Siapa berguna, siapa percuma?
A
A
A
Sindonews.com —Kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah melakoni lebih dari separuh putaran dua. Dari empat klub yang mewakili Jawa Timur, hampir semuanya belum mencatat progres signifikan di paruh kedua ini. Melihat posisi di klasemen, semuanya terhitung masih stagnan.
Dari perubahan yang dilakukan tiap klub pada awal putaran dua silam, rata-rata belum memberikan warna baru bagi timnya. Tidak ada perubahan drastis yang dibawa legiun anyar, kendati ada beberapa yang berhasil nyetel dengan tim barunya dan memberi kontribusi memadai.
Persegres Gresik United bisa dicatat sebagai tim dengan transfer paling efektif pada awal putaran dua silam. Secara statistik, beberapa pemain yang didatangkan Pelatih Widodo C Putro langsung memberikan kontribusi di atas standar. Catat saja Diogo Santos, Erol Iba, Ambrizal, Sultan Samma serta Ngon Mamoun.
Mereka langsung menjadi pemain reguler di tim Laskar Joko Samudro. Selain mereka, di Persepam madura United juga ada Alain N'Kong yang sudah memenuhi standar permainan. Tapi selain itu juga ada sejumlah rekrutmen yang gagal, seperti Edmar Garcia, gelandang milik Arema Cronous.
Digadang-gadang bakal menjadi playmaker, tipikal yang sangat dibutuhkan Arema, nyatanya baru sekali menjadi starter hingga pekan ke-26. Ada pula nama Emmanuel Linkers, striker Persepam madura yang gagal menunjukkan taringnya dan belum pernah merobek jala lawan.
Persela? Tim yang cukup irit dalam transfer putaran dua ini hanya mendatangkan Taufik Kasrun, yang sempat merantau ke Sriwijaya FC. Secara umum Taufik Kasrun cukup bisa menutup kelemahan sisi kiri pertahanan Persela yang dulu sempat gagal dijalankan Gilang Angga dan Arifky Eka Putra. Di bawah ini adalah daftar pemain yang berguna dan percuma di tim barunya:
Tranfer Percuma:
-Edemar Garcia (Arema Cronous)
Problem Arema musim ini adalah tidak memiliki playmaker di lapangan tengah. Edemar Garcia didatangkan di awal putaran dua untuk mengisi slot yang ditinggalkan Muhammad Ridhuan. Diharapkan bisa menyelesaikan persoalan, Edemar ternyata belum memikat hati pelatih Rahmad Darmawan. Kemampuannya belum mengalahkan stok lokal seperti Egi Melgiansyah, Gede Sukadana, Hendro Siswanto atau Dedi Kusnandar. Belum diketahui jelas apa latar belakang perekrutan Edemar. Pastinya hingga sekarang dia cukup berkonstribusi menyemarakkan bangku cadangan. Baru sekali main, sementara ini Edemar menjadi rekrutmen paling gagal di antara klub-klub ISL Jawa Timur lainnya.
-Emanuel Linkers (Persepam Madura United)
Persepam Madura United layak meratapi kepergian striker Osas Saha ke Persisam Samarinda. Ketika Osas menggelora bersama klub barunya, Persepam justru frustrasi dengan penggantinya, yakni Emanuel Linkers. Sebenarnya dia sempat dipercaya di tim reguler Sapeh kerap. Hanya saja naluri mencetak golnya masih sangat rendah dan jauh dari pencapaian Osas Saha. Pelatih Daniel Roekito terus memainkan dia karena memang tidak ada pilihan lain sebagai alternatif lini depan. Akhir-akhir ini pemain asal Belanda tersebut juga lebih sering keluar-masuk tim utama. Sebenarnya dia memiliki keceatan di atas rata-rata. Namun rendahnya pengambilan keputusan, serta kekurang tenangan di depan gawang lawan membuat dia tak begitu tajam.
-Christoper Gomez (Persepam Madura United)
Rekan seangkatan Linkers di Persepam ini juga kesulitan memikat hati supporter Madura. Didatangkan untuk mengganti peran Kristian Adelmund di lapangan tengah, ternyata performanya tidak seperti saat seleksi. Perannya di lapangan justru tertutup pemain lain seperti Ali Khadaffi dan Alain N'Kong. Tak heran jika Gomez lebih sering menjadi pemain pengganti. Daniel Roekito lebih suka memainkan duet N'Kong dan Khadaffi di lini tengah, sehingga membuat peluang Gomez untuk mendapatkan tempat permanen sangat sulit. Kemampuan dribble dan umpan sebenarnya lumayan bagus, tapi itu tertutup pergerakan lamban dan terlihat kurang bertenaga.
