Persija bertemu Arema sarat bahaya
A
A
A
Sindonews.com - Arema Cronous bakal menghadapi laga yang penuh bahaya kala menyambut Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Minggu (30). Ada beberapa aspek yang membuat posisi tuan rumah tidak nyaman di pertandingan ini dan menjadi penentu hasil akhir.
Pertama adalah tekanan untuk kembali ke performa terbaik. Rentetan hasil kurang maksimal di tiga pertandingan sebelumnya menjadikan Arema wajib bangkit di pertandingan ini. Aremania tentunya tidak ingin melihat bagoan-jagoannya kembali lemas di lapangan.
Kedua tentu saja performa Persija Jakarta yang terus menanjak sejak ditangani Benny Dolo. Pelatih yang pernah mengotaki Arema satu dasawarsa silam, terbukti mengubah wajah Persija dari tim papan bawah menjadi sekumpulan pemain ambisius. Arema jelas tak bisa lagi memandang miring Macan Kemayoran.
Tak kalah menentukan adalah absennya tiga pemain sekaligus, bek Thierry Gathuessy dan Munhar, serta striker Greg Nwokolo yang semuanya masih cedera. Jika tiga aspek tersebut tidak bisa ditangani Pelatih Rahmad Dharmawan, maka posisi Arema semakin dalam bahaya.
Rahmad Dharmawan sendiri masih optimistis timnya bisa merespons tren buruk dengan hasil absolut kala menghadapi Persija. Mental pemainnya dirasa cukup tangguh untuk bangkit di laga kandang setelah sebelumnya ditahan Persegres Gresik United 1-1 di tempat yang sama.
“Tidak ada pilihan lain bagi Arema selain memenangkan pertandingan. Saya sudah mempelajari kekuatan Persija secara keseluruhan dan yakin pemain bisa memanfaatkan kelemahan lawan. Ini pertandingan besar dan penting, jadi tim harus memberikan yang terbaik,” urai pelatih yang disapa RD ini.
Dia tak menutup mata bahwa Persija mengalami progres signifikan setelah diracik Benny Dolo. Baik pertandingan kandang maupun tandang bisa dimaksimalkan dengan baik. Misalnya ketika Macan Kemayoran dengan gagah bisa mengambil angka di kandang Persepam Madura United dan Persela Lamongan dua pekan silam.
“Benny Dolo pelatih senior yang sarat pengalaman dan terbukti bisa mengubah permainan Persija musim ini. Saya sudah relatif hafal dengan karakter kepelatihannya. Saya yakin bisa menghadapi strategi yang diturunkan Persija nanti,” beber pelatih tim nasional (timnas) U-23, Sabtu (29/6).
Absennya Greg Nwokolo mungkin tidak begitu bermasalah karena masih ada Beto Goncalves, Kayamba Gumbs, Christian Gonzales serta stok lokal macam Dendi Santoso dan Sunarto. Persoalannya justru di lini belakang yang sangat mepet. Hilangnya Thierry Gathuessy dan Munhar membuat RD memutar otak.
Paling mungkin adalah menempatkan duet Purwaka Yudhi dan Victor Igbonefo sebagai centre back, yang diapit full back Hasyim Kipuw dan Benny Wahyudi. Lini tengah sebenarnya ada aset yang layak dicoba yakni Edmar Garcia. Tapi pemain yang direkrut pada pertengahan musim ini belum sekali pun menjadi starter.
Di kubu tamu, Persija tidak mau menjadi santapan renyah Singo Edan di Kanjuruhan. Kendati berstatus tim tamu dan dipastikan dalam tekanan Aremania, Macan kemayoran mengklaim tak keder sedikit pu. Pelatih Benny Dolo ingin timnya mengulang performa tur Jawa Timur dua pekan silam.
Persija juga tidak terpengaruh dengan batalnya pertandingan kontra Persib Bandung pekan lalu. “Tidak ada pengaruh apa-apa (batalnya laga kontra Persik). Tim siap mengambil poin di Malang dan saya ingin pemain fokus karena Arema sangat bernafsu memenangkan pertandingan,” terang Bendol, sapaan akrab Benny Dolo.
Seperti sebelumnya, dia menginginkan empat angka di dua laga away kontra Arema dan Persegres Gresik United. Melihat target itu, paling realistis Persija bakal memaksakan hasil seri di Malang. “Seri sudah bagus sebenarnya. Tapi kalau bisa lebih ya kami ambil semua,” cetusnya.
Sosok yang menjadi perhatian di laga ini adalah Ahmad Farizi dan Rohit Chand. Ben Persija Ahmad Farizi notabene adalah pemain pinjaman dari Arema. Sedangkan Rohit Chand pernah terdepak saat mengikuti seleksi di Kanjuruhan. Tentunya kedua pemain ini bakal ngotot menunjukkan kualitasnya di depan Aremania.(kukuh setyawan)
Arema Cronous (4-1-3-2):
Kurnia Meiga (gk), Hasyim Kipuw, Purwaka Yudhi, Victor Igbonefo, Benny Wahyudi; Egi Melgiansyah; Sunarto, Hendro Siswanto, Kayamba Gumbs; Beto Goncalves, Christian Gonzales.
