetap harus diakui Arema paling layak memetik kemenangan.
Arema patut berterimakasih pada Beto Goncalves yang bermain spektakuler sore itu, baik dari gol maupun aksi individunya. Dia layak dinobatkan sebagai penampil terbaik karena secara keseluruhan memengaruhi performa Arema, terutama dalam hal kualitas serangan.
''Beto dan Gonzales seperti berlomba mencetak gol dan saya senang dengan penampilan mereka. Kami tidak terlalu bagus sore ini karena lawan bisa menciptakan dua gol. Tapi terlepas dari itu, terpenting kami bisa menambah tiga angka,” sebut pelatih Arema Rahmad ‘RD Darmawan seusai laga.
Diakuinya PBR memiliki nyali dalam bertarung dan membawa konfidensi sangat tinggi di lapangan. Walau sudah tertinggal gol Beto pada menit 9, tim berjuluk Badak Biru belum menyerah dan malah mampu mengimbangi skor melalui Gaston Castano. “Semangat PBR sangat bagus dan tak terpengaruh gol Arema. Itu yang membuat kami kesulitan,” tutur RD.
Arema kembali berdebar-debar ketika Milovanovic memberi harapan timnya saat menjadikan skor 3-2. Namun pada akhirnya Aremania lega setelah Christian Gonzales mengunci kemenangan tuan rumah via golnya di masa injury time.
“Kami sudah bermain dengan seluruh kemampuan, tapi Arema tetap lebih baik. Sulit untuk menghadapi tim dengan kekuatan jauh di atas kami seperti Arema. Kami bisa menciptakan gol tapi mereka mencetak lebih banyak gol. Selamat untuk kemenangan Arema,” kata Simon McMenemmy.
Kendati menelan kekalahan, dirinya memuji effort pemain di lapangan yang tak patah arang menghadapi tim sekaliber Singo Edan. Terlebih dari tour di Jawa Timur, sebelumnya PBR sudah sukses mendapatkan tiga angka hasil mengalahkan Persegres Gresik.
Beto malah mencetak hat-trick pertamanya untuk Singo Edan via gol menit 9, 51' dan 77'. Christian Gonzales menambah penderitaan tim tamu lewat gol di penghujung laga. Dua gol PBR yang diciptakan Gaston Castano dan Dane Milovanovic tak banyak berarti.
Pada pertandingan sebelumnya, ‘Go-Go’ juga menjadi penentu kemenangan Arema setelah masing-masing mencetak dua gol. Pada pertandingan kontra PBR, Beto Gonzalves memberikan warna tersendiri bagi tuan rumah yang tak bisa memainkan Kayamba Gumbs, Egi Melgiansyah dan Munhar.
Secara umum Arema mengalami penurunan permainan dibanding sebelumnya. Muhammad Ridhuan yang diplot di sayap kanan tidak mampu tampil optimal. Beruntung Dendi Santoso bermain impresif dengan menyodorkan bola-bola membahayakan ke pertahanan lawan.
Dua gol PBR yang diciptakan Gaston dan Milovanovic juga membuktikan Arema sangat kehilangan Munhar yang digantikan Purwaka Yudhi. Tim asuhan Simon McMenemmy juga tidak layak untuk terlalu kecewa karena mampu menembus jala Arema dua kali.
Itu berarti PBR menjadi klub pertama yang sukses menggoyang jala Kurnia Meiga lebih dari satu gol. Strategi yang diterapkan McMenemmy juga lumayan kompetitif walau pada akhirnya tetap harus diakui Arema paling layak memetik kemenangan.
Arema patut berterimakasih pada Beto Goncalves yang bermain spektakuler sore itu, baik dari gol maupun aksi individunya. Dia layak dinobatkan sebagai penampil terbaik karena secara keseluruhan memengaruhi performa Arema, terutama dalam hal kualitas serangan.
''Beto dan Gonzales seperti berlomba mencetak gol dan saya senang dengan penampilan mereka. Kami tidak terlalu bagus sore ini karena lawan bisa menciptakan dua gol. Tapi terlepas dari itu, terpenting kami bisa menambah tiga angka,” sebut pelatih Arema Rahmad ‘RD Darmawan seusai laga.
Diakuinya PBR memiliki nyali dalam bertarung dan membawa konfidensi sangat tinggi di lapangan. Walau sudah tertinggal gol Beto pada menit 9, tim berjuluk Badak Biru belum menyerah dan malah mampu mengimbangi skor melalui Gaston Castano. “Semangat PBR sangat bagus dan tak terpengaruh gol Arema. Itu yang membuat kami kesulitan,” tutur RD.
Arema kembali berdebar-debar ketika Milovanovic memberi harapan timnya saat menjadikan skor 3-2. Namun pada akhirnya Aremania lega setelah Christian Gonzales mengunci kemenangan tuan rumah via golnya di masa injury time.
“Kami sudah bermain dengan seluruh kemampuan, tapi Arema tetap lebih baik. Sulit untuk menghadapi tim dengan kekuatan jauh di atas kami seperti Arema. Kami bisa menciptakan gol tapi mereka mencetak lebih banyak gol. Selamat untuk kemenangan Arema,” kata Simon McMenemmy.
Kendati menelan kekalahan, dirinya memuji effort pemain di lapangan yang tak patah arang menghadapi tim sekaliber Singo Edan. Terlebih dari tour di Jawa Timur, sebelumnya PBR sudah sukses mendapatkan tiga angka hasil mengalahkan Persegres Gresik.
(aww)