Pelatih Pro Duta tak terusik KLB PSSI
A
A
A
Sindonews.com - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret mendatang akan membaha sejumlah masalah. Kondisi tersebut tak dimungkiri membuat ketar-ketir pelaku sepak bola di Tanah Air. Bisa jadi, KLB bisa saja mengancam sumber pendapatan pelaku sepak bola dengan kemungkinan penyatuan dua kompetisi yang ada, ISL dan turunannya, ataupun IPL.
Pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi, menjadi salah satu sosok yang wajar khawatir mengenai masa depan sepak bola di Indonesia. Namun, dalam hal kekhawatiran akan hasil yang dicapai di KLB PSSI nanti, dia punya pandangan lain. Menurutnya, FIFA. Akan memutuskan hal yang terbaik.
"Kata terakhir dalam sepak bola di Indonesia adalah FIFA, karena semua maju dan terorganisasi di dalamnya. Tidak ada hukum normal dalam sepak bola dan Anda harus mengikuti hukum-hukum yang tepat melalui FIFA," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak masalah dengan permasalahan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Baginya sebagai seorang profesional, memenuhi tanggungjawab adalah hal nomor satu yang perlu dikerjakan sepenuh hati.
"Saya profesional dan saya memiliki kontrak di sini. Tidak masalah dengan gangguan sepak bola di Indonesia. Saya hanya berpikir tentang memenuhi kontrak saya," ucapnya.
Di sisi lain, dia menyayangkan kondisi sepakbola di Indonesia di tengah euforia luar biasa yang diberikan pencinta sepakbola di tanah air. Kondisi yang dia malu untuk menceritakannya pada kolega-koleganya di Eropa. " Saya malu untuk berbicara tentang sepak bola di Indonesia di Eropa. Kondisi ini sangat menyedihkan, karena di sini ada banyak fans yang mencintai sepak bola. Tapi ada kepentingan lain yang merusak sepakbola itu sendiri, seperti politik," ucapnya.
Sayangnya lagi menurut pria berdarah Brasil itu, banyak orang yang paham soal permasalahan yang ada di sepakbola di Indonesia, namun tidak ada yang benar-enar berupaya untuk menyelesaikannya hingga ke akar permasalahan.
"Di sini kita semua tahu apa kanker sepak bola Indonesia, tetapi tidak ada yang berbicara atau melakukan sesuatu untuk memperbaiki. Ada semacam ketakutan," bebernya.
Di sisi lain, dia melihat progres positif timnya jelang laga kontra Persija IPL, 26 Maret mendatang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Khusus kepada striker baru, Girts Karlsons, dia menilai, panjangnya waktu persiapan membuat pemain asal Latvia itu bisa beradaptasi lebih maksimal.
Dia menilai, kehadiran Girts akan banyak membantu Pro Duta meraih hasil maksimal. "Persiapan sejauh ini baik dan Girts punya waktu adaptasi lebih. Saya yakin, dia akan banyak membantu tim," ungkapnya.
Pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi, menjadi salah satu sosok yang wajar khawatir mengenai masa depan sepak bola di Indonesia. Namun, dalam hal kekhawatiran akan hasil yang dicapai di KLB PSSI nanti, dia punya pandangan lain. Menurutnya, FIFA. Akan memutuskan hal yang terbaik.
"Kata terakhir dalam sepak bola di Indonesia adalah FIFA, karena semua maju dan terorganisasi di dalamnya. Tidak ada hukum normal dalam sepak bola dan Anda harus mengikuti hukum-hukum yang tepat melalui FIFA," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak masalah dengan permasalahan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Baginya sebagai seorang profesional, memenuhi tanggungjawab adalah hal nomor satu yang perlu dikerjakan sepenuh hati.
"Saya profesional dan saya memiliki kontrak di sini. Tidak masalah dengan gangguan sepak bola di Indonesia. Saya hanya berpikir tentang memenuhi kontrak saya," ucapnya.
Di sisi lain, dia menyayangkan kondisi sepakbola di Indonesia di tengah euforia luar biasa yang diberikan pencinta sepakbola di tanah air. Kondisi yang dia malu untuk menceritakannya pada kolega-koleganya di Eropa. " Saya malu untuk berbicara tentang sepak bola di Indonesia di Eropa. Kondisi ini sangat menyedihkan, karena di sini ada banyak fans yang mencintai sepak bola. Tapi ada kepentingan lain yang merusak sepakbola itu sendiri, seperti politik," ucapnya.
Sayangnya lagi menurut pria berdarah Brasil itu, banyak orang yang paham soal permasalahan yang ada di sepakbola di Indonesia, namun tidak ada yang benar-enar berupaya untuk menyelesaikannya hingga ke akar permasalahan.
"Di sini kita semua tahu apa kanker sepak bola Indonesia, tetapi tidak ada yang berbicara atau melakukan sesuatu untuk memperbaiki. Ada semacam ketakutan," bebernya.
Di sisi lain, dia melihat progres positif timnya jelang laga kontra Persija IPL, 26 Maret mendatang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Khusus kepada striker baru, Girts Karlsons, dia menilai, panjangnya waktu persiapan membuat pemain asal Latvia itu bisa beradaptasi lebih maksimal.
Dia menilai, kehadiran Girts akan banyak membantu Pro Duta meraih hasil maksimal. "Persiapan sejauh ini baik dan Girts punya waktu adaptasi lebih. Saya yakin, dia akan banyak membantu tim," ungkapnya.
(aww)