Bonek pilih diam, Kongres PSSI adem ayem
A
A
A
Sindonews.com - Kongres PSSI di Hotel Shangri La Surabaya berlangsung lancar. Kabar akan terjadi aksi demo dari bonekmania -pendukung Persebaya IPL- ternyata tidak terbukti.
Kongres PSSI yang dibuka Ketua PSSI Djohar Arifin Husin tepat pukul 10.00. Tidak ada gejolak apa pun meski sehari sebelumnya tersiar kabar akan ada aksi demo dari bonek. Rencananya, mereka akan melakukan tuntutan terkait nasib Persebaya IPL musim depan.
Seperti diketahui, hasil KLB PSSI lalu memutuskan Persebaya IPL tidak diakui keanggotannya. Artinya, musim depan tim yang diperkuat Andik Vermansyah itu tidak punya hak tampil dalam konsep penyatuan unifikasi liga IPL dan ISL yang rencananya bergulir Januari tahun depan.
Namun hingga penutupan pukul 14.30, tidak ada tanda-tanda bonek akan melakukan aksi demo, "Kelihatannya tidak ada aksi bonek mas, saya masih di luar kota," ujar Kordinator Bonek Garis Keras, Adi Dwi Cahyono yang enggan menjelaskan sikap diam bonek.
Yang pasti dalam beberapa pertandingan terakhir Persebaya IPL, animo penonton menurun. Dalam laga melawan PSM hanya dihadiri 5.000 penonton. Sedangkan saat menghadapi Perseman tiket terjual sekitara 8.000 lembar.
Selain itu, di Stadion Gelora Bung Tomo saat laga melawan Persepar yang berakhir dengan kemenangan Persebaya 2-1, terpampang spanduk cukup besar bertuliskan. "Setelah Juara IPL, Mau Kemana, ". Tulisan ini bisa jadi menjadi gambaran kebingungan yang melanda bonek.
Dalam paparan terkait pengelolan kompetisi di Kongres PSSI juga tidak ada pembahasan lagi soal Persebaya IPL. Hanya pengulangan hasil KLB yang menyebutkan kompetisi ISL musim depan akan membengkak menjadi 22 klub karena tambahan empat tim dari IPL.
Kongres PSSI yang dibuka Ketua PSSI Djohar Arifin Husin tepat pukul 10.00. Tidak ada gejolak apa pun meski sehari sebelumnya tersiar kabar akan ada aksi demo dari bonek. Rencananya, mereka akan melakukan tuntutan terkait nasib Persebaya IPL musim depan.
Seperti diketahui, hasil KLB PSSI lalu memutuskan Persebaya IPL tidak diakui keanggotannya. Artinya, musim depan tim yang diperkuat Andik Vermansyah itu tidak punya hak tampil dalam konsep penyatuan unifikasi liga IPL dan ISL yang rencananya bergulir Januari tahun depan.
Namun hingga penutupan pukul 14.30, tidak ada tanda-tanda bonek akan melakukan aksi demo, "Kelihatannya tidak ada aksi bonek mas, saya masih di luar kota," ujar Kordinator Bonek Garis Keras, Adi Dwi Cahyono yang enggan menjelaskan sikap diam bonek.
Yang pasti dalam beberapa pertandingan terakhir Persebaya IPL, animo penonton menurun. Dalam laga melawan PSM hanya dihadiri 5.000 penonton. Sedangkan saat menghadapi Perseman tiket terjual sekitara 8.000 lembar.
Selain itu, di Stadion Gelora Bung Tomo saat laga melawan Persepar yang berakhir dengan kemenangan Persebaya 2-1, terpampang spanduk cukup besar bertuliskan. "Setelah Juara IPL, Mau Kemana, ". Tulisan ini bisa jadi menjadi gambaran kebingungan yang melanda bonek.
Dalam paparan terkait pengelolan kompetisi di Kongres PSSI juga tidak ada pembahasan lagi soal Persebaya IPL. Hanya pengulangan hasil KLB yang menyebutkan kompetisi ISL musim depan akan membengkak menjadi 22 klub karena tambahan empat tim dari IPL.
(aww)