Dua kesalahan Berdych berakibat fatal
A
A
A
Sindonews.com - Dalam menghadapi petenis macam Novak Djokovic, melakukan satu atau dua kesalahan akan berakibat fatal. Dan itulah yang menimpa unggulan ketujuh Tomas Berdych ketika berhadapan dengan unggulan teratas itu di perempat final Wimbledon, Rabu (3/7). Berdych pun kalah 7-6 (5), 6-4, 6-3 dalam laga itu.
Sebelum melakukan kesalahan, Berdych mengungkapkan bahwa pada dasarnya Djokovic tidak memulai permainan set kedua dengan baik, justru dirinyalah yang bermain lebih baik. "Saya tidak memulai pertandingan dengan baik, (tertinggal 3-0) dengan bola baru. Saya baru saja memulai dengan dua kesalahan. Kemudian seluruh permainan akan terus memburuk."
Djokovic pun memberikan pujiannya kepada Berdych. Menurutnya, Berdych sangat tahu bagaimana bermain dengan bagus di lapangan rumput. Bahkan, Djokovic mencoba membawa ingatan kembali ke belakang, ketika dia dikalahkan Berdych di semifinal Wimbledon 2010. "Itu (semifinal 2010) adalah satu- satunya waktu kami bermain di permukaan ini. Saya mengharapkan pertandingan yang sulit," tandasnya.
"Ini adalah perempat final grand slam. Dia adalah pemain 10 besar di dunia. Kami akan melangkah untuk menang, kami berdua."
Sebelum melakukan kesalahan, Berdych mengungkapkan bahwa pada dasarnya Djokovic tidak memulai permainan set kedua dengan baik, justru dirinyalah yang bermain lebih baik. "Saya tidak memulai pertandingan dengan baik, (tertinggal 3-0) dengan bola baru. Saya baru saja memulai dengan dua kesalahan. Kemudian seluruh permainan akan terus memburuk."
Djokovic pun memberikan pujiannya kepada Berdych. Menurutnya, Berdych sangat tahu bagaimana bermain dengan bagus di lapangan rumput. Bahkan, Djokovic mencoba membawa ingatan kembali ke belakang, ketika dia dikalahkan Berdych di semifinal Wimbledon 2010. "Itu (semifinal 2010) adalah satu- satunya waktu kami bermain di permukaan ini. Saya mengharapkan pertandingan yang sulit," tandasnya.
"Ini adalah perempat final grand slam. Dia adalah pemain 10 besar di dunia. Kami akan melangkah untuk menang, kami berdua."
(nug)