Legenda tenis AS tak percaya favorit juara bertumbangan
A
A
A
Sindonews.com - Legenda tenis putri Amerika Serikat, Tracy Austin, yakin bahwa terlemparnya juara bertahan Serena Williams di babak keempat Wimbledon merupakan suatu kejutan kejutan besar. Serena, unggulan teratas, menyerah 2-6, 6-1, 4-6 kepada petenis Jerman, Sabine Lisicki.
Mantan juara AS Terbuka dua kali itu merasa bahwa hasilnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum dia tenggelam. "Itu seperti biasa, benar-benar mengacaukan monumental tenis putri," kata Austin BBC Sport.
"Saya tidak ingat hari sejarah dalam grand slam seperti hari Rabu pertama (ketika Roger Federer kalah) dan kemudian Anda tambahkan hal ini (kalahnya Serena) dan itu benar-benar cukup mengejutkan."
Mantan petenis yang kini berusia 50 tahun itu menambahkan bahwa merupakan hal yang sedikit aneh, dengan tumbangnya favorit juara, Serena. Pasalnya, petenis nomor satu dunia itu tiba ke pertandingan dengan catatan 34 kemenangan beruntun, selain itu Serena merupakan juara Wimbledon tahun lalu, Olimpiade London 2012, AS Terbuka dan juga enam trofi di tahun ini, termasuk Prancis Terbuka. "Itu begitu cepat," lanjutnya.
"Ditambah dengan semakin terbukanya peluang, menyusul tersingkirnya dua pesaing terberatnya (Victoria Azarenka dan Maria Sharapova), maka ini bisa dipastikan menjadi gelarnya. Hasil seperti ini, tentu akan memerlukan waktu untuk dicerna, itu layaknya kejutan dalam dekade ini."
Mantan juara AS Terbuka dua kali itu merasa bahwa hasilnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum dia tenggelam. "Itu seperti biasa, benar-benar mengacaukan monumental tenis putri," kata Austin BBC Sport.
"Saya tidak ingat hari sejarah dalam grand slam seperti hari Rabu pertama (ketika Roger Federer kalah) dan kemudian Anda tambahkan hal ini (kalahnya Serena) dan itu benar-benar cukup mengejutkan."
Mantan petenis yang kini berusia 50 tahun itu menambahkan bahwa merupakan hal yang sedikit aneh, dengan tumbangnya favorit juara, Serena. Pasalnya, petenis nomor satu dunia itu tiba ke pertandingan dengan catatan 34 kemenangan beruntun, selain itu Serena merupakan juara Wimbledon tahun lalu, Olimpiade London 2012, AS Terbuka dan juga enam trofi di tahun ini, termasuk Prancis Terbuka. "Itu begitu cepat," lanjutnya.
"Ditambah dengan semakin terbukanya peluang, menyusul tersingkirnya dua pesaing terberatnya (Victoria Azarenka dan Maria Sharapova), maka ini bisa dipastikan menjadi gelarnya. Hasil seperti ini, tentu akan memerlukan waktu untuk dicerna, itu layaknya kejutan dalam dekade ini."
(nug)