Tranfer Berguna:
-Diogo Santos (Persegres Gresik United)
Pelatih Persegres Widodo C Putro cukup lihai menutup keroposnya sisi kanan pertahanan Persegres. Diogo Santos, mantan pemain Sriwijaya FC, didatangan untuk mengisi pos ini. Hasilnya sangat memuaskan. Diogo bukan saja pemain bertahan, tapi juga membantu serangan dan memiliki kemampuan eksekusi set piece. Kemampuannya bahkan nyaris setara dengan Hasyim Kipuw milik Arema Cronous. Secara umum, kualitasnya sudah di atas ekspektasi walau prestasi Persegres juga belum meningkat signifikan. Selain Dia, rekrutmen Erol Iba dan Ambrizal di sektor pertahanan cukup memuaskan, paling tidak sudah lebih solid dibanding putaran pertama silam.
-Ngon Mamoun (Persegres Gresik United)
Kedatangan Ngon Mamoun ke Persegres sebelumnya diaprediksi tidak banyak memberikan kontribusi. Sejak bermain di Persema Malang, penampilan tidak terlalu istimewa walau memiliki kemampuan individu di atas standar. Ternyata Widodo C Putro mengambil langkah tepat. Memecat Gustavo Chena dan mengganti dengan Ngon Mamoun memberikan perubahan berarti di lini tengah. Ngon memiliki naluri mencetak gol yang tidak dipunyai Chena. Mobilitas dan kecepatannya juga lebih baik dan memberikan perubahan tersendiri bagi lini tengah Persegres yang sebelumnya kacau. Ditambah lagi kedatangan Sultan Samma, membuat lini tengah Laskar Joko Samudro cukup banyak pilihan.
-Alain N'Kong
Rekrutmen Alain N'Kong yang dilakukan Persepam Madura masuk dalam kategori berhasil. Walau belum mengangkat performa Persepam secara keseluruhan, N'Kong sudah menjadi pilihan utama Pelatih Daniel Roekito. Bisa berfungsi sebagai gelandang serang dan striker, performanya sudah cukup bisa diterima saat berduat dengan Ali Khadaffi di lini tengah. Dia juga memiliki kemampuan mengumpan sekaligus naluri mencetak gol. Penampilannya tidak terlalu istimewa memang, tapi Daniel Roekito sangat membutuhkan permainannya saat ini.
Dari perubahan yang dilakukan tiap klub pada awal putaran dua silam, rata-rata belum memberikan warna baru bagi timnya. Tidak ada perubahan drastis yang dibawa legiun anyar, kendati ada beberapa yang berhasil nyetel dengan tim barunya dan memberi kontribusi memadai.
Persegres Gresik United bisa dicatat sebagai tim dengan transfer paling efektif pada awal putaran dua silam. Secara statistik, beberapa pemain yang didatangkan Pelatih Widodo C Putro langsung memberikan kontribusi di atas standar. Catat saja Diogo Santos, Erol Iba, Ambrizal, Sultan Samma serta Ngon Mamoun.
Mereka langsung menjadi pemain reguler di tim Laskar Joko Samudro. Selain mereka, di Persepam madura United juga ada Alain N'Kong yang sudah memenuhi standar permainan. Tapi selain itu juga ada sejumlah rekrutmen yang gagal, seperti Edmar Garcia, gelandang milik Arema Cronous.
Digadang-gadang bakal menjadi playmaker, tipikal yang sangat dibutuhkan Arema, nyatanya baru sekali menjadi starter hingga pekan ke-26. Ada pula nama Emmanuel Linkers, striker Persepam madura yang gagal menunjukkan taringnya dan belum pernah merobek jala lawan.
Persela? Tim yang cukup irit dalam transfer putaran dua ini hanya mendatangkan Taufik Kasrun, yang sempat merantau ke Sriwijaya FC. Secara umum Taufik Kasrun cukup bisa menutup kelemahan sisi kiri pertahanan Persela yang dulu sempat gagal dijalankan Gilang Angga dan Arifky Eka Putra. Di bawah ini adalah daftar pemain yang berguna dan percuma di tim barunya:
Tranfer Percuma:
-Edemar Garcia (Arema Cronous)
Problem Arema musim ini adalah tidak memiliki playmaker di lapangan tengah. Edemar Garcia didatangkan di awal putaran dua untuk mengisi slot yang ditinggalkan Muhammad Ridhuan. Diharapkan bisa menyelesaikan persoalan, Edemar ternyata belum memikat hati pelatih Rahmad Darmawan. Kemampuannya belum mengalahkan stok lokal seperti Egi Melgiansyah, Gede Sukadana, Hendro Siswanto atau Dedi Kusnandar. Belum diketahui jelas apa latar belakang perekrutan Edemar. Pastinya hingga sekarang dia cukup berkonstribusi menyemarakkan bangku cadangan. Baru sekali main, sementara ini Edemar menjadi rekrutmen paling gagal di antara klub-klub ISL Jawa Timur lainnya.
