Geger kontrak Rp1 miliar GMW Irene Kharisma
A
A
A
Sindonews.com - KONI Jawa Timur tidak gentar menghadapi ancaman KONI Jawa Barat yang memerkarakan mutasi GMW Irene Kharisma Sukandar ke ranah hukum. Sebab, KONI Jatim yakin sudah melakukan prosedur mutasi dengan benar.
Wakil Ketua Umum KONI Jatim Dhiman Abror menegaskan jika kepindahan Irane sudah sah karena sudah sepengetahuan PB Persatuan Catur Indonesia (Percasi). "Kepindahannya sudah sah dan ditandatangani langsung Wakil Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto, " ujar saat dikonfirmasi, Kamis (28/2).
Karena sudah melalui aturan, Abror membatah jika Jawa Timur ditunding membajak Irane dari Jawa Barat. "Masak pecatur dibajak. Yang dibajak itu sawah. Irene bukan milik Jabar, sejak kecil dia dibina di sekolah catur milik Utut Adianto dan dipinjamkan ke Jabar untuk PON," ucapnya.
Bahkan Abror mempersilahkan jika KONI Jabar menuntut secara hukum karena akan semakin memperjelas status Irane. "Jabar harus cepat-cepat lapor polisi biar clear. Tapi saya yakin Jabar tidak akan berani lapor polisi, " tantangnya.
Terkait "kontrak" Irene sebesar Rp1 miliar di Jawa Timur, Abror mengakui karena dana sebesar itu untuk mendukung Irene tampil di berbagai kejuaraan internasional. "Irene itu aset nasional dan kelasnya internasional kalau kita bantu dia kasih anggaran untuk support program di kejuaraan internasional, " ujarnya.
Dana sebesar Rp1 miliar itu, lanjut Abror, bukan hanya berasal dari KONI Jawa Timur tapi juga dari Ketua Umum Percasi Jatim. "Kita patungan dengan ketua umum percasi yang mengeluarkan uang dari kantong pribadi, "jelasnya.
Seperti diketahui, kasus kepeindahan Irene ke Jawa Timur membuat KONI Jawa Barat kebakaran jenggot. Bahkan sudah mengambil langkah melayangkan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori). Bahkan juga mengancam akan menempuh jalur hukum.
Wakil Ketua Umum KONI Jatim Dhiman Abror menegaskan jika kepindahan Irane sudah sah karena sudah sepengetahuan PB Persatuan Catur Indonesia (Percasi). "Kepindahannya sudah sah dan ditandatangani langsung Wakil Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto, " ujar saat dikonfirmasi, Kamis (28/2).
Karena sudah melalui aturan, Abror membatah jika Jawa Timur ditunding membajak Irane dari Jawa Barat. "Masak pecatur dibajak. Yang dibajak itu sawah. Irene bukan milik Jabar, sejak kecil dia dibina di sekolah catur milik Utut Adianto dan dipinjamkan ke Jabar untuk PON," ucapnya.
Bahkan Abror mempersilahkan jika KONI Jabar menuntut secara hukum karena akan semakin memperjelas status Irane. "Jabar harus cepat-cepat lapor polisi biar clear. Tapi saya yakin Jabar tidak akan berani lapor polisi, " tantangnya.
Terkait "kontrak" Irene sebesar Rp1 miliar di Jawa Timur, Abror mengakui karena dana sebesar itu untuk mendukung Irene tampil di berbagai kejuaraan internasional. "Irene itu aset nasional dan kelasnya internasional kalau kita bantu dia kasih anggaran untuk support program di kejuaraan internasional, " ujarnya.
Dana sebesar Rp1 miliar itu, lanjut Abror, bukan hanya berasal dari KONI Jawa Timur tapi juga dari Ketua Umum Percasi Jatim. "Kita patungan dengan ketua umum percasi yang mengeluarkan uang dari kantong pribadi, "jelasnya.
Seperti diketahui, kasus kepeindahan Irene ke Jawa Timur membuat KONI Jawa Barat kebakaran jenggot. Bahkan sudah mengambil langkah melayangkan gugatan ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori). Bahkan juga mengancam akan menempuh jalur hukum.
(aww)