Mercedes-Red Bull cibir kritikan bos Silverstone
A
A
A
Sindonews.com - Komentar Managing Director Sirkuit Silverstone, Richard Phillips ternyata menuai tanggapan yang beragam dari dua tim F1 terkait masalah kondisi cuaca di Grand Prix Inggris. Mercedes dan Red Bull merupakan sebagian tim yang menanggapi masalah ini.
Kepala principal Mercedes, Ross Brawn mengaku menghargai apa yang sedang dirasakan Phillips terkait masalah yang dihadapinya itu. Namun ia juga harus memahami keadaan di sekitar lintasan.
"Kesulitannya adalah ada risiko yang cukup tinggi dalam kondisi lintasan basah seperti itu. Jika tidak ada yang bisa diperoleh dari data di dalam mobil, maka tim cenderung konservatif (bersikap mempertahankan keadaan)," tutur Brawn dilansir Sportinglife, Sabtu (29/6/2013).
"Jika kami berpikir balapan dalam kondisi basah, maka tidak ada pilihan bagi kami untuk melakukan sesi kualifikasi. Tapi jika tidak, maka pilihannya tidak akan menjalani sesi tersebut. Karena itu membuat sangat sulit untuk menemukan data sebenarnya," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan, tim principal Red Bull, Christian Horner. Menurutnya, mungkin penggemar kecewa ketika mengetahui jet darat terparkir di garasi mereka masing-masing. Tapi fans juga harus tahu bahwa keselamatan pembalap juga harus dipertimbangkan.
"Bisa dikatakan, itu sebuah peristiwa yang memalukan ketika mereka dalam keadaan basah di tribun melihat mobil tidak bergerak dari garasi. Jujur, dari pandangan tim, kami ingin berada di dalam lintasan. Sayangnya, Anda tidak dapat sepenuhnya memprediksi cuaca panas di Inggris akan datang. Dengan pembatasan bagian dan seterusnya, kami harus membuat keputusan untuk mengatakan 'oke, kita perlu menunggu sedikit kemudian sampai kondisi sirkuit dalam keadaan baik," tambah Horner.
Diketahui, Phillips merasa resah dengan sikap yang ditunjukkan tim F1 ketika mereka memilih untuk tidak berada di lintasan pada kondisi cuaca hujan saat akan menjalani sesi latihan bebas di Sirkuit Sileverstone. Bahkan ia merasa malu dengan penggemar yang sudah membeli tiket hanya untuk mencari kesenangan. Sehingga dia meminta kepada seluruh pembalap agar bisa menghibur penonton di Inggris nanti.
Kepala principal Mercedes, Ross Brawn mengaku menghargai apa yang sedang dirasakan Phillips terkait masalah yang dihadapinya itu. Namun ia juga harus memahami keadaan di sekitar lintasan.
"Kesulitannya adalah ada risiko yang cukup tinggi dalam kondisi lintasan basah seperti itu. Jika tidak ada yang bisa diperoleh dari data di dalam mobil, maka tim cenderung konservatif (bersikap mempertahankan keadaan)," tutur Brawn dilansir Sportinglife, Sabtu (29/6/2013).
"Jika kami berpikir balapan dalam kondisi basah, maka tidak ada pilihan bagi kami untuk melakukan sesi kualifikasi. Tapi jika tidak, maka pilihannya tidak akan menjalani sesi tersebut. Karena itu membuat sangat sulit untuk menemukan data sebenarnya," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan, tim principal Red Bull, Christian Horner. Menurutnya, mungkin penggemar kecewa ketika mengetahui jet darat terparkir di garasi mereka masing-masing. Tapi fans juga harus tahu bahwa keselamatan pembalap juga harus dipertimbangkan.
"Bisa dikatakan, itu sebuah peristiwa yang memalukan ketika mereka dalam keadaan basah di tribun melihat mobil tidak bergerak dari garasi. Jujur, dari pandangan tim, kami ingin berada di dalam lintasan. Sayangnya, Anda tidak dapat sepenuhnya memprediksi cuaca panas di Inggris akan datang. Dengan pembatasan bagian dan seterusnya, kami harus membuat keputusan untuk mengatakan 'oke, kita perlu menunggu sedikit kemudian sampai kondisi sirkuit dalam keadaan baik," tambah Horner.
Diketahui, Phillips merasa resah dengan sikap yang ditunjukkan tim F1 ketika mereka memilih untuk tidak berada di lintasan pada kondisi cuaca hujan saat akan menjalani sesi latihan bebas di Sirkuit Sileverstone. Bahkan ia merasa malu dengan penggemar yang sudah membeli tiket hanya untuk mencari kesenangan. Sehingga dia meminta kepada seluruh pembalap agar bisa menghibur penonton di Inggris nanti.
(wbs)