Pukul wasit, Pieter Rumaropen menyesal
A
A
A
Sindonews.com - Edison Pieter Rumaropen akhirnya buka suara. Pemain Persiwa Wamena itu mengaku menyesali aksi brutal menjotos wasit Muhaimin.Aksi memalukan itu terjadi saat melawan Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (21/4).
Merasa tak terima dengan putusan wasit yang dinilai merugikan timnya, ia melayangkan pukulan ke arah wajah sang wasit. Alhasil Muhaimin dinyatakan tak bisa melanjutkan untuk memimpin pertandingan dan posisinya diganti oleh wasit cadangan.
Pemain berusia 29 tahun itu sudah dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup oleh komdis PSSI. Sadar perbuatan merugikan, Rumaropen menyebut kalau dirinya tak berniat memukul wasit.
"Jujur saya sama sekali tidak berniat untuk memukul wasit Muhaimin. Saya hanya berusaha menariknya untuk mengajaknya berdiskusi setelah memberikan penalti buat PBR (Pelita Bandung Raya) karena itu bukan pelanggaran. Ketika menariknya, kepala wasit langsung menengok ke kiri dan kemudian mengenai tangan saya," ujar Rumaropen saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (25/4/2013)
Tidak ingin karir sepak bola profesional tamat. Pesepakbola kelahiran Biak Numfor, Papua itu berharap komdis dapat meringankan hukuman yang diterimanya.
"Komdis harus melihat dengan baik-baik. Mendengar kesaksian saya sebagai pemain sepakbola dan manusia biasa. Saya ingin bertemu wasit untuk menyampaikan permintaan maaf namun belum bisa. Ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Seribu maaf buat wasit," paparnya.
Sementara pihak, dari kubu Persiwa sendiri sudah memastikan akan mengajukan banding, yang dinilai terlalu berlebihan.
Lihat video pemukulannya di sini:
Merasa tak terima dengan putusan wasit yang dinilai merugikan timnya, ia melayangkan pukulan ke arah wajah sang wasit. Alhasil Muhaimin dinyatakan tak bisa melanjutkan untuk memimpin pertandingan dan posisinya diganti oleh wasit cadangan.
Pemain berusia 29 tahun itu sudah dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup oleh komdis PSSI. Sadar perbuatan merugikan, Rumaropen menyebut kalau dirinya tak berniat memukul wasit.
"Jujur saya sama sekali tidak berniat untuk memukul wasit Muhaimin. Saya hanya berusaha menariknya untuk mengajaknya berdiskusi setelah memberikan penalti buat PBR (Pelita Bandung Raya) karena itu bukan pelanggaran. Ketika menariknya, kepala wasit langsung menengok ke kiri dan kemudian mengenai tangan saya," ujar Rumaropen saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (25/4/2013)
Tidak ingin karir sepak bola profesional tamat. Pesepakbola kelahiran Biak Numfor, Papua itu berharap komdis dapat meringankan hukuman yang diterimanya.
"Komdis harus melihat dengan baik-baik. Mendengar kesaksian saya sebagai pemain sepakbola dan manusia biasa. Saya ingin bertemu wasit untuk menyampaikan permintaan maaf namun belum bisa. Ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Seribu maaf buat wasit," paparnya.
Sementara pihak, dari kubu Persiwa sendiri sudah memastikan akan mengajukan banding, yang dinilai terlalu berlebihan.
Lihat video pemukulannya di sini:
(dka)