Pembalap Sky cetak sejarah di Paris-Nice
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap Sky Procycling, Richi Porte mencetak sejarah. Porte menjadi pembalap Australia pertama yang memenangkan Paris-Nice.
Pria berusia 29 tahun itu merebut gelar juara setelah menjadi yang tercepat di sesi terakhir Paris-Nice 2013. Dia menyelesaikan time trial berjarak 9,6 kilometer dari Nice ke Col d’Eze dalam waktu 19 menit 16 detik, Selasa (11/3/2013) WIB. Secara keseluruhan, Porte mencatat waktu 29 jam 59 menit 47 detik.
Hasil ini membuat Porte menyamai pencapaian rekan satu timnya, Bradley Wiggins, yang menjuarai balapan itu tahun lalu sebelum kemudian menjuarai Tour de France.
"Saya tak pernah berpikir atau percaya bahwa saya bisa memenangkan Paris-Nice. Untuk saya secara persinal, saya tap punya pengalaman manis di balapan ini jadi sesuatu yang besar muncul dari belakang dan menang,"kata Porte seperti dilansir Cyclingnews.com.
"Saya tak bisa percaya bahwa saya pembalap Australia pertana yang memenangkan sebuah turnamen besar. Suatu kehormatan bisa sejajar dengan Bradley Wiggins, Tony Martin dan semua juara besar,"ia menambahkan.
Pebalap Amerika, Andrew Talansky, menduduki tempat kedua. Pebalap dari tim Garmin-Sharp ini tertinggal 55 detik dalam final standings. Pemenang ketiga adalah Jean-Christopher Peraud dari Perancis, dan keempat Van Garderen dari Amerika.
Pria berusia 29 tahun itu merebut gelar juara setelah menjadi yang tercepat di sesi terakhir Paris-Nice 2013. Dia menyelesaikan time trial berjarak 9,6 kilometer dari Nice ke Col d’Eze dalam waktu 19 menit 16 detik, Selasa (11/3/2013) WIB. Secara keseluruhan, Porte mencatat waktu 29 jam 59 menit 47 detik.
Hasil ini membuat Porte menyamai pencapaian rekan satu timnya, Bradley Wiggins, yang menjuarai balapan itu tahun lalu sebelum kemudian menjuarai Tour de France.
"Saya tak pernah berpikir atau percaya bahwa saya bisa memenangkan Paris-Nice. Untuk saya secara persinal, saya tap punya pengalaman manis di balapan ini jadi sesuatu yang besar muncul dari belakang dan menang,"kata Porte seperti dilansir Cyclingnews.com.
"Saya tak bisa percaya bahwa saya pembalap Australia pertana yang memenangkan sebuah turnamen besar. Suatu kehormatan bisa sejajar dengan Bradley Wiggins, Tony Martin dan semua juara besar,"ia menambahkan.
Pebalap Amerika, Andrew Talansky, menduduki tempat kedua. Pebalap dari tim Garmin-Sharp ini tertinggal 55 detik dalam final standings. Pemenang ketiga adalah Jean-Christopher Peraud dari Perancis, dan keempat Van Garderen dari Amerika.
(wir)