Murray kubur momen buruk di Wimbledon
A
A
A
Sindonews.com - Andy Murray tidak ingin peristiwa tahun lalu kembali terulang di final Wimbledon kali ini. Petenis putra terbaik Inggris tersebut dijadwalkan menghadapi unggulan pertama dari Serbia, Novak Djokovic pada partai puncak Wimbledon 2013.
Final ini ibarat laga puncak kedua Murray di turnamen Wimbledon. Namun tahun lalu, ia harus puas gagal meraih sejarah di lapangan rumput ini usai dikalahkan Roger Federer di partai puncak dengan 6-4, 5–7, 3–6, dan 4–6.
Kini kejadian serupa tak ingin dirasakan petenis terbaik kedua di dunia tersebut, karenanya ia berharap bisa mengendalikan mental lebih baik di pertandingan puncak nanti. "Saya pikir sekarang saya memiliki tempat yang lebih baik secara mental. Karena saya sudah merasakan sebelumnya," ujar Murray dilansir Super Sport, Minggu (7/7/2013).
"Saya berharap bisa menjadi sedikit lebih tenang pergi ke pertandingan hari ini, karena telah belajar banyak dari Wimbledon tahun lalu. Sehingga saya tidak merasa ada penyesalahan terkait kekalahan itu. Satu hal yang harus saya lakukan adalah, bagaimana memainkan jenis pertandingan besar kali ini," tambahnya.
Seperti diketahui, Murray merupakan satu-satunya wakil Inggris yang masih bertahan di turnamen Grand Slam ketiga tahun ini. Wakil Inggris lainya yakni Laura Robson terpaksa mengakhiri langkahnya di perempat final usai dikalahkan lawannya.
Sementara itu Murray diambang mengukir sejarah bagi negaranya bila berhasil memenangkan ajang ini. Pasalnya juara AS Terbuka tahun lalu itu akan menjadi petenis putra pertama yang berhasil mememangkan ajang ini sejak keberhasilan Fred Perry pada tahun 1936 silam.
Final ini ibarat laga puncak kedua Murray di turnamen Wimbledon. Namun tahun lalu, ia harus puas gagal meraih sejarah di lapangan rumput ini usai dikalahkan Roger Federer di partai puncak dengan 6-4, 5–7, 3–6, dan 4–6.
Kini kejadian serupa tak ingin dirasakan petenis terbaik kedua di dunia tersebut, karenanya ia berharap bisa mengendalikan mental lebih baik di pertandingan puncak nanti. "Saya pikir sekarang saya memiliki tempat yang lebih baik secara mental. Karena saya sudah merasakan sebelumnya," ujar Murray dilansir Super Sport, Minggu (7/7/2013).
"Saya berharap bisa menjadi sedikit lebih tenang pergi ke pertandingan hari ini, karena telah belajar banyak dari Wimbledon tahun lalu. Sehingga saya tidak merasa ada penyesalahan terkait kekalahan itu. Satu hal yang harus saya lakukan adalah, bagaimana memainkan jenis pertandingan besar kali ini," tambahnya.
Seperti diketahui, Murray merupakan satu-satunya wakil Inggris yang masih bertahan di turnamen Grand Slam ketiga tahun ini. Wakil Inggris lainya yakni Laura Robson terpaksa mengakhiri langkahnya di perempat final usai dikalahkan lawannya.
Sementara itu Murray diambang mengukir sejarah bagi negaranya bila berhasil memenangkan ajang ini. Pasalnya juara AS Terbuka tahun lalu itu akan menjadi petenis putra pertama yang berhasil mememangkan ajang ini sejak keberhasilan Fred Perry pada tahun 1936 silam.
(akr)