Persija Jakarta (4-5-1):
Andritany (gk), Ahmad Farizi, Ngurah Wahyu, Fabiano Beltrame, Ismed Sofyan; Amarzukih, Defri Rizky, R Pugliara, Rohit Chand, M Ilham; Emmanuel Kenmogne.
Pertama adalah tekanan untuk kembali ke performa terbaik. Rentetan hasil kurang maksimal di tiga pertandingan sebelumnya menjadikan Arema wajib bangkit di pertandingan ini. Aremania tentunya tidak ingin melihat bagoan-jagoannya kembali lemas di lapangan.
Kedua tentu saja performa Persija Jakarta yang terus menanjak sejak ditangani Benny Dolo. Pelatih yang pernah mengotaki Arema satu dasawarsa silam, terbukti mengubah wajah Persija dari tim papan bawah menjadi sekumpulan pemain ambisius. Arema jelas tak bisa lagi memandang miring Macan Kemayoran.
Tak kalah menentukan adalah absennya tiga pemain sekaligus, bek Thierry Gathuessy dan Munhar, serta striker Greg Nwokolo yang semuanya masih cedera. Jika tiga aspek tersebut tidak bisa ditangani Pelatih Rahmad Dharmawan, maka posisi Arema semakin dalam bahaya.
Rahmad Dharmawan sendiri masih optimistis timnya bisa merespons tren buruk dengan hasil absolut kala menghadapi Persija. Mental pemainnya dirasa cukup tangguh untuk bangkit di laga kandang setelah sebelumnya ditahan Persegres Gresik United 1-1 di tempat yang sama.
“Tidak ada pilihan lain bagi Arema selain memenangkan pertandingan. Saya sudah mempelajari kekuatan Persija secara keseluruhan dan yakin pemain bisa memanfaatkan kelemahan lawan. Ini pertandingan besar dan penting, jadi tim harus memberikan yang terbaik,” urai pelatih yang disapa RD ini.
Dia tak menutup mata bahwa Persija mengalami progres signifikan setelah diracik Benny Dolo. Baik pertandingan kandang maupun tandang bisa dimaksimalkan dengan baik. Misalnya ketika Macan Kemayoran dengan gagah bisa mengambil angka di kandang Persepam Madura United dan Persela Lamongan dua pekan silam.
“Benny Dolo pelatih senior yang sarat pengalaman dan terbukti bisa mengubah permainan Persija musim ini. Saya sudah relatif hafal dengan karakter kepelatihannya. Saya yakin bisa menghadapi strategi yang diturunkan Persija nanti,” beber pelatih tim nasional (timnas) U-23, Sabtu (29/6).
Absennya Greg Nwokolo mungkin tidak begitu bermasalah karena masih ada Beto Goncalves, Kayamba Gumbs, Christian Gonzales serta stok lokal macam Dendi Santoso dan Sunarto. Persoalannya justru di lini belakang yang sangat mepet. Hilangnya Thierry Gathuessy dan Munhar membuat RD memutar otak.
Paling mungkin adalah menempatkan duet Purwaka Yudhi dan Victor Igbonefo sebagai centre back, yang diapit full back Hasyim Kipuw dan Benny Wahyudi. Lini tengah sebenarnya ada aset yang layak dicoba yakni Edmar Garcia. Tapi pemain yang direkrut pada pertengahan musim ini belum sekali pun menjadi starter.
Di kubu tamu, Persija tidak mau menjadi santapan renyah Singo Edan di Kanjuruhan. Kendati berstatus tim tamu dan dipastikan dalam tekanan Aremania, Macan kemayoran mengklaim tak keder sedikit pu. Pelatih Benny Dolo ingin timnya mengulang performa tur Jawa Timur dua pekan silam.
Persija juga tidak terpengaruh dengan batalnya pertandingan kontra Persib Bandung pekan lalu. “Tidak ada pengaruh apa-apa (batalnya laga kontra Persik). Tim siap mengambil poin di Malang dan saya ingin pemain fokus karena Arema sangat bernafsu memenangkan pertandingan,” terang Bendol, sapaan akrab Benny Dolo.
Seperti sebelumnya, dia menginginkan empat angka di dua laga away kontra Arema dan Persegres Gresik United. Melihat target itu, paling realistis Persija bakal memaksakan hasil seri di Malang. “Seri sudah bagus sebenarnya. Tapi kalau bisa lebih ya kami ambil semua,” cetusnya.
Sosok yang menjadi perhatian di laga ini adalah Ahmad Farizi dan Rohit Chand. Ben Persija Ahmad Farizi notabene adalah pemain pinjaman dari Arema. Sedangkan Rohit Chand pernah terdepak saat mengikuti seleksi di Kanjuruhan. Tentunya kedua pemain ini bakal ngotot menunjukkan kualitasnya di depan Aremania.(kukuh setyawan)
Arema Cronous (4-1-3-2):
Kurnia Meiga (gk), Hasyim Kipuw, Purwaka Yudhi, Victor Igbonefo, Benny Wahyudi; Egi Melgiansyah; Sunarto, Hendro Siswanto, Kayamba Gumbs; Beto Goncalves, Christian Gonzales.
Persija Jakarta (4-5-1):
Andritany (gk), Ahmad Farizi, Ngurah Wahyu, Fabiano Beltrame, Ismed Sofyan; Amarzukih, Defri Rizky, R Pugliara, Rohit Chand, M Ilham; Emmanuel Kenmogne.
(wbs)