-Emanuel Linkers (Persepam Madura United)
Persepam Madura United layak meratapi kepergian striker Osas Saha ke Persisam Samarinda. Ketika Osas menggelora bersama klub barunya, Persepam justru frustrasi dengan penggantinya, yakni Emanuel Linkers. Sebenarnya dia sempat dipercaya di tim reguler Sapeh kerap. Hanya saja naluri mencetak golnya masih sangat rendah dan jauh dari pencapaian Osas Saha. Pelatih Daniel Roekito terus memainkan dia karena memang tidak ada pilihan lain sebagai alternatif lini depan. Akhir-akhir ini pemain asal Belanda tersebut juga lebih sering keluar-masuk tim utama. Sebenarnya dia memiliki keceatan di atas rata-rata. Namun rendahnya pengambilan keputusan, serta kekurang tenangan di depan gawang lawan membuat dia tak begitu tajam.
-Christoper Gomez (Persepam Madura United)
Rekan seangkatan Linkers di Persepam ini juga kesulitan memikat hati supporter Madura. Didatangkan untuk mengganti peran Kristian Adelmund di lapangan tengah, ternyata performanya tidak seperti saat seleksi. Perannya di lapangan justru tertutup pemain lain seperti Ali Khadaffi dan Alain N'Kong. Tak heran jika Gomez lebih sering menjadi pemain pengganti. Daniel Roekito lebih suka memainkan duet N'Kong dan Khadaffi di lini tengah, sehingga membuat peluang Gomez untuk mendapatkan tempat permanen sangat sulit. Kemampuan dribble dan umpan sebenarnya lumayan bagus, tapi itu tertutup pergerakan lamban dan terlihat kurang bertenaga.
Tranfer Berguna:
-Diogo Santos (Persegres Gresik United)
Pelatih Persegres Widodo C Putro cukup lihai menutup keroposnya sisi kanan pertahanan Persegres. Diogo Santos, mantan pemain Sriwijaya FC, didatangan untuk mengisi pos ini. Hasilnya sangat memuaskan. Diogo bukan saja pemain bertahan, tapi juga membantu serangan dan memiliki kemampuan eksekusi set piece. Kemampuannya bahkan nyaris setara dengan Hasyim Kipuw milik Arema Cronous. Secara umum, kualitasnya sudah di atas ekspektasi walau prestasi Persegres juga belum meningkat signifikan. Selain Dia, rekrutmen Erol Iba dan Ambrizal di sektor pertahanan cukup memuaskan, paling tidak sudah lebih solid dibanding putaran pertama silam.
-Ngon Mamoun (Persegres Gresik United)
Kedatangan Ngon Mamoun ke Persegres sebelumnya diaprediksi tidak banyak memberikan kontribusi. Sejak bermain di Persema Malang, penampilan tidak terlalu istimewa walau memiliki kemampuan individu di atas standar. Ternyata Widodo C Putro mengambil langkah tepat. Memecat Gustavo Chena dan mengganti dengan Ngon Mamoun memberikan perubahan berarti di lini tengah. Ngon memiliki naluri mencetak gol yang tidak dipunyai Chena. Mobilitas dan kecepatannya juga lebih baik dan memberikan perubahan tersendiri bagi lini tengah Persegres yang sebelumnya kacau. Ditambah lagi kedatangan Sultan Samma, membuat lini tengah Laskar Joko Samudro cukup banyak pilihan.
-Alain N'Kong
Rekrutmen Alain N'Kong yang dilakukan Persepam Madura masuk dalam kategori berhasil. Walau belum mengangkat performa Persepam secara keseluruhan, N'Kong sudah menjadi pilihan utama Pelatih Daniel Roekito. Bisa berfungsi sebagai gelandang serang dan striker, performanya sudah cukup bisa diterima saat berduat dengan Ali Khadaffi di lini tengah. Dia juga memiliki kemampuan mengumpan sekaligus naluri mencetak gol. Penampilannya tidak terlalu istimewa memang, tapi Daniel Roekito sangat membutuhkan permainannya saat ini.
(wbs)