Red Bull : Mercedes sadar lakukan kecurangan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala principal Red Bull, Christian Horner menuduh Mercedes telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah mereka melakukan tes ujicoba atau pengujian ban secara rahasia dengan Pirelli.
Diketahui, Mercedes tengah menghadapi ancaman hukuman dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) ketika kompetitor mereka Red Bull dan Ferrari mengadukan masalah ini setelah tim yang berbasis di Jerman melakukan tes pengujian ban selama tiga hari seusai balapan di Grand Prix Spanyol, beberapa pekan lalu.
Kritikan pedas itu dilontarkannya setelah Nico Rosberg memenangkan balapan di GP Monaco, MInggu (26/5) kmarin. "Pengadilan dapat memutuskan untuk menimbulkan hukuman. Prosedur tersebut akan diikuti dalam upaya mencapai Aturan Disiplin Yudisial dan FIA," pernyataan resmi FIA.
Baik Red Bull maupun Ferrari akan membawa masalah ini ke pengadilan. Bahkan FIA memprediksi bahwa hukuman bagi Mercedes bisa dikenakan."Yang salah adalah bahwa sebuah tim, dengan cara curang, dan sadar melakukan ujicoba ban yang dirancang untuk kejuaraan tahun ini. Sejauh ini peraturan bisa digunakan atau tidak sangat jelas tercantum. Jadi itu tanggung jawab tim untuk mematuhi peraturan, sehingga masalah ini tidak begitu banyak menyeret Pirelli," tegas Horner seperti dilansir Planetf1, Senin (27/5/2013).
"Mercedes sengaja melakukan pengujian ban di Sirkuit Monte Carlo di mana sebenarnya ban tersebut akan digunakan pada balapan berikutnya (Monaco). Pendapat kami adalah bahwa ini keuntungan yang tidak adil," lanjutnya.
Senada dengan Horner, penasihat tim, Marko Helmut mengatakan tidak ada yang bisa mengganti peraturan mengenai perjanjian antara FIA dengan Pirelli terkait masalah jadwal pengujian ban tersebut. Padahal jika dilihat dari peraturan yang disampaikan FIA sudah sangat jelas, bahwa tim manapun yang akan mengikuti pengujian tersebut maka baik Pirelli dan tim itu bisa memberikan informasi kepada FIA.
Tapi FIA justru tidak pernah menerima informasi lebih lanjut tentang tes ''rahasia'' yang dilakukan Pirelli dengan Mercedes. Bahkan mereka tidak pernah menerima konfirmasi bahwa semua tim telah diberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam tes pengujian tersebut.
"Ada peraturan olahraga, yang tidak dapat diganti oleh perjanjian antara Pirelli dan FIA. Mereka menyatakan dengan jelas kapan dan bagaimana Anda dapat menguji," tutupnya.
Diketahui, Mercedes tengah menghadapi ancaman hukuman dari Federasi Otomotif Internasional (FIA) ketika kompetitor mereka Red Bull dan Ferrari mengadukan masalah ini setelah tim yang berbasis di Jerman melakukan tes pengujian ban selama tiga hari seusai balapan di Grand Prix Spanyol, beberapa pekan lalu.
Kritikan pedas itu dilontarkannya setelah Nico Rosberg memenangkan balapan di GP Monaco, MInggu (26/5) kmarin. "Pengadilan dapat memutuskan untuk menimbulkan hukuman. Prosedur tersebut akan diikuti dalam upaya mencapai Aturan Disiplin Yudisial dan FIA," pernyataan resmi FIA.
Baik Red Bull maupun Ferrari akan membawa masalah ini ke pengadilan. Bahkan FIA memprediksi bahwa hukuman bagi Mercedes bisa dikenakan."Yang salah adalah bahwa sebuah tim, dengan cara curang, dan sadar melakukan ujicoba ban yang dirancang untuk kejuaraan tahun ini. Sejauh ini peraturan bisa digunakan atau tidak sangat jelas tercantum. Jadi itu tanggung jawab tim untuk mematuhi peraturan, sehingga masalah ini tidak begitu banyak menyeret Pirelli," tegas Horner seperti dilansir Planetf1, Senin (27/5/2013).
"Mercedes sengaja melakukan pengujian ban di Sirkuit Monte Carlo di mana sebenarnya ban tersebut akan digunakan pada balapan berikutnya (Monaco). Pendapat kami adalah bahwa ini keuntungan yang tidak adil," lanjutnya.
Senada dengan Horner, penasihat tim, Marko Helmut mengatakan tidak ada yang bisa mengganti peraturan mengenai perjanjian antara FIA dengan Pirelli terkait masalah jadwal pengujian ban tersebut. Padahal jika dilihat dari peraturan yang disampaikan FIA sudah sangat jelas, bahwa tim manapun yang akan mengikuti pengujian tersebut maka baik Pirelli dan tim itu bisa memberikan informasi kepada FIA.
Tapi FIA justru tidak pernah menerima informasi lebih lanjut tentang tes ''rahasia'' yang dilakukan Pirelli dengan Mercedes. Bahkan mereka tidak pernah menerima konfirmasi bahwa semua tim telah diberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam tes pengujian tersebut.
"Ada peraturan olahraga, yang tidak dapat diganti oleh perjanjian antara Pirelli dan FIA. Mereka menyatakan dengan jelas kapan dan bagaimana Anda dapat menguji," tutupnya.
(wir)