Pirelli evaluasi usai GP Bahrain
A
A
A
Sindonews.com - Pirelli akhirnya gerah dengan sikap Red Bull yang menilai bahwa produksi ban ternama asal Italia tersebut belum maksimal. Alhasil, Pirelli berencana untuk kembali membenahi permasalahan yang terjadi sejak awal balapan F1 musim ini setelah Grand Prix Bahrain, pada 21 April mendatang.
Sebenarnya masalah ban telah menjadi momok yang menakutkan bagi para pembalap F1 musim ini. Tengok saja pembalap Red Bull, Sebastian Vettel yang mengeluh dengan kondisi ban ketika ia tampil di Grand Prix Australia, bulan lalu. Bahkan ia menilai jika Pirelli tidak benar-benar memikirkan bagaimana keausan ban dapat menjadi kendala besar bagi pembalap mengamankan podium.
Namun Direktur Pirelli Motorsport, Paul Hembery berusaha untuk mendinginkan suasana dengan mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai bagaimana kinerja ban dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Meski begitu, mereka akan meninjau lebih jauh tentang kualitas karet setelah GP Bahrain nanti. "Saya rasa hal ini masih terlalu dini untuk dapat menilainya. Karenanya kami akan meninjau kendala tersebut setelah empat balapan F1 berlangsung," tutur Hembery seperti dilansir AutoSport, Selasa (2/4/2013).
"Kami patut berbahagia dengan komentar yang dilontarkan tim sekelas Red Bull dan McLaren. Pasalnya, kedua tim itu mampu mengoreksi kendala yang terjadi pada kendaraan pembalap mereka," lanjutnya.
Kendati demikian, Hembery sendiri masih percaya jika semua tim tidak sependapat dengan Red Bull. Karenanya Pirelli akan berusaha untuk menampung semua komentar yang datang ke perusahaan mereka. "Jika seluruh tim mengatakan sesuatu yang sama seperti Red Bull. Maka kami akan melakukan perubahan. Namun jika itu tidak terjadi, kami tidak akan melakukan perubahan hanya pada komentar satu tim saja. Karena itu akan menambah suasana semakin rusak," tutupnya.
Sebenarnya masalah ban telah menjadi momok yang menakutkan bagi para pembalap F1 musim ini. Tengok saja pembalap Red Bull, Sebastian Vettel yang mengeluh dengan kondisi ban ketika ia tampil di Grand Prix Australia, bulan lalu. Bahkan ia menilai jika Pirelli tidak benar-benar memikirkan bagaimana keausan ban dapat menjadi kendala besar bagi pembalap mengamankan podium.
Namun Direktur Pirelli Motorsport, Paul Hembery berusaha untuk mendinginkan suasana dengan mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai bagaimana kinerja ban dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Meski begitu, mereka akan meninjau lebih jauh tentang kualitas karet setelah GP Bahrain nanti. "Saya rasa hal ini masih terlalu dini untuk dapat menilainya. Karenanya kami akan meninjau kendala tersebut setelah empat balapan F1 berlangsung," tutur Hembery seperti dilansir AutoSport, Selasa (2/4/2013).
"Kami patut berbahagia dengan komentar yang dilontarkan tim sekelas Red Bull dan McLaren. Pasalnya, kedua tim itu mampu mengoreksi kendala yang terjadi pada kendaraan pembalap mereka," lanjutnya.
Kendati demikian, Hembery sendiri masih percaya jika semua tim tidak sependapat dengan Red Bull. Karenanya Pirelli akan berusaha untuk menampung semua komentar yang datang ke perusahaan mereka. "Jika seluruh tim mengatakan sesuatu yang sama seperti Red Bull. Maka kami akan melakukan perubahan. Namun jika itu tidak terjadi, kami tidak akan melakukan perubahan hanya pada komentar satu tim saja. Karena itu akan menambah suasana semakin rusak," tutupnya.
(wir)